Dangerous Dragon

Por alvinanora

7M 1M 428K

Karya pertama yang dibuat pada 18 Februari 2021, selesai pada 23 Mei 2021, diterbitkan tanggal 22 Agustus 202... Más

PEMBUKA
1. Saya persembahkan, iblis kesayangan kita.
2. Membidik gadis sekolah.
3. Perlakuan tidak adil.
4. Jangan banyak bertingkah, jalang.
5. Selamat datang, Anna.
6. Satu kamar dengan pembunuh bayaran.
7. Pengakuan.
8. Beraninya, dia sentuh Anna!
9. Our new devil.
11. Masih dalam pelatihan.
12. Bendera perang telah dikibarkan.
13. Jalang dari yang terjalang.
14. Musuh mulai bertindak.
15. Tumbangnya ratu kita.
16. Who's Belezza?
17. Kejanggalan masa lalu.
18. Kecupan Sang Ratu untuk Raja.
19. Carlos.
20. Badai yang tak diinginkan.
21. Black Killer?
22. Menghilangnya Belezza.
23. Rundingan pagi.
24. Koneksi untuk menang.
25. Abang.
26. Puncak pembalasan dendam?
27. Selamat tinggal.
28. Yang ditinggalkan.
29. Pemusnahan hama.
30. Rekayasa.
31. Pregnant?
32. Selamat datang, Tuan.
33. Hello Kitty.
34. Positif.
35. Dinyatakan jatuh.
36. Italia.
37. Ancaman.
38. Tertangkap.
39. Terdakwa, Anna Alessia.
40. Pertengkaran narapidana.
IMPORTANT
41. Sinyal perang kedua.
42. Hari sebelum perang.
43. Fero Aaron dan Laudya.
44. Perang kedua dimulai.
45. Selamat tinggal, Anna.
46. Dangerous Dragon.
47. Mission completed.
48. Melepas rindu.
49. Kabar Gembira.
50. Pembersihan nama.
51. Janji Suci.
52. Setelah pemberkatan.
53. Potongan hari.
54. Baby Naiel.
55. Akhir dari kisah ini [ END ]
PENUTUP
PLAGIAT, X.
EVENT PASORA
INFO ORDER
MINI SERIES
EBARA

10. Tutup mulut baumu.

134K 23.1K 9.3K
Por alvinanora

3 hari kemudian.

"GOOD MORNING GIRL!" Sapa Ray ketika melihat Anna keluar dari lift.

"Perfect," Puji Fero. Anna terkekeh mendengarnya.

"Aku sedikit nggak nyaman pakai mascara," Kata Anna.

"Cantik kok," Puji Gabriel.

Ah, entah mengapa kali ini perasaan Anna berbeda ketika yang memujinya adalah Gabriel. Sedikit lega.

"Ayo, udah siap kan?" Tanya Ray. Anna mengangguk.

Mereka berempat pun segera keluar markas menuju mobil. Pagi ini ketiga lelaki itu akan mengantarkan Anna ke sekolah. Beruntungnya gadis itu.

Ya, seperti apa yang kalian duga. Anna bergabung bersama mereka. Anna menerima pelatihan dasar selama tiga hari belakangan. Tak terlalu berat, hanya mengembalikan fisik dan merombak cara berfikir Anna. Melawan Flo bukan hal yang sulit.

Tiga hari sudah cukup bagi para pembunuh itu untuk merubah Anna.

Dan hari ini, hari dimana dirinya akan membalas dendam.

"Pagi om," Anna membungkuk menyapa dua orang yang sedang menjaga di depan pintu.

"Semangat," Salah satu darinya memberikan kepalan tangan untuk Anna.

Anna pun mengangguk sambil memberikan balasan ibu jari untuk lelaki itu.

"Gue aja yang bawa," Kata Fero yang mendahului untuk masuk ke dalam mobil maserati ghibli berwarna biru di depan markas.

Ray berlari kecil mendahului Gabriel dan Anna, berniat untuk membukakan pintu untuk Anna.

"Silahkan nyonya," Ray mempersilahkan Anna untuk masuk. Anna terkekeh menanggapinya lalu masuk ke dalam mobil.

"Gue juga dong bukain." Suara Gabriel.

"Silahkan buka sendiri tuan," Jawab Ray dengan santai.

"Shit," Desis Gabriel. Terdengar gelak tawa dari Ray yang sudah siap masuk ke mobil tersebut.

•••oOo•••

Setelah belasan menit Fero menyetir, akhirnya mobil berwarna biru itu sampai tujuan.

Sekolah yang dihuni banyak orang buta dan tuli, SMA EF.

"Gue bukain. Jangan turun dulu!" Ray menghentikan Anna yang mau membuka pintu.

Lelaki jangkung itu segera keluar mobil dan membukakan pintu untuk Anna.

"Silahkan nyonya Gabriel," Ucap Ray yang membuat Anna tertawa kecil, malu.

Fero dan Gabriel juga ikut keluar dari mobil.

Beberapa siswa dan siswi yang sedang melintas terlihat sedang mengamati Anna. Mereka berbisik membicarakan yang tidak-tidak tentang Anna.

Biasa, manusia.

"Semangat, ya?" Suara Fero yang sedang bersandar di mobil.

"Pasti," Jawab Anna.

Gabriel berjalan mendekati Anna, lalu mengacak-acak rambutnya.

"Semangat, jangan kaya kemaren lagi," Kata Gabriel.

"Jadi berantakan, bego!" Seru Ray.

"Sini sini," Fero segera menata kembali rambut Anna yang dibiarkan terurai itu.

"Ah, udah. Nggak papa," Ucap Anna.

"Gih masuk," Suruh Fero.

"Aku masuk dulu ya," Ketika ketiga lelaki di depannya itu kompak mengangguk, Anna segera berbalik badan berjalan menjauhi mereka.

"Ini harinya, kan?" Tanya Fero.

"Nggak," Sahut Ray.

"Ini bahkan belum dimulai," Tambah Gabriel.

Mereka bertiga menatap punggung Anna yang berjalan, sampai akhirnya menghilang dari pandangan.

Kita lihat, apakah dalam tiga hari kemarin mereka berhasil melatih Anna?

•••oOo•••

Anna berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Ah iya, dia sudah kelas dua belas. Sebentar lagi dirinya akan lulus sekolah. Jadi, hanya ada beberapa waktu lagi dirinya berada di sekolah menjijikkan ini.

Gadis itu sedikit menarik nafas panjang, berharap hari ini akan baik-baik saja. Sampailah dirinya di depan pintu kelas yang cukup ramai itu. Ia belum berani melangkahkan kakinya. Masih menggenggam erat rok seragamnya.

Tiba-tiba kalimat menyakitkan yang Gabriel katakan beberapa hari lalu terdengar lagi di telinga Anna. Membuat hati Anna kembali sesak dan marah.

"HEYY, SIMPENAN OM OM! NGAPAIN DI DEPAN PINTU? TAKUT MASUK?"

"SI POLOS UDAH MASUK LAGI, NGGAK KAPOK KALI YA?!"

"COBA LIAT MUKANYA MASIH AMAN NGGAK?"

Ditambah olokan yang Anna dapatkan di pagi ini. Menyakitkan bukan? Yah, Anna mampu memendamnya dalam waktu setahun.

Tapi, hari ini mungkin tidak ada kata diam lagi.

Dirinya mengeratkan tangannya, muak dengan perlakuan yang ia terima selama ini. Benar apa yang Gabriel katakan. Semuanya benar.

Anna mendongakkan kepalanya tanpa ekspresi lalu duduk di bangkunya.

Tebakan Anna benar, belum ada satu menit dirinya duduk di bangkunya. Flo sudah mendekatinya.

"Masih punya nyali?" Tanya Flo duduk di meja Anna.

"Mau berlindung sama siapa lo?"

Anna menarik senyum miringnya.

"Senyum lo?"

"Bisa senyum lo?" Flo tertawa kecil meremehkan Anna.

"Wahhhh, kayaknya dia punya nyali sembilan," Seru Flo kepada seluruh teman di kelasnya. Tentu saja yang lain langsung tertawa.

"Enak libur 3 hari? Dapet job ya? Sama om-om?"

"Dapet uang bera-"

"Tutup mulut lo," Potong Anna seraya mendongakkan kepalanya.

Semua orang di kelas saat itu langsung terdiam. Hanya terdengar tawa kecil Anna saja.

"Gue dari tadi nyium bau busuk tiap kali lo buka mulut," Lanjut Anna.

Flo membuka sedikit mulutnya, tak percaya.

"Hey, are you crazy baby?" Tanya Flo.

"Yeah, I'm fucking crazy right now." Jawab Anna dengan santai.

"Wahhhh," Flo menutup matanya tak percaya, lalu membukanya lagi dengan tatapan tajam kepada Anna.

"Mau hidup lo hancur?" Tanya Flo.

"Hidup gue udah hancur, cantik." Anna menarik senyum lebarnya. Ia menyimpan kedua tangannya di saku jaketnya. Lalu punggungnya ia sandarkan di bangku.

Situasi pagi ini mulai memanas. Saat ini yang berani bersuara hanya Anna dan Flo, lainnya terdiam membeku.

Flo beranjak dari meja Anna dan berdiri di depan gadis itu.

"Kayaknya dalam tiga hari ini lo depresi sampai lo nglewatin batas."

BRAKKKKK!!!

Anna mendorong paksa meja dengan kakinya. Membuat semua orang di dalam kelas itu terkejut. Terutama Flo.

Anna tertawa kecil lagi sambil berdiri lalu berjalan mendekati Flo.

"Gue kasih pilihan," Suara Anna. Kini dirinya dengan Flo hanya berjarak 5 cm.

"Berlutut sekarang atau gue nggak bakal ngasih ampunan ke lo?" Tanya Anna.

Flo langsung tertawa kecil.

"Bener bener udah gila ya lo," Ujar Flo.

"Gue nggak ada waktu banyak, jawab aja."

"Ngapain gue harus berlutut di depan lo??!!!!"

PLAKKKKKKK!!!!

Anna menampar Flo sampai tersungkur ke lantai. Seketika semua siswa dan siswi di kelas itu langsung tercengang melihatnya.

Anna jongkok lalu menjambak rambut panjang gadis di depannya itu.

"Jangan berlagak kayak ratu di sini."
"Gue udah ngasih pilihan yang paling gampang buat jalang kaya lo."

"Ah." Flo merintih karena Anna menarik rambutnya dengan sangat kuat.

"Sakit, kan?" Tanya Anna sambil tertawa.

"Lo! Liat aja ya nanti-"

"Ssst ssstttt," Potong Anna.
"Jangan maksain buat bicara."

"Ah." Flo semakin merintih kesakitan. Anna melepas tangannya lalu berdiri.

Ia berjalan mengambil termos kecil di dalam tasnya.

"Lo kira gue nggak bakal bales semua perbuatan lo, kan?" Tanya Anna yang sedang membelakangi Flo itu.

"Lo salah. Balesan gue lebih seru daripada lo." Anna berbalik dan menyiram Flo menggunakan air panas dari termos kecilnya.

"AAHHHHHHH!" Teriak Flo.

"Jangan ada yang ngedeket, atau kalian bakal gue siram juga," Ucap Anna.

"Anna! Udah!"

"Anna!"

"Gila ya lo!"

"Anna stop!"

Yang dipanggil tak mendengarkan sama sekali. Dia masih menuangkan air panas ke tubuh Flo dengan gelak tawanya.

Ketika air di termos itu habis, Anna baru berhenti tertawa. Ia berbalik badan lagi untuk meletakkan termos tersebut.

"Lo siram gue pakai air setiap hari," Ucap Anna.

"Lo lempar gue pake sampah."

"Lo nyuruh temen lo buat perkosa gue."

"Lo ngelecehin gue."

"Dan lo!" Anna berbalik badan lagi menghadap Flo.

"Mukul gue pake sepatu lo," Lanjutnya.

"Liat muka gue, masih ada bekas lebamnya."

"LIAT MUKA GUE!!!" Anna kembali menjambak rambut Flo.

"Udah, naa," Rintih Flo.

"Lo bahkan ketawa waktu gue kesakitan kaya gitu," Jawab Anna. Ia segera menyeret Flo hingga keluar kelas.

"Anna," Rintih Flo kesakitan karena rambutnya ditarik oleh Anna.

"Anna! Lo mau bawa dia kemana?!"

"Anna!"

"Berhenti!"

Anna tak mendengarkan teriakan teman sekelasnya. Ia terus melangkah sampai akhirnya berhenti di depan toilet.

Ia menyeret Flo ke dalam toilet.

"Does it hurt, bitch?" Anna melepaskan tangannya.

Nafas dari kedua gadis itu tersengal-sengal di dalam toilet sepi itu.

"Jangan harap ada pengampunan dari gue. Dari awal gue udah tawarin hal paling sederhana buat lo." Anna melenggang pergi meninggalkan Flo lalu menguncinya di dalam toilet.

•••••

Seguir leyendo

También te gustarán

True Stalker Por fly

Novela Juvenil

33M 1.2M 28
TERBIT 📖 - Aku adalah stalker. Itu sebuah hobi? Bisa dibilang begitu. Tetapi, aku hanyalah seorang gadis SMA yang duduk di bangku kelas X. "L...
1.8M 19.1K 9
VOTE DAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA Kaluna, siapa sih yang enggak kenal sama gadis bocel yang satu ini. Namanya sudah begitu terkenal diarea sekolah...
113K 13.6K 37
Apa jadinya, jika kalian bertemu dengan seseorang yang benar-benar sama dengan kalian? Atlan dan Stella adalah dua orang yang tidak sengaja saling be...
10.8K 1.5K 47
DANMEI TERJEMAHAN