Best Marriage Friend. [ Nomin...

By Real_ohr

448K 54K 3.5K

✒ 노민 [ Completed ] Kisah Nandara Jaemin menjadi sahabat sekaligus Istri? Suami. Bagi Jeno Jevanino sahabat k... More

1. Best Marriage
2. Best Night?
4. Best Home
5. Best Husband
6. Best Wife
7. Best View
8. Best thing
9. Best daily
10. Best Satnight
11. Best Pregnancy
12. Best Fault
13. Best Break
14. Step by step
15. Again and Again
16. Problematika Rumah Tangga
17. Afleur
18. Be The Best
19. Best Gift
20. Best Ending
Sequel : Best Childern
promote
NEW WORK

3. Best day

33.9K 3.7K 176
By Real_ohr

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jaemin membuka matanya yang pertama kali ia lihat adalah Jeno di sampingnya masih tertidur dengan damai mungkin kelelahan setelah melewatkan malam panas sampai subuh menjelang, Jaemin menguap dan membalikan badannya. Fikirannya kembali bernostalgia pada masa lalunya dimana Jeno datang dengan sebuah—

Tok! Tok! Tok!

Jaemin membuka pintunya, yang pertama kali ia lihat adalah Jeno dengan sebungkus martabak dengan jaket kulitnya yang sedikit basah.

" Ngapain malem-malem kesini?" Tanya Jaemin.

" Gak inget? Malam minggu lho." Ucap Jeno.

" Kaga, lo siapa gue.. Pacar aja bukan, sono ngapel ke rumah pacar lo ngapain ngapel ke rumah gue?" Jeno malah melengus masuk, Jeno sudah menganggap rumah Jaemin seperti rumahnya sendiri.

" Mama yonaa.." Panggil Jeno, Jaemin menghembuskan nafasnya pasrah dan menutup pintu.

" eh ada Jeno, tumben kesini." Ucap mama Yona.

" Ini ma bawain martabak coklat kesukaan mama." Jeno menyerahkan satu keresek berisi martabak coklat.

" Wahh.. Makasih ya." Mama yona menerimanya.

" ada bang yuta ma?" Tanya Jeno.

" ada di kamarnya, lagi main PS kali." Jeno mengangguk dan langsung naik ke lantai dua menuju kamar Yuta.

" Bang ih!! Diem diem bae!!" suara Jeno begitu mengelegar.

Menuju Jaemin yang masih berjalan dengan malas duduk di samping mamanya yang sedang menyantap martabaknya.

" Sono gih main sama Jeno." Ucap mama yona.

" Mana anaknya, si Jenongnya aja main sama bang yuta." Jaemin mengigit martabaknya kasar, tak lama Jaemin kembali keluar dan menghampiri Jaemin.

" Hampir lupa nih tujuan kesini." Ucap Jeno.

" Apa sih lo, mau ngapain? Biasanya juga main sama si Renjun, atau ngajak cewek lo jalan."

" ketus amat neng, lagi PMS."

" Mana bisa PMS gue!!" Jeno terkekeh.

" Yaudah mama tinggal ya, kalian berdua main aja disini." ucap mama yona.

" ehh maa.. Jangan dulu pergi ada yang mau Jeno omongin." baru saja Mama Yona hendak pergi, Jeno menahannya.

" Kenapa?" Jeno berdehem sebelum mengatakan apa yang ingin ia ucapkan.

" Ekhem, sebelumnya nih ma.. Anak mama yang bungsu kan udah mau duapuluh tiga, udah lulus kuliah juga."

" Iya terus?"

" Terus jomblo mah, kasian kan."

" Ngatain gue lo?" Jaemin memelototkan matanya tak terima dikatain jomblo oleh Jeno.

" Santai Jaem. Maksud Jeno kesini tuh Jeno mau ngelamar Jaemin, karena Jeno juga udah kerja nih ma, udah punya penghasilan." Mama yona tertawa mendengarnya, sementara Jaemin sudah memasang wajah malasnya.

" Kamu serius Jen?" Tanya mama yona.

" Iya ma, Jeno serius."

" Tapi kamu ngelangkahin Yuta lho, kalau kamu serius ajak orang tua kamu kesini kita bicarain baik-baik."

" Serius ma? Besok deh Jeno ajak mama tiff sama papa donghae kesini." Ucap Jeno antusias.

" otak lo kayaknya ketinggalan pas ganti baju deh, kok bisa-bisanya lo bilang gitu hah?!!" Ucap Jaemin emosi.

" Ya abisnya gue— akh!" Jaemin menjewer telinga Jeno.

" Sebelum lo lamar gue selesain tuh urusan lo sama cewek cewek lo, terus bebenah diri dulu masih suka ke club jangan harap jadi pendamping gue."

" tenang aja."

Mulai saat itu Jeno benar-benar merubah dirinya menjadi pribadi yang lumayan baik, Lumayan karena tetap saja yang namanya Club gak bisa berenti.

" Kenapa gue di tatap mulu, ganteng ya? Baru sadar?" Ucap Jeno dengan suara seraknya khas orang baru bangun tidur, Jaemin memalingkan wajahnya.

" Apaan sih." Ucap Jaemin, Jeno tersenyum.

" Ciee malu-malu." Daripada berurusan dengan godaan Jeno di pagi hari Jaemin memilih bangkit dari kasur namun.

" Gak mau di pake dulu bajunya?" Tanya Jeno, Jaemin baru sadar tubuhnya masih telanjang sekarang dan bagian bawahnya sakit, Jaemin langsung menarik selimut yang ada di kasur dan masuk ke kamar mandi.

" Jangan liatt!! Maluu!!" teriak Jaemin.

" Kenapa malu? Kan semalem juga udah keliatan." wajah jaemin memerah malu.

Setelah keduanya selesai membersihkan diri pelayan hotel datang membawakan makan pagi untuk keduanya, Jaemin menaruh ya di meja.

" rambutnya di sisir dulu kek." Ucap Jaemin melihat rambut berantakan Jeno. Jaemin mengambil sisir lalu menyisir rambut Jeno.

" Udah?" tanya Jeno.

" Udah." Jawab Jaemin lalu kembali duduk di hadapan Jeno.

Jaemin membuka plastic warp yang menutupi piring berisi makanan, baru saja Jaemin hendak menyuapkan makanannya sendok lain datang tepat di hadapan mulutnya, Jaemin menatap Jeno.

" Apa?" tanya Jaemin.

" Aaa.. Gue suapin." jawab Jeno, Jaemin membuka mulutnya dan menetima suapan dari Jeno.

Sarapan pagi itu dihiasi sedikit celotehan dari Jeno menghangatkan suasana.

" Abis ini mau main dulu apa gimana?" Tanya Jeno, lalu meneguk minumannya.

" gak tau terserah."

" Kalau mau pulang ya, Ayo."

" Kalau pulang kemana?" Pertanyaan yang membingungkan, bagaimana tidak Jaemin bingung mau pulang kemana ke rumahnya atau kerumah Jeno?

" Ya kerumah kita lah." Jawab Jeno.

" Sejak kapan kita punya rumah?" Tanya Jaemin.

" Sejak mama papa beliin kavling di komplek, aka sebelum nikah biar jadi susuruprise."

" susuruprise lo kira cute girl apa?!"

" Ya begitulah."

" tapi gue belum ngambil barang-barang gue dari rumah."

" Tenang, bang yuta dengan ikhlas memindahkan barang lo dari rumah ke rumah baru lo." Jaemin benar-benar tak percaya apa yang dilakukan abang laknatnya itu, benar-benar ingin mengusir sekaligus menyingkirkan Jaemin dari rumah.

" Kapan si tua bangka punya jodoh sih? Mau gue usir juga dari rumah mama."

" Sabar.."

" Sabar sabar. Mau sampe kapan anak orang di gantung hah? Kak winwin di gantung tanpa status gitu."

" Ada juga abang lo yang kejebak Friendzone."

" Dasar bego emang soal cinta, otak aja pinter kalau cinta nol besar."

" HEH APA LO KATA HAH!! adek laknat emang!!" jaemin kaget mendengar suara seorang, matanya menoleh pada ponsel jeno yang menampilkan panggilan dari Yuta, sejak kapan Jeno menelfon yuta.

" Sejak kapan lo nelfon abang gue?" Tanya Jaemin.

" Awas lu ya kalau pulang!!" Suara yuta lagi.

" Sejak barusan, abang lo yang nelfon." Jeno mendelikan bahunya. Ingin rasanya Jaemin mencekik leher Jeno kalau bukan suaminya.

TBC

Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komennya kawandd!! See u in next chapter pai pai!!



Sunny Pwark. Mar 3, 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

4.3M 252K 54
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
16K 2.5K 8
[ABO] [Romance] [From Enemy to Lover] [Local] Life is such an eternal competition; siapa cepat, dia dapat. But, Jung Jaehyun, has claimed him to be...
316K 24.1K 32
What? I'm pregnant! «New version» Berawal dari ke isengan teman-temannya pada Jaemin dan Jeno yang berakhir keduanya menghabiskan malam panas penuh p...
631K 17.5K 49
Cerita sudh end ya guys, buru baca sebelum BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT. Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu...