Raikantopeni Gang || Lokal

Par Funny_Ta

181K 13.9K 1.3K

Cerita tentang keluarga di perumahan Raikantopeni yang penuh dengan lika liku dan kisah. Yang di ketuai oleh... Plus

Family
Family (2)
1
2
3
4
Special Nanon Birthday
5
6
7
8
9
Sriphothong Family
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jongcheveevat Family{REVISI}
19
20
Special Valentine (1/4)
Special Valentine (2/4)
Special Valentine (3/4)
Special Valentine (4/4)
21
22
Family Time (1/4)
Family Time (2/4)
Family Time (3/4)
Family Time (4/4)
MarkPerth / PerthBass?
Vihokratana Family
Break?
Holiday (1/2)
Holiday (2/2)
Bali
Surabaya🔞 (1/2)
Love?
The Ex's
Panich Family
Something Wrong
Broken Home?
Siriphongchawalit Family
Again?
Ruangroj Family
Who next?
WHAT?!
Ngobrol Sama Aku💞
She
END
Side Story {OhmPluem}
Side story (Namon)
COMING SOON
NEW STORY

Surabaya 🔞 (2/2)

3.5K 189 18
Par Funny_Ta

FULL GUYS🔞

KALAU MISALNYA GAK SESUAI EKSPEKTASI KALIAN MAAP YOO

YANG DIBAWAH UMUR DOSANYA TANGGUNG SENDIRI YA🤭

______________________________________

Kamar MaxTul

Max dan Tul sudah selesai rapih-rapih dan mandi.

Sekarang ini keduanya sedang menikmati pemandangan dari jendela. Walau mereka dilantai bawah, tetap saja halaman belakang rumah MeanPlan dipenuhi dengan tanaman hias.

Awalnya tangan Max berada dipinggang Tul, namun makin lama makin kebawah. Tangan Max berhenti di bokong Tul. Kemudian ia meremas pelan.

"Enghhh..."

"Want a play?" Tanya Max dengan suara rendah.

Tul yang masih menikmati remasan Max hanya memandang Max dengan sayu.

Tanpa banyak basa-basi lagi. Max langsung melahap bibir sexy Tul dengan nafsu. Ia sangat menyukai bibir istrinya itu.

Tul mengalungkan lengannya dan menekan leher Max agar memperdalam ciuman mereka.

Max menggigit bibir bawah Tul agar sang istri mau membuka mulutnya. Lidah Max masuk dan mengabsen semua yang ada didalam mulut Tul.

Lidah keduanya saling bertautan, mereka sibuk bertukar saliva. Semakin lama ciuman mereka semakin panas.

Max menggendong Tul dan membawa tubuh Tul ke kasur, tanpa melepas ciuman mereka. Direbahkannya tubuh Tul. Max melepas sebentar ciumannya untuk melihat bibir bengkak Tul.

Max langsung menciumi leher Tul. Ia memberikan banyak sekali tanda, Tul yang ingin mempermudah Max pun mendongak kan kepalanya keatas.

Tul meremas kuat rambut Max, hingga rambut sang suami berantakan.

Tangan Max sibuk membuka bajunya dan baju Tul. Ia kembali menciumi leher mulus Tul.

Puas dengan hasil karyanya, Max turun ke dua gundukan yang sudah menegang itu. Ia langsung melahap dua tonjolan yang sudah menanti untuk dipermainkan oleh Max.

Layaknya orang mendapat harta karun, Max tidak melewatkan kesempatan yang ada. Ia sibuk menyusu di puting sebelah kanan, sedangkan tangannya sibuk memilin dan menarik pelan puting sebelah kiri Tul.

Sementar Tul sibuk meremas rambut Max.

"Ahhhh ahhhh ahhh... Daddyyhhhh fuckhhhh ahhhh... Yesss yessss... Shithhhh... Ahhhh ahhhh nghhh ahhhh."

Desah Tul kacau.

Ia tidak menyangka permainan Max semakin hebat.

Tangan kanan Max sibuk membuka resleting celana Tul. Ia sibuk mencari penis sang istri. Setelah ketemu, ia mengocok pelan penis Tul.

"Yesss Maxxxx... Ahhhh daddhhhh yessss fuckhhhh...sshhhhh....engghhhhh..."

Kacau, Tul benar-benar dimanja oleh Max.

Puas mempermainkan tubuh sang istri Max bangun dan membuka celananya, tapi tidak dengan celana dalamnya.

"Hisap babyyy... Seperti kau menghisap lollipop." Ucap Max.

Tul pun nurut.

Ia mencium penis Max yang sudah mengeras.

Tanpa banyak omong, Tul langsung membuka celana dalam Max dan memasukan penis Max kedalam mulutnya.

"Hangattt... Ahhh yesss babbyhhh.... Hisap yang kuat... Ahhh..."

Desah Max. Ia membelai rambut Tul dengan lembut.

Dibawah sana Tul sibuk menanjakan penis Max. Ia menjilat penis itu dari atas sampai bawah. Ia juga memainkan dua bola kembar milik Max.

"Ohh shithhh... Kau hebat... Ahhhh terus babyhhh..."

Tul juga memainkan lubang kecil Max.

"Fuckhhhh..."

Kemudian Tul mulai maju mundur  kepalanya dengan tempo yang pelan... Namun lama kelamaan tempo tersebut semakin cepat.

Tul melirik dengan sensual kearah Max.

Melihat hal tersebut, membuat nafsu Max semakin meningkat. Ia membantu Tul untuk maju mundur kepalanya.

Merasa ingin klimaks, Max semakin cepat menggerakkannya.

"Ahhhh ahhhh"

Desah Max yang sudah klimaks, Tul menelan semua sperma milik Max. Max kembali menidurkan kembali Tul.

Max mengangkat kedua kaki Tul dan melebarkannya. Terpampang jelas hole Tul yang berkedut.

"Fuckhhh...."

Max langsung menciumi paha dalam Tul dan mengelus hole Tul.

"So sexyy"

Pujian yang dilontarkan Max membuat Tul bersemu.

Max langsung memainkan lidahnya di hole Tul, yang awalnya hanya melingkar, menjadi menusuk-nusuk hole yang berkedut itu.

"Maxxxx... Mauuuu lebihhh... Ahhhhh Maxx... Akhuuu mau lebihhh..."

Racau Tul.

Max menuruti permintaan Tul.

Ia memasukkan jari tengahnya ke hole Tul, dan meng in out kan dengan tempo sedang.

"Ahhh yess yesss fuckhhhh daddhhhh... Fuckkk me pleasehhh..."

Max melihat wajah Tul yang sedang menikmati pun merasa gemas. Ia meraup bibir tebal Tul dengan nafsu.

"Dadhhh moreeee... Moree pleaseee ahhhh..."

"More?"

"Yesss yesss... AHHHHHHH AHHHH..."

Teriak Tul saat Max menambah 2 jarinya, jadi sekarang ini sudah tiga jari yang mengerjai hole Tul.

"Fuckkk... I need your dick daddhhhh pleaseee.... Your dickkk.... Fuckhhh ahhhh ahhhh..."

Tul memohon agar penis Max memenuhi lubangnya, namun entah kenapa Max masih ingin mengerjai Tul.

"Aku gak denger sayang..."

"Fuckhhh.... I saidhhh your dickkk pleaseee..."

Max mencabut ketiga jarinya dari hole Tul.

"Kasar ya... Minta dikasari ternyata..."

Tanpa aba aba Max memasukan penisnya ke hole Tul.

"OH YESSSS YESSS FUCKKK..."

"Bitchhh... Kamu terlihat seperti jalang sayanghh..."

"Ya ya... Akuhhh jalang mu... Fuckhhh... Fuckhhh me harderrrr..."

Max berusaha menemukan titik sensitif Tul.

Ia memaju mundurkan tubuhnya. Tul merem melek saking nikmatnya...

Max benar-benar seperti orang kesetanan.

"Owhhh i got it...."

"AHHH YESSS DADDYYHHHH FUCK ME HARDER.... PLEASEEE..."

Teriak Tul.

Gila... Tul dibuat gila oleh Max... Entah kenapa, menurut mereka berdua. Sex kali ini berbeda. Tul menjadi cepat klimaks dari sebelumnya, dan Max menjadi lebih nafsu dari sebelumnya.

Dalam waktu 40 menit Max sudah ingin mencapai klimaksnya, sedangkan Tul ini yang ketiga kalinya dia klimaks.

"Cummmm daddyyyy.... I'm cominghhhh...awhhhh..."

"Bersama sayangg... Fuckhhhh..."

Pada tusukan ke tiga, Max mengeluarkan semuanya didalam Tul. Max ambruk.

Mereka berdua mengatur nafas mereka.

Max memeluk tubuh Tul dan menyelimuti tubuh mereka berdua.

"Makasih sayang... Makasihhh... Tadi nikmat banget..." Ucap Max sambil mengecup kening Tul. "Hah.... Hah... Iya sayang... Tadi enak banget." Tul mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Max.

"Sekarang kita tidur ya. Kamu cape banget." Kata Max. Tul hanya mengangguk. Ia kemudian menutup matanya dan masuk kealam mimpi, yang disusul oleh Max.

Kamar TayNew

"Tee..." Panggil New. "Iya kenapa sayang?" Tay yang habis dari kamar mandi pun menghampiri New.

"Udah kabarin anak-anak?" "Udah dong..." New hanya mengangguk.

Sebenernya ia tidak tahu harus ngapain lagi, semuanya sudah rapih dan beres.

New melihat Tay duduk sambil memegang tablet. Ia kesal, karna saat seperti ini Tay masih saja kerja.

New menghampiri Tay dan meletakkan tablet tersebut ke meja kecil yang ada disebelah.

"Masih kerja? Kan lagi liburan Tee." "Maaf sayang maaf..."

Tiba-tiba muncul ide iseng dari pikirannya. Ia memaju mundurkan pantatnya diatas penis Tay yang masih memakai celana. Bukan hanya itu New juga mendesah untuk menggoda Tay.

"Ahhhh... Engghhhhh ahhhhh..."

New kamu salah menggoda manusia kelebihan hormon. Alhasil Tay memberhentikan kegiatan New, dan menatap mata sang istri.

"Berani hm??" Tangan New memilin kedua puting New yang masih menggunakan kemeja.

"Yes daddy... Fuck me.." Bisik New ditelinga Tay dengan sensual.

Tay langsung melahap bibir manis istrinya itu. Tangan Tay masih setia memainkan kedua puting New. New juga mengalungkan lengannya di leher Tay.

New sengaja menggigit bibir bawah Tay agar nafsu sang suami memuncak.

Oh jangan lupa New masih setia memaju mundurkan pantatnya diatas penis Tay.

Ciuman Tay turun ke leher New. Tay melihat sebentar kearah New. Wajah New terlihat sangat sexy saat horny.

Tay langsung melancarkan aksinya menciumi dan memberi tanda di leher New. New sendiri semakin mempercepat temponya.

"Fuck... Tay owhhhh.... Ahhhh ahhhh ahhhh."

Desahan New bagaikan alunan musik indah yang sedang Tay dengar. Puas mengerjai puting New. Tangan kiri Tay membuka resleting celana New dan menggenggam penis New.

Tangan kanan Tay merobek paksa kemeja New dan membuangnya kesembarang arah. Tay langsung melahap puting sebelah kiri New dan tangan kanannya memainkan yang sebelah kanan. Tangan kiri New yang sudah berada di penis New pun mulai mengocoknya.

"Yashhhh ahhhh ahhhh Tee.... Faster yesssss... Tayhhhh ahhhh ahhhh...."

Desah New penuh nafsu. Kocokan Tay semakin cepat dan hisapan Tay semakin kuat. Tidak lama kemudian New mencapai klimaksnya.

New mengatur nafasnya sebentar dan melihat kearah Tay. Sperma New muncrat ke baju dan tangan Tay.

Tay menjilat sisa sperma yang ada ditangannya dan memasukan jarinya ke dalam mulut New.

Tanpa diperintah New sudah menghisap jari Tay layaknya menghisap lollipop.

"Sekarang?"

New hanya mengangguk, ia masih setia menghisap jari suaminya itu.

Tay langsung membuka celana dan celana dalamnya, lalu mengangkat sedikit pantat New agar ia dapat menurunkannya. Tidak lupa ia menurunkan celana New.

Tay mengocok sebentar penisnya dan memposisikan ke hole New.

"Aku masuk"

"Ahhhhhh.... Ahhhh...."

Desah New saat penis Tay masuk dengan sempurna kedalam hole nya.

"Sempitnya... Kamu pake apa sih sayang? Hm??"

New tidak menjawab, ia masih naik turun agar menemukan titik kenikmatannya sendiri. Tay yang paham dengan yang dilakukan New, ikut membantu meng in out kan penisnya.

"Wow langsung ketemu hmmm"

"Ahhhh ahhhh Tay... Fasttehhhh yasss yass... Ahhhh.... Nggghhhh... Daddhhhh yessss fuckhhhh"

"New.... Fuckhhh so sexy ahhhh ahhhh"

Keduanya mendesah dengan hebat. Dipikirin Tay saat ini yaitu, mengapa mereka tidak pernah mencoba gaya ini.

Ini benar-benar luar biasa, ia bisa melihat dari bawah wajah nafsu sang istri. Ia juga bisa mengontrol tempo New. Hole New menghisap kuat penis Tay. Terdengar bunci suara kulit yang beradu saking cepatnya tempo yang Tay buat.

"Daddyyhhhh... Faster pleaseee..."

New memohon layaknya bayi yang meminta mainannya. Tay langsung menuruti permintaan sang istri, ia mempercepat temponya dan menusuk titik kenikmatan New dengan brutal

"Ahhhh ahhhh ahhhh... Tay Tawan ahhhhhh... Daddhhhh fuckkk ahhhh ahhhh ennhhh akhhhhh ahhh yashhhh...."

Merasa New sudah ingin sampai, Tay menutup lubang kecil itu agar menghambat pelepasan New.

"Nowhhhhh ahhhhh... Jangannn lephhhh ashhhh Tee... Please sakit"

"Tidak baby... Mendesahlah... Memohon lah.."

New mencium bibir Tay, ia mencium bibir itu dengan rakus.

"Daddhhhh.... Pleasee... Aku mau kelhhhh ahhhhhh"

Perkataan New terputus saat tangan nakal Tay mengocok penis itu dengan kuat.

"Ahhhh ahhhh ahhhh"

Tay merasa dirinya ingin keluar, ia mempercepat tempo dan mengocok kuat penis New. Ia juga menghisap puting New.

Sekali hentakan, Tay membuat penisnya terbenam sempurna didalam hole New. New mendongak kan kepalanya dan membusungkan dadanya.

Ia melihat kearah Tay dan tersenyum lelah. Terukir jelas kalau New lelah dengan posisi seperti ini.

"Cape?"

Tanya Tay membelai lembut wajah New. New yang masih susah bernafas pun hanya mengangguk dan meletakkan kepalanya di dada Tay.

Mereka masih menyatu ya guys. Tay malah untuk mencabut penisnya. Ia mencium kening New dan mengusap punggung yang penuh dengan keringat tersebut.

"Makasih Tee."

Ucap New serak.

"Sama-sama sayang... Dah bobo dulu, nanti aja kita mandinya."

Kamar MewGulf

Berbeda dengan pasangan yang diatas.

Dari dalam pesawat tadi Gulf terus menggoda Mew. Selama perjalanan Gulf meremas bahkan mengocok penis Mew yang tertutup selimut. Gulf juga selalu membisikan kata-kata sensual yang sukses membuat Mew merinding.

"Daddy hukum ya kamu." Bisik Mew. "Hukum aku daddy, kasari aku." Ucap Gulf berani.

Setelah pembagian kamar, Mew langsung menggendong Gulf dan membawanya ke kamar.

Mew menyandarkan tubuh Gulf dipintu dan mencium bibir si kecil dengan nafsu.

Gulf melingkar lengannya di leher Mew dan menekan leher itu agar memperdalam ciuman mereka.

Saling lumat, saling hisap dan saling makan. Lidah mereka saling beradu satu sama lain.

Mew menghentikan ciumannya sebenar, ia melihat mata sayu Gulf.

Fuck

Batinnya. Gulf saat ini sungguh menggoda. Ia menidurkan tubuh Gulf dikasur dan mengikat kedua tangan dan kaki Gulf.

"Hukuman mu sayang... Sudah berani menggoda daddy."

"Yes daddy..."

Mew mengambil beberapa 'mainan' yang sudah dia bawa dari rumah. Mew melumuri penis Gulf dengan lube dan memasang cock ring.

"Sshhhh..."

Mew juga memasukan vibrator kedalam hole Gulf.

Ia juga tidak lupa memasang penjepit puting ke kedua puting Gulf.

"Owhhhh daddhhhh sooo goodhhh..."

Mew turun dari kasur dan duduk di kursi mengahadap kearah Gulf.

"Let's play kitten."

Mew menyalakan vibrator.

Gulf menggeliat nikamat.

"Ahhhhh yahhh yahhh daddhhhh harderhhhh pleaseee... Owhhhh nikhhhmathhh.... Ahhhhh..."

Racau Gulf, ia terus membuka mulutnya sakit nikmatnya.

Mew menaikkan tempo vibrator menjadi sedang.

"yeshhhh yeshhh daddyyhhhh... Enghhhh... Ahhhh... Ahhhh... Mmmmphhhh... Fasterrrr please."

"Faster?"

Mew menaikan temponya menjadi cepat.

Tubuh Gulf menggeliat ribut, ia menggeleng dengan kasar, dan mendesah seperti sedang di perkosa.

Ia membusungkan dadanya dan melirik kearah Mew. Gulf menatap Mew dengan penuh nafsu.

Mew yang melihat hal tersebut mulai menegang, ia tidak menyangka Gulf sangat amat sexy saat tersiksa.

"Dadhhh lepas... Lepas cock ringnya... Baby mau sampai.." Mohon Gulf.

"No baby... Nikmati saja sayang."

Mew bangkit dan mengambil dildo dengan ukuran yang sama dengan ukuran penisnya. Dengan santainya ia memasukkan dildo tersebut ke hole Gulf yang masih terisi dengan vibrator.

"Stopppp... No please..."

"Ssstttt nikmatin sayang..."

Mew memaju mundurkan dildo tersebut dan semakin mempercepat getaran vibratornya.

Gulf pusing, rasa nikmat yang diberikan Mew membuatnya sakit kepala.

Gulf terus mendesah tanpa henti, ia juga menggelengkan kepalanya dengan ribut.

"Cummmm.... Babyyy cummm... OH NOOO... LEPHHHH ASHHH AHHH PLEASEEE LEPAS."

Teriak Gulf tiba-tiba saat Mew dengan entengnya menutup lubang kecil Gulf.

"Anak manis gak boleh berisik. Enak?"

"Iya iya enakkkk... Lepas P'... Please..."

"Siapa tadi pagi yang ngegoda P' hm?"

Mew mengusap pipi Gulf dan mencium rakus bibir sexy Gulf. Kegiatan menusuk hole Gulf masih iya lakukan. Bahkan Mew juga masih menutup lubang tersebut.

Gulf lemas.... Sakit rasanya saat pelepasan kalian di tahan.

Sudah puas mengerjai istrinya, Mew melepaskan semua benda laknat tersebut dari tubuh Gulf. Ia juga melepas tali yang mengikat kaki dan tangan Gulf.

Mew kemudian mencium bibir Gulf nafsu. Ia juga menekan puting Gulf dan hole Gulf.

"Awhhhh dadhhh..."

Mew memasuk 3 jarinya kedalam hole Gulf. Ia mengocok hole Gulf dengan brutal.

"Daddy udah ya... Cape..."

"Gulf... Aku belom keluar sayang... "

Mew membuka semua pakaiannya, ia menusuk hole Gulf dengan ujung penisnya.

"Play again baby."

"Owhhh sempitttt... Apa dildo itu kurang besar hm??? Mengapa lubang mu sangat ketat sayang."

Racau Mew yang masih berusaha masuk.

"Punya mu yang kebesaran P'... OWHHHH YAHHH YAHHH DEEPERRR..."

Teriak Gulf saat Mew berhasil masuk dan menemukan titik sensitifnya.

"Mau dikasari hm??"

"YESHHH YESHHH KASARIN AKU DADHHHH KASARIN."

Teriak Gulf keenakan.

Mew melahap bibir Gulf untuk kesekian kalinya, ia sangat candu dengan bibir bayi nya itu. Mew mempompa dengan tempo yang cepat dan kasar.

"Yess babbyhhh... Kau hebathhh... Kau menjepit nya... Owhhh ini enak."

Racau Mew yang semakin gila menumbuk titik sensitif Gulf.

"Daddhhhh i'm cominghhhh.... Cummmm dadhhhh cummm."

"Bersama... Owhhhh..."

Mew ambruk, tubuh besarnya menimpa tubuh mungil Gulf.

"Hah... Hah... Enak... P' ini enak."

"Iya sayang..."

Mew memeluk tubuh ringkih Gulf. Ia juga menciumi seluruh wajah Gulf.

"Bobo... Nanti kita gak usah keluar dulu. Kamu cape soalnya."

"Iya dad..."

Kamar ZeeSaint

"Awhhhh daddhhhh fuckhh..."

Teriak Saint. Saat ini Zee tengah menusuk hole nya dengan keras.

"Saint... Shit... you look so sexy." Zee mencium bibir Saint dengan rakus. Sedangkan Saint mengalungkan lengannya dan mengusak rambut Zee.

Zee mengubah posisi mereka. Sekarang Saint yang berada di atas Uke On Top.

Saint menjadikan dada Zee sebagai tumpuan. Mulutnya terus terbuka mengeluarkan desahan demi desahan.

Sedangkan tangan kanan Zee asik memilin puting Saint, sedangkan tangan kirinya mengocok penis Saint.

Sudah 10 menit posisi mereka seperti itu, Saint terlihat kelelahan. Zee mengambil inisiatif untuk membantu Saint mempompa tubuhnya.

Zee menyenderkan tubuhnya ke penyangga kasur. Ia membenarkan posisi mereka. Zee langsung menumbuk hole Saint dengan keras.

Saint hanya bisa pasrah dan menenggelamkan wajahnya di leher Zee. Kedua tangan Zee tidak tinggal diam. Memilin, menekan dan menarik dengan kuat.

"Fuckhhhh.... Daddyyyy... Fuckhhhh... Soooo sooo goodhhhhh... Owhhhh... Yessss."

Racau Saint yang semakin mengeratkan pelukannya.

"Dadhhhh i'm cominghhhh..."

"Aku belum keluar sayang. Ubah posisi ya."

Zee mengangkat tubuh Saint dan mereka melakukan doggy-style.

Tangan Saint berpegangan kepinggir kasur. Sedangkan Zee memegang pinggang Saint dan terus menusuk hole Saint.

"Dadhhhh... Gak kuat... Fasterrrr pleaseee...."

"Ahhh ahhhh ahhhh yesss yessshhh... Harderrr..."

"Fuckhhhh..."

Desahan demi desahan dilontarkan oleh Saint.

Zee menarik tangan Saint kebelakang, ia tidak melewatkan kesempatan untuk mencium dan membuat tanda lebih di leher Saint.

Setelah 45 menit akhirnya pelepasan Zee tiba.

"Babbyyyy fuckhhh... Bitchhh... Owhhhh..."

"Daddyyyy aku mau sampai..."

"Barenhhhhh sayang..."

Zee menumpahkan semua sperma nya ke hole Saint.

Mereka berdua pun ambruk.

Zee menyelimuti tubuh mereka. Sekarang posisi mereka backhug. Zee menciumi punggung Saint yang penuh dengan tanda yang ia buat.

"Cape??" "Iya P'. Cape..." "Nanti ikut pergi?" "Besok aja ya jalan-jalannya. Saint cape banget." "Hahaha... Yaudah sekarang kamu bobo aja." "P' jangan aneh-aneh ya. Aku cape banget nih." "Iya cinta... Dah yuk bobo."

Kamar OffGun

Off meletakkan kopernya disebelah lemari, dia menghampiri Gun yang sedang serius menelpon seseorang.

Off memeluk tubuh Gun dan menciumi pundak Gun yang terekspos.

"Om mohon kamu bantu om ya..."

"Iya om, nanti aku coba bantu Chimon. Kasian juga liat dia dicuekin sama pacarannya."

"Yaudah om tutup dulu ya."

"Iya om."

Gun menutup telponnya dan menggenggam tangan off.

"Siapa?" "Biasa anak-anak. Biar semua masalah mereka selesai." Kata Gun.

"Papi... Kita jangan main dulu ya har ini. Boleh?" Tanya Gun. Off berfikir sebentar. Ia menghela nafas panjang.

"Iya deh yang... Kamu pasti cape banget, besok bisa kok." Kata Off. Gun yang mendengar hal itu langsung senang.

"Sekarang kamu bantu aku rapihin barang-barang ya. Sama kita ke kamar MeanPlan untuk diskusi mau kemana aja." Kata Gun. "Iya sayang aku..."

Off menyusun baju mereka dilemari, sedangkan Gun meletakkan beberapa barang yang mereka bawa ke tempat semestinya.

Setelah selesai mereka keluar untuk kekamar MeanPlan.

.
.
.
.
.
.
.

"Nih gua punya 5 tempat, Taman Harmoni Keputih, Air Mancur Menari, Monumen Kapal Selam, De Mata Trick Eye Museum, dan Taman Pelangi. Sisanya kita random aja." Saran Plan.

"Kendaraan aman kan Mean?" Tanya Off. "Aman kok P'. Semua udah gua atur. Oh iya, kalau misalnya gak sempet pulang buat makan. Kita cari tempat makan diluar aja." Ucap Mean. "Nah bener tuh... Oh iya yang lain mana? Kan mau diskusi kapan perginya." Tanya Gun.

"Biasa lah P'. Abis buat dedek." Kata Joss yang menghampiri mereka. "Gua enggak ya." Kata Podd tidak terima.

Mean dan Off bingung melihat wajah Podd yang terlihat kesakitan.

"Kenape lu?" Tanya Off. "Pusaka gua habis di tendang sama Gawin." "Pft... Kasiannn..." Ledek Mean. "Yehhh..."

"Oh iya... Joss lo udah nelpon P'Mile?" Tanya Krist yang ikut bergabung dengan mereka. "Udah... Katanya nanti sore mau kesini, soalnya lagi ada meeting dulu." Jelas Joss.

"Bagus deh... Biar nambah kendaraan, trus juga biar makin rame juga." Tutur Mean.

"Laper?" Tanya Lee lembut. "Iya, kamu mau masak?" Ucap Joss sambil memangku Lee. "Iya lah yang... P' yang lain?" "Bareng aja masaknya. Biar bisa buat banyak makanan." Kata Gawin. Yang lain pun setuju.

Lee, Gawin, Krist, Gun dan Plan memasak, sisanya duduk dan ngobrol. Setelah masakan selesai, mereka makan dengan tenang. Awalnya sih pengen makan tenang, eh si Joss nge goda Lee yang alhasil membuat yang lain ketawa.

______________________________________

GILA BISA2NYA GUA BAGI-BAGI DOSA😭

GAK NYANGKA HAMPIR 3K YANG 90% isinya 🔞😭.

GUA BUAT GINI SAMBIL TAHAN NAFAS GILA. SAKING GAK PERNAH BUAT😭.

SPOILER!!!

NEXT CHAPTER TENTANG PDKT AJ KE LILLY, NANON SAMA CHIMON BALIK LAGI, DAN MARK NYAMPERIN PERTH

TUH KURANG BAIK APA GUA KASIH SPOILER 🤣

TAPI...

GAK AFDOL KALAU GAK ADA DRAMA WKWKWK

POKOKNYA NIKAMATIN 2 PART YANG ISINYA DELAPANBELAS CORET YA GENGS👍

Jangan lupa ninggalin jejak gengs...

Like dan komen...

See you next chapter 💖

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

65.7K 5K 54
Menceritakan kehidupan Earth Mix bersama keluarga mereka. Main cast : - Earth - Mix - Neo - Phuwin Support cast : - Luke - Khaotung - Gun - Pond - Ta...
14.1K 1.8K 31
Adaptasi dr series Bl Thailand dng judul yg sama ;) Enjoy Jookyun shipper!! 💜
347K 36.9K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
250K 19.7K 95
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...