berikan saya dukungan dengan menekan lambang bintang di pojok kiri bawah dan coment, terimakasih.
. . .
Hari ini adalah hari pernikahan Edric dan juga Grizelle, proses ijab kabul dilakukan pada pukul sembilan pagi. Proses ijab kabul hanya di hadiri oleh kerabat dekat dan keluarga besar saja.
Lalu pukul dua belas siang dilanjut dengan acara Resepsi yang dilaksanakan di hotel bintang lima yang berada di jantung kota.
saat ini Grizelle telah siap dengan kebaya adat Sunda Modern, ia sedang menunggu ijab kabul yang sebentar lagi akan dimulai.
di dalam sebuah ruangan, Grizelle ditemani oleh sang ibu yang berada di sampingnya.
"Mama berdoa semoga pernikahan mu ini menjadi pernikahan terakhir dalam hidupmu, semoga kamu bisa menjadi Istri yang baik bagi suamimu dan ibu yang baik anakmu. Mama minta maaf karena saat pernikahan kamu yang pertama mama tidak hadir" ucap nyonya Dira.
"Aamiin mah, Elle akan berusaha untuk menjadi istri dan ibu yang baik. Gapapa kok mah, saat itu keadaan berbeda."
"Elle, jujur saja. Mama, papa, dan abang masih ingin bersama dengan kamu. Kita baru saja bertemu dan berkumpul di rumah selama beberapa minggu, lalu sekarang Mama dan papa harus melepaskan kamu bersama lelaki yang sebentar lagi akan menjadi pasangan hidup kamu. Andai waktu bisa berputar, mama ingin sekali merawat kamu sedari kecil. Melihat kamu yang akan tumbuh gigi, kata pertama yang kamu ucapkan dan mengajari kamu berjalan "ucap Nyonya Dira menatap tulus ke arah Grizelle.
"mama ibu yang buruk ya?" tambah nyonya Dira.
Grizelle menggelengkan sebuah kepala tidak setuju, mamanya adalah ibu yang sangat baik dan begitu perhatian. walau dirinya baru bertemu dan merasakan kasih sayang kedua orang tua, namun Grizelle sangat yakin bahwa Ayah dan Ibunya adalah orang yang baik dan penyanyang.
"enggak mah, mama ibu yang baik. Papa juga ayah yang baik, walau nanti Grizelle diboyong sama mas Edric. Grizelle akan usahakan untuk sering-sering main ke rumah" ucap Grizelle.
mata Grizelle memanas saat melihat air mata ibunya yang terjatuh. Sungguh hatinya terasa sakit saat melihat tangisan sang ibu, ia tak ingin menangis di hari yang menurutnya bahagia ini.
"kamu anak mama yang hebat. Mama dan papa akan selalu berdoa semoga kamu selalu dilimpahkan kebahagian dan keberkahan di setiap langkahmu" ujar nyonya Dira sambil mengelus punggung tangan Grizelle.
"aku hebat karena aku anak mama, mama udah mau berjuangan lahirin aku padahal dokter bilang kalau kandungan mama sangat lemah" ucap Grizelle merintikkan air matanya.
"anak mama jangan nangis, masa mau nikah nangis sih." ucap nyonya Dira bergurau.
Grizelle terkekeh, dia merengkuh tubuh ibunya.
"mama sih yang duluan bikin aku mellow" nyonya Dira tersenyum mendengar penuturan sang anak.
"Elle, apapun badai yang datang dalam rumah tangga kamu nanti. Kamu harus sabar ya? Jangan pernah nyerah. Komunikasi dalam suatu hubungan itu penting sekali, kalau nanti ada ke salah pahaman langsung kamu bicarakan ya nak? Kamu pasti sudah belajar banyak dari pernikahan pertama mu "ucap nyonya Dira.
"iya mah"
"Maaf nyonya, ijab kabul akan dimulai" ucap salah satu panitia Wedding Organizer.
Grizelle melepaskan pelukannya dari sang ibu, ia menatap cermin dan menghapus air matanya yang berada di pipi. beruntung Make Up-nya tidak luntur dan masih on point.
"anak mama cantik, sebentar lagi akan menjadi menantu keluarga Ephraim" ucap nyonya Dira.
setelah itu Nyonya Dira dan Grizelle melihat ke arah televisi yang ada di ruangannya, televisi itu sedang menayangka proses ijab kabul.
entah kenapa Grizelle merasakan jantungnya berdegup kencang saat melihat Edric menjabat tangan sang ayah.
o0o
"Bismillahirohmanirohim, Ananda Edric Hamilton Ephraim bin Arsen Cetta Ephraim saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya Grizelle Ivana Adhitama dengan maskawin berupa uang tunai tujuh ratus lima puluh enam juta rupiah dan logam murni seberat seratus dua puluh tiga gram serta seperangkat alat sholat dibayar tunai "ucap tuan Adhitama sambil manjabat tangan Edric.
"saya terima nikah dan kawinnya Grizelle Ivana Adhitama binti Adhitama Elvan Syahreza dengan maskawin tersebut, tunai" ucap Edric dalam satu tarikkan nafas.
"bagaimana para saksi? sah?"
"Sah"
Edric dan semua hadirin yang berada di ruang itu mengusap wajahnya dengan kedua tangan.
"Alhamdulilah"
setelah itu mereka berdoa dan menunggu kedatangan Grizelle yang di antar oleh nyonya Dira dan sang kaka.
Edric menatap Grizelle tanpa kedip, ia benar-benar terpukau melihat istrinya yang memakai kebaya adat sunda berwarna putih.
Grizelle berjalan menuju ke arahnya, lalu duduk di sebelah Edric.
Edric masih terpukau melihat kecantikan istrinya. Grizelle yang ditatap seperti itu menunduk malu.
setelah itu mereka bertukar cincin dan menandatangi buku nikah.
o0o
Setelah ijab kabul yang dilaksanakan di masjid, Edric dan Grizelle saat ini sedang berada di mobil menuju hotel.
suasana di mobil sangat canggung, baik Edric maupun Grizelle terlihat malu untuk memulai sebuah obrolan
"kebaya mu indah" ucap Edric.
'tapi dirimu jauh lebih indah dan cantik' tambah Edric di dalam hati.
Grizelle tersenyum tipis, "terimakasih"
setelah itu suasana kembali canggung, Grizelle sempat cemberut saat mendengar ucapan Edric.
'aku pikir dia ingin berkata bahwa aku cantik, ternyata ia kebaya ku' batin Grizelle sedikit kesal.
Edric yang melihat Griizelle memanyunkan bibirnya pun bingung.
"ada apa?" tanya Edric.
"tidak"
"Asher dan Elvan kemana? apa mereka ikut?" tanya Grizelle tiba-tiba.
"mereka berdua ikut, mommy melarang mereka untuk satu mobil bersama kita. mungkin nanti saat di kamar hotel kita bisa menyuruh mereka masuk" ucap Edric.
"baiklah"
Mobil yang di tumpangi Edric dan Grizelle sudah sampai di hotel tempat mereka akan memulai acara resepsi.
Edric keluar lebih dulu, ia mengulurkan tangannya ke arah Grizelle dan Grizelle langsung menyambut uluran tangan Edric.
mereka berjalan bergandengan memasuki hotel tersebut.
saat mereka sudah masuk ke dalam kamar, bel kamar berbunyi. Edric menyuruh Grizelle untuk tetap di tempat dan biarkan dia yang membuka pintu.
"Mommy" itulah suara yang Grizelle dengar saat pintu terbuka.
"hai sayang"
"Mommy, kata glandma cekalang Mommy cudah menjadi mommy cungguhan buat Achel dan abang" ucap Asher semangat.
Grizelle tersenyum mendengar penuturan anaknya.
"iya sayang" balas Grizelle.
"yey, belalti nanti cetiap malam Mommy bacakan Achel dan abang dongeng ya?" pinta Asher.
"tentu saja"
Grizelle memeluk kedua anaknya itu, ia mengelus punggung kedua anaknya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"berarti nanti malam, Abang boleh tidur bareng mommy?" tanya Elvan membuat Grizelle menghentikan elusan di punggu kedua batita dan balita yang sekarang sudah sah menjadi anaknya.
"Iy-" belum sempat Grizelle menuntaskan ucapannya, Edric sudah memotong.
"tidak, nanti malam dan tujuh hari seterusnya. Abang dan Asher tidak boleh tidur dengan Mommy" ucap Edric menyela ucapan Grizelle.
"memangnya kenapa daddy?" tanya Elvan bingung dan tak terima.
"karena Mommy capek, jadi biarkan mommy istirahat ok?"
"tapi kenapa ictilahatnya halus tujuh hali? itu lama cekali" tanya Asher dengan bingung.
"itu karena Mommy dan Daddy mau tidur bersama" balas Edric.
"daddy kok curang sih? Abang sama Asher juga mau tidur sama Mommy" bantah Elvan masih tak terima.
"iya daddy culang, kalau gitu Achel cama abang ikut ya? kita tidul belcama" pinta Asher dengan wajah polosnya.
"tidak boleh, pokoknya kalau daddy bilang tidak, ya tidak" Ucap Edric tegas kepada kedua anaknya.
Grizelle menatap Edric dengan tajam, kenapa suaminya ini berbicara tegas seperti itu kepada kedua anaknya.
"Nanti mommy temani abang sama Asher sampai tidur, bagaimana?" tawar Grizelle saat melihat wajah Elvan dan Asher yang sendu.
"tid-" Edric hendak berucap namun dengan cepat Grizelle memotong.
"iya, nanti Mommy temani Abang sama Asher tidur ya?" ucap Grizelle yang di angguki Asher dan Elvan.
"ok mommy" balas keduanya kompak.
o0o
acara resepsi telah selesai sejak dua puluh menit yang lalu, saat ini Grizelle sedang berada di dalam kamar mandi. ia sedang merendamkan tubuhnya di dalam bathup, karena sejujurnya kaki dan tubuhnya begitu pegal karena harus berdiri terus menerus.
Grizelle memejamkan matanya, ia tengah menikmati ketenangan dan mencoba untuk merilekskan tubuhnya. Grizelle tidak tau saat ini Edric sedang kemana, karena tadi lelaki itu bilang masih ingin mengobrol dengan sahabatnya yang datang.
setelah selesai berendam, Grizelle mengambil pakaian yang sudah ia siapkan di atas kasur. ia memakai pakaiannya dan berjalan menuju meja rias untuk mengenakan skincare.
selesai memakai skincare, Grizelle keluar dari kamar dan menuju kamar Asher dan Elvan. tadi siang ia sudah berjanji untuk menemani Asher dan Elvan sampai tertidur.
"Mommy" ucap mereka senang.
"sudah malam, sekarang waktunya tidur. Abang dan Asher pasti sudah mengantukkan?" tanya Grizelle.
Asher dan Elvan mengangguk kepalanya setuju.
Grizelle membawa kedua anaknya menuju kasur, ia tidur di ampit oleh Asher yang berada di sebelah kanan lalu Elvan yang berada di sebelah kiri.
sebelum memulai cerita, Grizelle membantu Asher dan Elvan unntuk membaca doa tidur. setelah selesai membaca doa tidur, Grizelle mulai mendongengkan mereka cerita, tak lama dari Grizelle bercerita, ia melihat kepada kedua anaknya yang mulai terlelap.
Grizelle masih setia menepuk paha Asher dan Elvan, lalu setelah dirasa kedua anaknya tidak akan terganggung dengan pergerakan dirinya, akhirnya ia beranjak dari kasur dan meminta babysitter untuk menjaga Asher dan Elvan.
Grizelle berjalan kembali menuju kamarnya, saat membuka pintu kamar ia terkejut melihat Edric yang sudah stand by di depan pintu.
Edric menatap Grizelle dengan intens, lalu ia memojokkan dirinya ke tembok. mereka bertatapan cukup lama sampai akhirnya Edric memajukan wajahnya dan bibirnya menyentuh bibir sang istri.
Grizelle kaget dengan serangan dadakan yang Edric berikan. ia dapat merasakan benda lunak menyentuh bibirnya, tanpa sadar Grizelle memejamkan matanya, ia mulai terhanyut dengan ciuman yang Edric berikan.
Edric menghentikan aksinya, ia menatap Grizelle dan berucap tepat di depan wajah Grizelle dengan suara rendah
"bolehkah saya meminta hak saya?" tanya Edric dengan mata menggelap karena hawa nafsu.
Grizelle tersenyum, ia memajukkan wajahnya mengecup bibir Edric sebentar lalu berbisik dengan sensual di telinga Edric.
"maaf, tapi aku sedang datang bulan" bisik Grizelle yang mampu membuat wajah Edric kecewa.
Edric menatap Grizelle dengan tak percaya, ia berusaha melihat letak kebohongan di wajah Grizelle namun tidak ada.
"kamu bohongkan?" Tanya Edric dengan harapan bahwa istrinya sedang berbohong.
"serius" balas Grizelle dengan serius.
"sejak kapan?" tanya Edric kembali, ia menekan setiap kalimat karena menahan nafsunya yang sebenarnya sudah menggebu-gebu.
"sejak tiga hari yang lalu"
"berapa lama?" Edric terus bertanya dengan penuh penekanan.
"lima sampai tujuh hari" balas Grizelle dengan wajah polosnya.
Edric menjauhkan wajah dan tubuhnya dari Grizelle, ia rasanya ingin marah namun itu akan percuma.
"mau kemana?" tanya Grizelle bingung saat melihat suaminya berjalan menjauh dari dirinya.
"kamar mandi, kenapa? mau ikut?" tawar Edric sengit.
Grizelle tersenyum jahil melihat Edric yang menuju ke kamar mandi dengan wajah kesal.
"maaf mas" ucap Grizelle dengan wajah yang dibuat menyesal.
Edric tak membalas ucapan Grizelle, ia harus menyelesaikan sedikit urusan dengan adiknya.
"awas saja, aku akan menghukummu setelah ini" ucap Edric sambil menyalakan shower dengan suhu air yang sangat dingin.
....
Alhamdulilah akhirnya Mommy Elle resmi menjadi nyonya Ephraim xixi.
bagaimana dengan part ini? saya harap kalian suka ya!
berikan saya 850 vote dan 150 coment, maka kalian dapat membaca part selanjutnya.
DON'T FOGET TO ⭐VOTE, 💬COMENT AND 📢SHARE
Tbc.