Riana & Ralex

By Odia3n

15.7K 2.3K 57

(Belum direvisi) Ralex itu tunangan Riana sang gadis populer. Tapi setelah bertunangan dengan Riana, pria itu... More

PROLOG
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
DUA PULUH LIMA
DUA PULUH ENAM
DUA PULUH TUJUH
DUA PULUH DELAPAN
DUA PULUH SEMBILAN
TIGA PULUH SATU
TIGA PULUH DUA
TIGA PULUH TIGA
TIGA PULUH EMPAT
TIGA PULUH LIMA
TIGA PULUH ENAM

TIGA PULUH

405 36 0
By Odia3n

"Honey itu semua hanya salah paham. Tolong dengarkan aku dulu," pinta Ralex pada tunangannya. Riana mengabaikan pria itu, untuk melihat wajah Ralex saja ia sangat benci.

"Honey."

Gadis itu mendorong Ralex menjauh. Saat ini mereka berdua berada di kamar Riana.

"Honey percayalah padaku." Ralex memohon.

Riana memalingkan wajahnya, "untuk apa aku percaya pada pria brengsek sepertimu?"

"Kau harus percaya padaku honey " Ralex meraih tangan Riana dan gadis itu menepisnya.

"Jangan sentuh," kata Riana membuat wajah Ralex berubah. Pria itu berusaha mengatur emosinya.

"Baiklah, tapi kau harus mendengarkan aku dulu." Ralex berusaha membujuk Riana.

"Apa perlu aku dengarkan? Lebih baik kau keluar dari kamarku."

"Tidak, kau harus mendengarkan penjelasanku dulu." Ralex masih berusaha membujuk Riana akan tetapi gadis itu malah murka.

"Aku tidak suka ada orang lain di kamarku," katanya.

"Honey aku akan keluar dari kamarmu setelah kau mendengarkan ku."

"Apa yang perlu aku dengarkan darimu?" wajah Riana yang cantik tampak sembam.

"Ini semua salah paham," ujar Ralex

"Buktikan jika ini semua salah paham," balas Riana pada akhirnya, nyatanya ia tidak bisa tidak mendengarkan penjelasan pria itu.

Ralex menjauh dari ranjang tunangannya. Riana pikir pria itu akan keluar kamarnya untuk menghindarinya. Akan tetapi pria itu malah mengambil laptopnya di meja belajar Riana. Lalu setelah itu, pria itu kembali duduk di samping ranjang Riana.

Sesaat Ralex tampak mengotak-atik laptopnya. Riana melihat apa yang dilakukan Ralex. Ia penasaran, apa yang bisa pria itu bisa buktikan untuk meyakinkannya. Ralex menghadapkan laptopnya pada Riana.

"Lihat video ini baik-baik dan lihat siapa sebenarnya pria di dalam video itu," ujar Ralex.

"Ini...ini," Riana gagap tidak sanggup berbicara, ia tampak tidak percaya. Ralex menikmati ekspresi kaget tunangannya. "Mengapa kau menunjukkan video tidak senonoh itu padaku."

Ralex kesal dan mempause videonya, ia menatap tajam gadis itu, "gara-gara video ini kau menangis kan?"

Riana memalingkan wajahnya, "aku sudah melihatnya."

Alis Ralex terangkat, "jelaskan apa yang kau lihat."

"Pria itu bukan kau," kata Rina dengan wajah memerah.

"Lalu kenapa kau membuatku kesal?"

Wajah Riana semakin memerah, "kau menunjukkan video tidak senonoh itu padaku."

"Tapi kau menontonnya saat wajah itu diedit menjadi wajahku kan? Kau juga melihatnya."

"Iya, iya aku tahu. Aku terlalu emosi," ujar gadis itu.

Ralex memutar kembali video itu dan berbicara, "wajah itu diedit menjadi wajahku dan dekorasi kamar itu diedit menjadi dekorasi kamarku."

Riana melihat kembali video itu, ia seperti mengenal pria itu. Sesaat Riana mencoba mengingat, dimana ia pernah melihat pria itu. Setelah mencoba beberapa saat, akhirnya ia tahu siapa pria itu.

"Aku mengenalnya. Aku mengenal pria itu," kata Riana yang mendapat tatapan penasaran dari Ralex. "Dia guru di sekolahku. Tapi dia tidak mengajar di kelasku. Hanya saja aku tahu dia, dia guru Multimedia."

"Guru Multimedia?" tanya Ralex.

"Iya, dia yang memegang kunci lab komputer," lanjut Riana. Ralex mengangguk, pria itu dapat melihat percintaan manis antara Gina dan guru itu.

"Siapa namanya Honey?" tanya Ralex lembut.

"Arez," jawab Riana yang mendapat anggukan dari Ralex. Pria itu tersenyum penuh arti dan menutup laptopnya lalu menaruhnya di atas nakas.

"Kau tidak marah padaku lagi kan?" tanya Ralex.

"Hm," gumam Riana.

"Hm apa honey?"

"Hm aku sudah tidak marah," ucap Riana dengan malu-malu.

"Kau tidak menuduhku berselingkuh lagi kan?" goda Ralex.

"Stop Ralex," kata Riana. Gadis itu malu telah menuduh pria itu yang tidak-tidak.

Ekspresi Ralex berubah, "sayang. Panggil aku begitu."

"Ah iya." Riana baru sadar kalau ia harus menyebut Ralex dengan sebutan sayang. Hanya saja ia malu menyebut pria itu dengan panggilan sayang.

"Katakan padaku sayang, honey." Pinta Ralex.

"Sayang," panggil Riana.

"Hm," balas Ralex. Riana kesal dengan balasan pria itu.

"Aku sudah memanggilmu sayang," kata Riana.

"Tapi kau menyebutnya dengan tidak ikhlas Honey." Ralex protes. Wajah pria itu memelas cukup membuat gadis itu tidak percaya. Ia bisa menemukan sikap asli Ralex setelah sikap romantis pria itu.

Menampilkan senyum yang indah, Riana berucap, "baiklah sayang."

Ralex terpaku melihat senyum gadis itu. Jantungnya berdetak sangat kencang. Ia mengulurkan tangannya pada wajah gadis itu dan mengelusnya. Reaksi Riana jelas terkejut, melihat bagaimana Ralex memperlakukannya, Riana menjadi yakin kalau pria itu mencintainya. Lihatlah tatapan Ralex padanya, Riana menjadi salah tingkah dibuat pria itu.

"Sa...sayang jauhkan tanganmu," pinta Riana. Bukannya menjauhkan tangannya dari wajah mulus itu, Ralex malah semakin gencar mendekati gadis itu.

"Aku mencintaimu." Riana sudah tidak kaget dengan ucapan Ralex, pria itu senang sekali mengungkapkan perasaannya. "Apa kau juga mencintaiku?"

Riana terdiam, sebenarnya ia bingung dengan perasaannya. Ia tidak tahu harus membalas apa tapi Riana tidak ingin Ralex menjauh darinya dan mendekati wanita lain. Apakah itu termasuk cinta?

Tidak mendapatkan jawaban dari Riana, Ralex tersenyum. "Baiklah honey, aku akan menunggu waktu itu tiba. Dimana kau akan menyatakan perasaanmu padaku."

Ralex berdiri dan hendak meninggalkan Riana, tangannya dicekal oleh gadis itu.

"A...aku juga mencintaimu." Riana memalingkan wajahnya.

"Benarkah honey?" Ralex tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia mendekat pada Riana dan memeluk gadis itu. "Terimakasih honey, kau telah membalas perasaanku."

"Ah ya, sama-sama." Balas Riana. Ia membalas pelukan pria itu.

Setelah merasa puas, Ralex melepas pelukannya. "Kau sangat jarang memanggilku sayang ya?"

"Aku hanya malu," ujar Riana.

"Kenapa harus malu honey. Aku saja sangat bahagia memanggilmu honey." Kata Ralex.

"Pokoknya aku malu," balas Riana.

"Baiklah-baiklah. Kau tidak ingin keluar dari kamar? Maksudku apa kau tidak bosan di kamar terus?"

Riana ingat setelah hadiah pemberian dari Gina, ia tidak keluar dari kamar. Ralex mengulurkan tangannya dan gadis itu menyambutnya.

"Kau ingin pergi kemana?" tanya Ralex. Riana menatap pria itu.

"Kemana saja," ujarnya.

"Baiklah!"

Mereka keluar dari kamar Riana dan menuruni anak tangga menuju lantai satu.

"Wah akhirnya kau keluar kamar juga, kupikir kau akan betah tinggal di kamar selamanya." Sindir Clasie.

"Bukan urusanmu." Balas Riana.

"Ya terserah, memang bukan urusanku. Tapi karena ulahmu ini semua orang menjadi khawatir."

Ralex menahan tangan Riana ketika gadis itu hendak menerjang kakaknya. "Ayo kita pergi honey."

Menghela nafas, Riana berusaha tidak peduli akan Clasie. Kakaknya itu memang selalu seperti itu, suka sekali menyindirnya.

"Hati-hati di jalan."

Riana ingin sekali melempar mulut Clasie. Untung saja Ralex tidak menanggapi gadis itu, jika iya bisa dipastikan kalau Clasie akan baper pada tunangannya.

"Kalian sering bertengkar honey?"

"Bukan aku yang mengajak bertengkar. Dia selalu membuatku emosi," ujar Riana. Ralex tidak membalas, sebagai gantinya ia mempererat genggamannya pada tangan mungil Riana. Tanpa sadar Riana tersenyum melihat perlakuan Ralex padanya. Riana harap pria itu akan terus memperlakukannya dengan spesial. Jantung Riana berdegup cepat.

Ralex menarik tangan Riana dan mencium tangan gadis itu. Riana yang baru sadar akan tindakan Ralex, jadi merona.

"Kau suka taman honey?"

TBC.

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.9M 91K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
6.5M 334K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
538K 20.7K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...