CHARMOLIPI | HOGWARTS X OC

Galing kay laceirn

44.1K 6.3K 2.4K

Ini bukan tentang Cinderella yang menemukan pangerannya dalam satu malam, bukan juga tentang Aurora yang ters... Higit pa

CAST
Prologue II
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
d e l a p a n
s e m b i l a n
s e p u l u h
s e b e l a s
d u a b e l a s
t i g a b e l a s
e m p a t b e l a s
l i m a b e l a s
e n a m b e l a s
t u j u h b e l a s
d e l a p a n b e l a s
s e m b i l a n b e l a s
e p i l o g
t a h u n k e ─ 4
p r o l o g
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
✨HAPPY EID MUBARAK✨

Prologue

4.1K 357 79
Galing kay laceirn

Hope u like it,
Jangan lupa vomment


Listy Emilie Thornheart.

Seorang anak pure-blood dari pasangan Matthias Thornheart dan Emilie Murphy (néé Thornheart), saudara sepupu yang menikah karena perjodohan dan bercerai setelah 8 tahun menikah.

Dibesarkan di keluarga pure-blood Murphy, karena ibunya menikah lagi dengan Frank Murphy. Ayah tirinya dapat dibilang baik, tidak pernah menyiksa atau semena-mena terhadapnya. Tumbuh dengan baik tetapi tidak cukup menerima kasih sayang dari kedua orang tua.

Kedua orang tuanya juga cukup akrab dengan Mr. dan Mrs. Weasley membuatnya sering kali bermain di The Burrow untuk sekedar menghilangkan rasa kesepian. Begitu juga dengan saat ini, hari dimana keberangkatannya menjadi murid tahun pertama di Hogwarts.

Orang tuanya memiliki pekerjaan yang memaksanya untuk hadir di tempat cukup jauh dari Manor Murphy. Membuat Listy dititipkan di The Burrow dengan harapan tetap ada yang mengawasi dan memiliki teman ketika berangkat menuju Hogwarts.

Kerusuhan di The Burrow sendiri semakin menjadi-jadi setiap kali Listy datang. Gadis bermulut layaknya speaker itu selalu berteriak atau minimal tertawa paling keras melihat kerusuhan yang ada disana. Itu hiburan menurutnya.

"Dimana kembar itu? Belum bangun juga?" tanya Molly kepada Listy yang kini ikut berada di dapur menemaninya memasak.

"Tentu saja, apalagi?" balas gadis berambut coklat terang.

"Yasudah, sana bangunkan!" perintah Molly pada Listy yang langsung dikerjakan. Ya, Molly sudah menganggapnya anak sendiri apalagi dengan sifat gadis itu yang sering kali mengundang emosi.

Listy menaiki tangga dan melangkah menuju kamar si kembar Weasley. Fred dan George. Mengetuk pintu dengan sangat keras hingga terdengar seperti hendak merobohkannya.

"HEI, BANGUN! APA KALIAN TIDAK INGIN SARAPAN HAH?" teriak gadis itu kencang-kencang berusaha agar keduanya terganggu dengan suaranya.

"LISTY, PINTU ITU BISA ROBOH JIKA MENGETUKNYA SEPERTI ITU!" suara Molly terdengar menggelegar di seluruh penjuru rumah.

"Ya, maaf," gumam gadis itu sambil terus mengetuk pintu lebih pelan tetapi juga masih keras.

"HEI! AKU AKAN MENEROBOS MASUK JIKA KALIAN TIDAK SEGERA MEMBUKA PINTU!" teriak Listy lagi yang tidak mendapat jawaban.

"MASUK SAJA, LISTY. MEREKA TIDAK AKAN BANGUN JIKA SEPERTI ITU," suara Molly terdengar lagi.

"Iya, bu," balas Listy dengan suara pelan. Ya, gadis itu juga memanggil Molly dengan sebutan Ibu. Begitu juga pada Arthur yang ia panggil Ayah. Saking seringnya ia kesini.

Listy langsung membuka pintu itu dan melangkah masuk, menarik selimut si kembar dengan kasar. "KALIAN TIDAK MAU BANGUN HAH?" teriaknya murka.

Mengambil tangan George yang tergantung bebas dari kasur dan menariknya kasar. Membuat tubuh jangkung pria itu tertarik dan berakhir kepalanya ikut tergantung bebas. Matanya mulai mengerjap karena tubuhnya yang ditarik paksa.

Listy beralih ke kasur Fred, memandangi pria itu sebentar. Kemudian menarik tangannya lebih lembut hingga pria itu juga bangun.

"AYO CEPAT. WAKTUNYA SARAPAN!" teriaknya lagi sambil menatap George yang sudah beralih posisi menjadi duduk.

"Berisik sekali. Seperti troll," gumam Geroge yang masih terdengar di telinga Listy.

"APA KAU BILANG?" teriaknya sambil mendekat ke arah Geroge dan mendeliki pria itu.

"Seperti troll," ulangnya yang disambut dengan pukulan di lengan.

"Sudah cepat turun!" katanya lagi sebelum benar benar pergi dari kamar si kembar dan turun.

"Huh, dengan Fred saja lembut," gerutu George.

"Ha? Kau bilang apa?" tanya Fred yang sepertinya tidak begitu jelas mendengar perkataan kembarannya.

"Tidak. Ayo turun!"

Dibawah sudah ada Ron, Ginny, Arthur, dan Percy yang ternyata terusik dengan teriakan Listy dan Molly yang saling bersahutan tadi.

Listy yang baru datang duduk di tengah-tengah Percy dan Ginny. Mulai memakan sarapannya.

"Benar-benar alarm alami yang bagus untuk The Burrow," ucap Arthur sambil melahap sarapannya.

"Ya, itu untungnya aku disini," balas Listy cuek sambil melahap sarapannya.

"Kau menganggap itu keuntungan?" tanya Percy sambil menatap satu-satunya gadis yang tidak bermarga Weasley tak percaya.

"Tentu saja. Setidaknya Ibu sedikit teringankan," balas Listy lagi cuek tanpa menatap Percy.

"Ku harap kau tidak sering-sering kesini," gumam Percy sambil melanjutkan makannya.

"Semakin kau harapkan semakin tidak terkabulkan," balas Listy yang kali ini menatap Percy balik dengan senyuman mengejek.

"En-"

"Tidak boleh bicara saat makan! Dan Listy disini memang menguntungkan meski berisik," sentak Molly yang masih sibuk dengan peralatan dapurnya, memotong Ron yang baru saja akan membuka suara.

Listy yang mendengar jawaban Molly tersenyum mengejek ke arah Percy yang dibalas dengan dengusan. Ron yang ucapannya dipotong mendengus kesal lalu melanjutkan makan. Saat itu pula, Fred dan George turun kemudian duduk disana.

Sarapan belangsung hingga akhirnya mereka─tanpa Arthur karena ada pekerjaan─pun bersiap-siap berangkat menuju stasiun.

Molly menggerutu kesal karena Muggle sambil menggandeng Ginny, memimpin jalan diikuti anak-anaknya yang lain juga Listy. Ia dan satu-satunya anak perempuannya berhenti tepat di depan tembok yang berada di antara peron 9 dan 10.

"Baiklah, Percy. Kau duluan," mendengar perkataan Molly, Percy melangkah sambil mendorong trolinya. Sedikit berlari menembus tembok itu.

"Fred, kau berikutnya," Molly berkata sambil menatap si kembar.

"Ia bukan Fred. Akulah Fred," ucap salah satu dari si kembar.

"Aduh, Ibu. Kau Ibu kami, bukan?" satunya lagi menyahut.

"Maafkan aku, George," ucap Molly menyesal.

Salah satu dari si kembar melangkah mendekat dan berhenti tepat di depan tembok yang menghubungkan ke peron 9¾.

"Aku hanya bercanda. Akulah Fred," ucapnya sambil mendorong trolinya dan berlari menembu tembok diikuti kembarannya. Listy terkikik pelan melihat kelakukan mereka.

"Permisi," ucap seorang anak berambut hitam dengan kacamata mendekat sambil mendorong trolinya. Listy dan Ron menoleh bersamaan, diikuti Molly yang berjalan mendekat bersama Ginny.

"Dapatkah.. Dapatkah kau memberitahu caranya?" tanya anak itu ragu dan gugup. Molly yang mengetahui anak itu sendiri merangkulnya.

"Caranya masuk ke peron itu? Jangan khawatir sayang. Ron dan Listy juga baru sekali ini pergi ke Hogwarts," balasnya penuh perhatian yang diangguki oleh kedua anak yang disebut namanya tadi.

"Jalan lurus saja ke dinding antara peron 9 dan 10. Kalau kau gugup, berlarilah sedikit," jelas Molly.

"Semoga berhasil," ucap Ginny. Listy yang mengetahui keanehan dari gadis berambut merah yang biasanya tidak peduli kini menjadi perhatian pada orang lain menatapnya penuh selidik.

Anak itu berlari sambil mendorong trolinya dan menembus tembok itu, diikuti Ron dan Listy.

"Apakah kita tidak bisa satu kompartemen dengan mereka?" tanya Ron pada Listy ketika mereka berdua berjalan mencari kompartemen yang kosong.

"Entahlah. Kita beda tahun dengan mereka. Apalagi kita tahun pertama," ucap Listy acuh. Ron menoleh mencoba menemukan kompartemen yang belum penuh.

Telah banyak kompartemen yang diperiksanya melalui jendela yang hampir seluruhnya penuh, akhirnya mereka berdua menemukan satu kompartemen yang hanya berisi satu anak-anak yang mereka temui di stasiun tadi.

Ia membuka pintu kompartemen itu. "Maaf, tempat lain sudah pernuh."

"Silahkan," mereka berdua pun masuk dan duduk dihadapan anak itu.

"Aku Ron. Ron Weasley," ucap Ron beberapa detik setelah duduk.

"Aku Harry. Harry Potter," balas anak itu.

Ron dan Listy terbelalak mendengar nama anak itu tidak percaya dengn mulut yang terbuka.

"Jadi.. Jadi cerita itu benar? Maksudku, kau benar punya.. punya..."

"Punya apa?"

"Bekas luka itu?" bisik Ron, anak itu lantas menyibak rambutnya yang menutupi dahi dan menampakkan bekas luka berbentuk petir.

"BLODDY HELL! BEKAS LUKA YANG BAGUS!" pekik Listy dengan mata terbelalak setelah melihat bekas luka anak itu.

"Hei, jangan berteriak," tegur Ron pada gadis yang duduk disampingnya itu.

"Emm, kau siapa?" tanya Harry sambil menatap ke arah Listy.

"Aku Listy. Listy Thornheart. Kau tampan omong-omong," Ron mendelik ke arah Listy yang tanpa malu mengucapkan pujian yang terdengar blak-blakan.

"Apa? Kau iri tidak pernah aku puji?" tanya Listy tanpa merasa bersalah pada Ron. Lantas Ron hanya memutar matanya tidak peduli.

•••••

Wow,, makasihh yaa yang udah baca dan meninggalkan jejakk👣👣

Semoga pada sukaaa ❤️💚💙💛
(Btw, ini aku warna love nya sesuai sama asrama Hogwarts lhoo>3)

Kalo ada yang salah ato typo, tandain ajaa✨

Sekian, thx xoxo,

Luci-Lace💙

See you on the next chapter✨

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

496K 49.6K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
296K 30.4K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
94.7K 6.5K 26
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
85K 7.9K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG