Tringg..
Kamu mendorong pintu kayu sebuah rumah yang terletak di ujung kota hingga membuat bel lintunya berbunyi yang menandakan seseorang baru saja masuk
" ada yang bisa say-oh kamu" kakek sam membuka kacamatanya saat melihat dirimu yang baru saja datang bersama taeyong
" apa dia yang dibawa eric?" Tanya kakek sam saat kamu baru saja duduk, kamu langsung mengangguk
"Lee taeyong namanya" ujarmu dan kakek sam langsung mengangguk dan menghampiri taeyong yang masih kebingungan
" masuklah nak, tempat ini memang sedikit menyeramkan dan kusam" ujar kakek sam sembari tertawa
Karena jujur saja hampir disetiap dinding rumah ini terpajang senjata, ya karena ini jelas toko senjata tapi bagi taeyong tempat ini cukup menyeramkan
"Aku hanya bisa menyajikan ini" ujar kakek sam sembari menaruh teh hangat kehadapan taeyong, dan laki laki itu langsung mengangguk canggung dan menatap ke arah tehnya
" aku tidak akan meracunimu, minumlah" ujar kakek sam yang melihat taeyong sedikit tidak nyaman
" ah bukan begitu" taeyong langsung sedikit menunduk dan meminum tehnya untuk menghargai kakek sam
Kamu langsung menyuruh kakek sam duduk di depanmu dan memberikannya undangan yang eric berikan untukmu
" eric yang memberikannya?" Tanya kakek sam dan kamu hanya mengangguk, dia membuka undangan tersebut lalu membacanya
" kau akan datang?" Tanya kakek sam dan kamu langsung mengangguk
" sepertinya" kakek sam langsung mengangguk mendengar jawabanmu lalu mengembalikan lagi kartu undangannya
"Waspadalah, terkadang musuh adalah orang terdekat" ucap kakek sam padamu dan kamu hanya mengangguk
Lalu kakek sam menoleh ke arah taeyong yang dari tadi terdiam
" terkadang musuhmu adalah orang terdekatmu" ujar kakek sam pada taeyong penuh penekanan yang membuat laki laki itu sedikit bingung.
"Ya?"
"Waspadalah"ujar kakek sam sembari tertawa yang membuat taeyong makin kebingungan
" artinya jangan percayai siapapun, bahkan di tahun ini kamu bisa saja tidak mempercayai dirimu sendiri" jelasmu pada taeyong dan laki laki itu hanya mengangguk bingung tak berniat bertanya lebih jauh
■■■■■
Hari sudah mulai malam dan semua member berada di meja makan untuk makan malam, ara yang tengah menyiapkan makanan didapur sedangkan yang lain sudah duduk di kursinya masing-masing
"Taeyong hyung belum pulang juga" ujar mark sembari menatap ke arah pintu
"Apa (y/n) benar benar membuangnya untuk mengurangi populasi?" Tanya winwin
"Mereka akan kembali sebentar lagi" ujar ara sembari menaruh 2 piring ayam bakar utuh kehadpaan mereka
"Wah ayam lagi" ujar jungwoo dan ara langsung menatapnya
"Kau mau makan apa memangnya?" Tanya ara sembari menatap jungwoo
"Ahh tidak, aku hanya mengatakannya" ujar jungwoo sembari tersenyum lalu menunduk
Tidak lama setelah itu kamu dan taeyong membuka pintu dan langsung masuk kedalam rumah, semua orang sudah menunggu dirimu dan taeyong yang pergi sedari tadi langsung menatap kalian berdua
" bisakah kalian pulang sebelum makan malam,jqngan buat kami menunggu terus" gerutu yuta yanh sudah cukup lapar
" aku sudah bilang berkali kali kalian bisa makan duluan"ujarmu sembari dusuk di sebelah ara
" sudah makan saja, mengeluhnya nanti"ujar ara dan semua langsung makan dengan tenang
■■■■■
2 hari berlaru dan hari ini adalah hari dimana kalian semua akan menghadiri pesta dansa, ah sepertinya tidak bisa dibilang pesta dansa
Kamu tengah duduk di depan menunggu kevin yang akan mengirim pakaian ke padamu,sembari memainkan rumput kamu menatap ke seluruh kota yang cukup sibuk menyiapkan sambutan selamat datang kepada spanyol
"(Y/n)" terlihat kevin yang tengah menuju kemari dengan gerobak kudanya
" apa ini semua?" Tanyamu dan kevin langsung mengangguk,dia langsung menyingkirkan kain yang menutup gerobaknya dan didalamnya terdapat beberapa setel gaun dan baju untuk kalian kenakan
"Kenapa tidak warna hitam" keluhmu sembari mengangkat kayu yang menjadi tempat menyimpan bajunya
"Kamu mau ke pesta dansa, bukan ke pesta pemakaman" ujar kevin sembari membantumu mengangkatnya
" tapi bukankah pesta ini seperti pesta pemakaman" ujarmu yang membuat kevin berhenti
"Apa maksudmu?"
" aku tidak percaya dengan eric, mungkin bagi dia seperti pesta dansa tapi aku rasa akan banyak korban disana"jelasmu pada kevin dan laki laki itu langsung tertawa
"Eric tidak selicik itu" ujar kevin tidak percaya
" kelihatannya sih memang tidak" lanjutmu sembari tertawa
" tapi kenyataan dia sangat licik" gumammu sembari mengangkut box kayu terakhir
" terima kasih" ujarmu setelah mendapat semua baju tapi kevin langsung duduk di tangga rumahmu yang membuatmu kebingungan
"Ngapain lagi?" Tanyamu bingung
"Kata ara aku harus memfoto kalian semua sebagai kenang-kenangan" ujar kevin sembari menunjuk sebuah kamera yang tergeletak di belakang gerobak
"Ara?"tanyamu bingung
"Uu kevin sudah datang rupanya"ara langsung keluar dan menghampiri kalian berdua
"Kau bawa kameranya?"tanya ara dan kevin mengangguk, dia menunjuk ke arah bagian belakang gerobaknya dimana kamera itu berada
" good"ujar ara sembari mengacungkan jempolnya lalu berjalan ke gerobak untuk mengambil kameranya
" untuk apa?" Tanyamu yang sedikit penasaran melihat kamera retro yang cukup besar
Seperti itu kira kira bentukannya, benar benar panjang dan juga terlihat berat
" lo pakai dulu baju lo terus kasih juga ke member di dalem abis itu kita foto~~" ucap ara sembari menyiapkan kameranya bersama kevin
"Buat apadeh? Ribet banget" ujarmu dan ara langsung berdecak kesal
"Buat kenang kenangan lah!" Ujar ara yang membuatmu hanya mengangguk lalu mendorong box kayu berisi baju untuk pergi ke pesta dansa kedalam
■■■■■
Kamu,ara, dan juga para member selesai memakai bajunya, kamu yang mengenakan gaun putih dengan ara serta para member yang juga mengenakan jas putih senada dengan warna gaunmu
"Ayok duduk dulu kalian" suruh ara sembari mendorong para member duduk rapih untuk difoto
"Apa ini sangat diperlukan?" Ujar johnny dan kamu langsung menanggapinya.
"Anggap saja ini kenang kenangan kalian dengan kami" ujarmu dan mereka langsung mengangguk lalu berdiri berjejer
"1"
"2"
"3"
Ctak!
Lampu dari kamera sudah menyala dan foto sudah didapatkan
'Memories 1901'
"Uuu kalian sangat tampan" pujimu melihat hasil foto yang ara dapatkan
"Tentu saja kami idol terkenal" sahut yuta sembari menyibakkan rambutnya yang membuatmu memutar bola matamu malas
"Yayaya terserah"
"Kalian tidak berfoto?" Tanya mark dan kamu langsung menggeleng
"Tidak perlu, kami sudah memiliki banyak foto" tolakmu sembari membentuk tanganmu menjadi silang tanda menolak
"Eiii jangan begitu, tolong fotokan kami di taman belakang" ajak ara sembari menarik tangamu semangat
"Lo sama gue udah punya banyak foto" keluhmu dan ara langsung menggeleng
"Kapan lagi gue liat cewe kayak lo pake gaun anggun kayak begini, ini harus diabadikan" ujar ara sembari menarikmu ke taman belakang rumah
" apa kameranya sudah benar?" Tanya ara melihat haechan dan mark yang baru datang dengan kameranya
"Kami akan mulai" ujar taeil memberikan aba-aba
Ara dengan segera langsung berpose,dan kamu hanya mencoba tersenyum karena jujur saja
Bisa dibilang kamu manusia paling mati gaya jika di depan kamera
"1"
"2"
"3"
Ctak!
Lampu kamera sudah menyala dan gambar sudah didapatkan tapi
"YAK! HAECHAN lihatlah karenamu gambarnya menjadi goyang" keluh mark saat haechan tidak sengaja menyenggol dirinya saat memfoto kalian berdua, kamu dan ara langsung melihat hasil foto yang mereka ambil
"Uu ini cukup bagus" pujimu walau gambarnya sedikit bergoyang
"Aku akan mencucinya di tn.jay" ujar ara semangat dan kamu hanya mengangguk
"Mari kita siap siap" ajakmu sembari masuk kedalam dan bersiap untuk pergi ke pesta dansa beberapa menit lagi
'Terkadang musuh yang paling kuat adalah temanmu sendiri, jadi waspadalah'-next door
■■■■■
Haiiiiii
Bagaimanaaaa
Hahaha aku tau anehhh
Tapi semoga kalian sukakakakakkak
Jangan lupa votment ya uri readers nim♡♡♡