Stay Strong Stay Together [Bo...

By nightmare150120

78.7K 6.6K 1K

[Completed] [09 chapter + 6 special chapter] Sudah beberapa bulan kejadian Mephis terkalahkan dan [Namamu] be... More

Chapter 01
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09 - END
QnA
Special Chapter 01
Special Chapter 02
Special Chapter 03
Special Chapter 04
Special Chapter 05
Special Chapter 06 - END
Sequel (Season 3)
Season 3 Published!

Chapter 02

5.5K 490 70
By nightmare150120

Kini pesawat yang dinaiki dan dikendarai oleh Papa Zola sudah hampir tiba di bumi. "Akhirnya kita sudah tiba di bumi." Ujar Papa Zola, Gopal langsung mendekatkan dirinya ke jendela pesawat tersebut. "Aku sudah bisa mencium wangi kari amma dari sini!" Ujarnya sambil membayangkan kalau dia benar-benar sudah dapat mencium wangi kari buatan ibunya dari luar angkasa.

Boboiboy sendiri juga berjalan mendekati jendela pesawat, menatap bumi tersebut sambil tersenyum tidak sabar bertemu dengan Tok Aba, terutama dengan [Namamu]. "Tidak sabarnya bertemu dengannya. Tapi kenapa dia tidak menjawab panggilanku tadi ya." Gumamnya berharap tidak ada yang mendengar perkataannya tersebut akan tetapi Yaya dan Ying mendengarnya.

Mereka berdua terkikik kecil kepada Boboiboy. "Apa kamu benar-benar merindukannya, Boboiboy?" tanya Yaya, Boboiboy menoleh kepadanya. "Uh... apa aku mengatakannya terlalu keras? Atau memang terlihat di wajahku?" ucapnya mulai merasa gugup.

"Terlihat sangat jelas lah." Jawab Ying sambil tertawa-tawa kecil. "Um, ya. Aku benar-benar merindukan [Namamu]. Walaupun terkadang kami bertemu melalui mimpi atau aku menghubunginya sekali-kali, tetap saja rasanya berbeda." Jawab Boboiboy dengan rasa gugup dan malu-malu.

"Dia bahkan terkadang mengingau menyebut nama [Namamu] ketika dia tidur sambil memeluk guling dengan erat. Dia bilang '[Namamu]... [Namamu]...' dalam tidurnya itu." Ujar Ochobot sambil tertawa-tawa, Yaya dan Ying pun ikut tertawa setelah mendengar perkataan Ochobot itu. "Ochobot, kenapa kau malah bilang seperti itu kepada mereka?" Semburat merah muncul di wajah Boboiboy karena malu.

"Apa kalian begitu seringnya bertemu di mimpi?" tanya Yaya lagi. "Uh, hehe. Tidak juga, lagipula aku rasa dia sama sibuknya di bumi melawan Grimm atau semacamnya. Terutama dia sendiri disana tanpa bantuan kita." Jawab Boboiboy sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Ying tiba-tiba mengangkat tangannya seolah-olah seperti ingin bertanya kepada seorang guru-guru. "Oh, oh, apa kalian berdua sudah pernah pergi berkencan sebelumnya?" tanya Ying dengan antusias sambil terkekeh kecil begitu pula Yaya yang ikut-ikutan terkekeh juga.

Mereka berdua menatap Boboiboy menunggu jawabannya. "Um, sebenarnya kami berdua... belum berkencan sama sekali." Seketika mulut Yaya dan Ying menganga tidak percaya apa yang dikatakan oleh Boboiboy. "Ish! Kenapa kamu belum mengajaknya kencan hah?!" ketus mereka berdua kepada Boboiboy. "Eh kenapa aku malah terkena marah?" ujarnya sambil sweatdrop tidak mengerti sama sekali. "Sudah tentu kami marah karena kamu belum mengajaknya berkencan!" Ketus Yaya, "Betul tu! Sekali-kali ajaklah [Namamu] bersenang-senang bersamamu!" lanjut Ying.

"Hmm, iyalah. Nanti aku pasti akan mengajaknya berkencan..." ujar Boboiboy sambil sweatdrop melihat tingkah Yaya dan Ying yang tiba-tiba saja memarahinya.

Di bumi, Tok Aba sedang membuatkan special hot chocolate sambil menunggu kedatangan cucuknya. Begitu pula dengan Pak Kumar ayah dari Gopal, Bu Wawa ibu dari Yaya, Ibu Yang ibu dari Ying, bahkan Mama Zila istri dari Papa Zola dan Pipi anaknya juga menunggu kedatangan mereka di bumi.

Selagi Tok Aba masih membuat special hot chocolate, dia melihat sebuah pesawat angkasa terlihat sedang menuju ke sana. "Mereka sudah sampai!" ujarnya sambil tersenyum lebar. "Anakku Gopal sudah pulang!" Pak Kumar langsung berdiri dari tempat duduknya mendekati pesawat yang akan mendarat itu, begitu pula dengan Tok Aba, Wawa, Yang, dan Mama Zila.

Pesawat angkasa itu pun mendarat dengan mulus lalu pintu pesawat tersebut terbuka, mendapati Boboiboy beserta yang lainnya berlari keluar dengan perasaan senang dan rindu. "Tok Aba!" Boboiboy berlari menuju kakeknya yang sudah menunggu. "Boboiboy!" Boboiboy dan Tok Aba pun berpelukkan.

"Mak!"

"Mama!"

Yaya dan Ying juga berlari menghampiri ibu mereka.

"Yaya!"

"Ying!"

Langsung memeluk anak mereka dengan rasa senang dan rindu.

"Hayoyo, appa sangat merindukan kamu!" Pak Kumar sudah merentangkan kedua tangannya menunggu Gopal untuk memeluk sang ayah. Akan tetapi Gopal malah melewatinya dan pergi berlari langsung ke rumahnya. "Rindunya kari kambing buatan amma!" Gopal berlari menuju rumahnya meninggalkan ayahnya disana. "Hei! Berhenti! Mari ke sini! Dasar anak durhaka!" Pak Kumar pun ikut berlari mengejar anaknya yang gembul.

"Bertuah punya budak! Dia langsung lari ke rumah." Komentar Tok Aba sementara Boboiboy dan Ochobot hanya tersenyum melihat kelakukan Gopal. "Hehehe, terbaik." Boboiboy mengacungkan jari jempolnya. "Tok Aba sehat?" Tanya Boboiboy, Tok Aba menganggukkan kepalanya. "Sehat. Haih, sudah tiga bulan kita tidak bertemu. Atok merindukan cucuk atok ini." Tok Aba mengelus kepala Boboiboy yang tertutupi dengan topi oren miliknya. "Hehehe, Boboiboy juga merindukan atok." Boboiboy pun memeluk kakeknya kembali.

Boboiboy kemudian melepaskan pelukkannya lalu melirik ke kanan dan kiri mencari seseorang. "Mana [Namamu], tok? Aku pikir dia ada disini bersama atok." Tanya Boboiboy. "Oh tadi dia sedang--" Angin pun berhembus dengan sedikit kencang. "Nah~ dia sudah sampai." Jawab Tok Aba. "Sudah sampai?" Boboiboy menaikkan alisnya lalu dia melihat pusaran kelopak bunga mawar merah terbang ke sana.

Kelopak-kelopak tersebut kemudian berubah menjadi [Namamu] yang tersenyum manis, untungnya tidak ada orang lain selain mereka karena [Namamu] tidak memakai topengnya. "[Namamu]!" Boboiboy berlari menghampiri perempuan tersebut sambil merentangkan tangannya minta dipeluk. "Boboiboy!" [Namamu] juga merentangkan tangannya menunggu Boboiboy memeluknya.

Boboiboy pun memeluk [Namamu] dengan erat lalu mendusel-duselkan wajahnya ke wajah [Namamu] dengan gemas. "Aku sangat merindukanmu, [Namamu]." Boboiboy mencium dahi [Namamu], "Aku juga merindukanmu, Boboiboy." Ujar [Namamu] sembari tersenyum. "Kenapa kamu tidak menjawab panggilanku tadi? Aku pikir kamu juga bersama dengan Tok Aba." Boboiboy dan [Namamu] berjalan mendekati Tok Aba dan Ochobot. "Hehe, maaf. Tadi aku sedang berada di desa lain, melawan Grimm." Boboiboy menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. "Pantas saja." Ujarnya, Ochobot langsung memeluk [Namamu] dan berkata dia merindukannya, [Namamu] juga mengelus-elus kepala Ochobot.

Lalu keluarlah Papa Zola dari pesawat angkasa melakukan lompatan gaya salto, "Tada! Papa sudah pulang!" Papa Zola merentangkan tangannya ke atas menunggu seseorang memeluknya tapi.


Krik krik krik krik


Tidak ada yang menanggapinya. "Eh? Mana dinda pucu-pucu kebenaran?"

"Papa! Papa sudah pulang!" Sebuah suara anak perempuan terdengar di telinganya. "Pipi!" Papa Zola menghampiri anak perempuannya itu. "Papa!" Begitu pula dengan anak perempuan bernama Pipi berlari menghampiri sang ayah. "Anak Papa!" Papa Zola dan Pipi berpelukkan dan Papa Zola mengangkat anak perempuannya ke atas. "Papa rindu dengan anak Papa ini!" Sementara Mama Zila berjalan menghampiri mereka berdua sambil tersenyum hangat.

"Sudah berapa banyak alien jahat yang Papa kalahkan? Sudah berapa banyak power sphera yang Papa selamatkan? Ceritalah, Papa. Ceritalah." Papa Zola hanya bisa tertawa saja. "Tidak begitu banyak. Hanya dua belas hingga tiga belas dozen saja!" Jawab Papa Zola.

Boboiboy, [Namamu], Ochobot, dan Tok Aba menatap datar kepada jawaban Papa Zola. "Kelentong saja." Ujar Tok Aba. Pipi terlihat berpikir dan menghitung jumlah yang dikatakan oleh Papa Zola. "Hmm, satu dozen ada dua belas. Dua belas hingga tiga belas dozen... Wah! Seratus empat puluh empat hingga seratus lima puluh enam! Banyaknya! Hebatlah, Papa!"

Papa Zola terlihat malu-malu, "Aduh, pintar juga anak ini menghitung." Papa Zola mencubit pipinya anak perempuannya. "Siapa yang mengajarimu?" tanya Papa Zola. "Tentu saja itu Papa." Jawab Mama Zila. "Kalau sudah besar nanti, aku ingin menjadi seperti Papa. Sayalah Pipi Zola! Anak kebenaran! Saudara kecomelan!" Kedua mata Pipi membulat imut sambil mengedip-ngedikannya.

"Olololo~ imutnya~" [Namamu], Yaya, Ying, dan ibu mereka berdua merasa gemas kepada Pipi sehingga mereka mendekati Pipi. "Hei, kebenaran terlihat imut juga, lihat ini!" Papa Zola mulai melakukan gerakan yang dia pikir imut. "Sayalah Papa Zola! Musuh manja kejahatan! Kekasih kebenaran-- eh?" gerakkannya dan kata-katanya langsung dia hentikan karena Yaya dan Ying beserta ibu mereka meninggakannya, begitu pula dengan [Namamu] berjalan kembali mendekati Boboiboy.

"Ingin muntah!"

"Sudah, ayo pulang!"

Yaya dan Ying beserta ibunya pergi pulang menuju rumah mereka.

"Tunggu! Kebenaran belum selesai bermanja-manja!" Papa Zola menghelakan nafasnya. "Sudahlah, Papa pasti lelah kan? Ayo pulang." tanya Mama Zila, Papa Zola tertawa mendengar perkataan istrinya itu. "Betul, dinda kebenaran. Ayo pulang!" Keluarga Papa Zola pulang menuju rumah mereka.

"Haa dah, ayo tolong atok tutup kedai. Banyak yang ingin atok tanyakan." Ujar Tok Aba menghampiri kedainya. "Baik, Tok Aba." Jawab Boboiboy hendak akan membantu Tok Aba, tapi dia langsung ingat kepada Fang. "Eh? Fang?" Boboiboy membalikkan badannya memperhatikan Fang yang hanya duduk di dekat pesawat angkasa sambil memandang langit. "Eh? Kenapa dia termenung?" komentar Ochobot.

"Fang! Kau ikut kami pulang tidak?" tawar Boboiboy kepada temannya yang satu itu. "Tidak perlu, aku akan menjaga pesawat angkasa ini. Eggabot masih di bawah jagaan kita." Jawab Fang sambil berdiri dari duduknya. "Ayolah, tidak perlu khawatir. Semuanya akan baik-baik saja." Komentar Boboiboy sambil berjalan mendekati Fang, begitu pula dengan [Namamu] dan Ochobot. "Benar! Pesawat angkasa ini kan di lengkapi dengan sistem yang canggih!" Ujar Ochobot. "Ayolah, Fang." [Namamu] ikut membujuknya.

"Kalau kamu tidak menginap di rumah atok, siapa yang akan makan sup lobak merah nanti?" bujuk Tok Aba sambil mengambil beberapa piring dan gelas yang kotor. "Hah?! Sup lobak merah?!" Kedua mata Fang langsung berbinar-binar mendengar kata sup lobak merah. "Tunggu Tok Aba! Saya ambil barang-barang saya sekarang!" Fang baru saja akan masuk ke dalam pesawat angkasa tapi dia malah menabrak pintunya yang tidak terbuka, tapi dia berdiri kembali lalu lekas masuk ke dalam dengan terbirit-birit.

Boboiboy, [Namamu], dan Ochobot tertawa kecil melihat kelakukan Fang. Sementara Tok Aba menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.


.・。.・゜✭・   .・✫・゜・。.


Pada malam harinya di rumah Tok Aba, Fang sedang duduk di kursi meja makan sendiri sementara Tok Aba, Boboiboy, [Namamu], dan Ochobot berasa di dapur membantu memasak. Tidak lama kemudian Tok Aba berjalan keluar dari dapur sambil membawa satu mangkuk sup lobak merah. "Nah Fang, sup lobak merah sudah siap." Tok Aba meletakkan sup tersebut di depan Fang. "Wah~ sup lobak merah~" Fang memperhatikan sup tersebut.

Ochobot menuangkan air ke dalam gelas yang kosong, Boboiboy pula segera keluar dari dapur sambil membawakan kari ayam, dibelakangnya [Namamu] melepaskan celemek.. "Beri jalan! Panas! Panas! Kari ayam Tok Aba dan [Namamu] sudah siap!" Boboiboy meletakkannya di atas meja. "Wah~ Lezatnya bau kari ini." Fang menghirup wangi dari kari tersebut.

"Lihatlah siapa yang masak!" Ujar Tok Aba sambil mengelus kepala [Namamu]. Boboiboy kemudian duduk di samping kiri Fang dan samping kanan Tok Aba, sementara [Namamu] duduk di sebrang meja Boboiboy. "Rupanya banyak juga lauk kita." Komentar Boboiboy. "Sudah pasti. Lama sekali kamu tidak pulang. Pasti kamu rindu masakan atok dan [Namamu] kan?" Tok Aba duduk di kursi meja disamping kiri Boboiboy dan di samping kanan [Namamu].

Boboiboy terkekeh kecil, "Pastilah, Tok Aba. Sudah tiga bulan tidak merasa." Jawab Boboiboy. Tok Aba mengambil sayur yang sudah dihidangkan ke piringnya. "Makanan sudah dihidangkan, minuman pun sudah ada. Apa lagi, Boboiboy? Ceritalah." [Namamu] mengangguk setuju dengan perkataan Tok Aba.

Boboiboy mengambil sayur ke piringnya. "Uh mau cerita apa, Tok Aba?" tanya Boboiboy. "Cerita tentang misi kamu di TAPOPS, apa lagi?" ujar Tok Aba selagi Boboiboy mengingat-ngingat kembali misinya di TAPOPS selama tiga bulan. "Misi kami biasa-biasa saja, Tok Aba."

Ochobot kemudian menyela perkataan Boboiboy. "Biasa-biasa apa? Boboiboy sudah menyelamatkan banyak power sphera! Betul kan, Fang?" tanya Ochobot menoleh kepada Fang yang sedang melahap makanannya. "Memanglah. Tapi bukan power sphera saja yang dia selamatkan. Alien jahat pun dia selamatkan." Jawab Fang.

"Hah? Kamu menyelamatkan alien jahat?" ujar [Namamu] terkejut sementara Boboiboy menunduk sambil tersenyum canggung. "Ya, [Namamu]! Dia baru menyelamatkan Adu du lagi!" ujar Fang. "Oh Adu du. Anak alien itu tidaklah begitu jahat." Komentar Tok Aba.

Pintu rumah tiba-tiba terbuka dan seseorang langsung masuk ke dalam. "Betul tu, Tok Aba! Adu du itu hanya nakal saja!" Anak gembul langsung berada di belakang kursi yang di samping [Namamu] yang kosong. "Gopal? Bagaimana kau--"

"Heh, mudah saja. Dimana ada kari, disitu Gopal mari." Gopal mengedipkan matanya. "Anak ini, ada-ada saja." Komentar Tok Aba terlihat tidak senang. "Hehehe. Silahkan duduk, makanlah!" Gopal langsung duduk di kursi di samping [Namamu] sambil mengambil piring, nasi, dan juga ikan sekaligus. "Anggap saja seperti rumah sendiri!" Dan tidak merasa malu sama sekali.

Sementara Boboiboy, Fang, [Namamu], Ochobot, dan Tok Aba menatap dengan wajah datar kepada Gopal. "Sepertinya ada yang ingin diusir ni." Komentar Tok Aba. "Janganlah, Tok Aba. Nanti siapa yang akan menghabiskan semua makanan ini? Hehehe." Ujar Gopal dengan enteng sekaligus tidak merasa malu sama sekali.

Gopal yang baru saja akan menyantap makanannya, tiba-tiba dia merasakan ada orang yang menjewer telinganya. "Aduh!" Sehingga dia tidak jadi makan, "Oh ternyata kau ada disini, dasar anak durhaka!" Pak Kumar ternyata mencari anaknya yang kabur dari rumah, menemukannya di rumah Tok Aba. "Kau ini sudah makan di rumah tapi masuk ke rumah orang, dasar tidak sopan! Memalukan lagi!" Pak Kumar langsung menariknya keluar dari rumah Tok Aba. "Maaf ya, silahkan lanjutkan makan malam kalian." Ujar Pak Kumar sambil tersenyum sopan dan menyeret Gopal keluar.

Yang ada di dalam rumah pun akhirnya bisa melanjutkan makan malam dengan tenang dan melanjutkan pembicaraan mereka, terutama membicarakan tentang misi Boboiboy di TAPOPS karena Tok Aba ingin mendengarkannya.

Selesai makan malam, Boboiboy dan Fang lekas mandi lalu mengganti pakaian mereka. Begitu pula dengan [Namamu]. Barulah mereka berkumpul menonton tv sementara Tok Aba masih berada di dapur, Tok Aba mengambil air hangat untuknya. Boboiboy duduk diantara mereka berdua sambil menyenderkan tubuhnya kepada [Namamu].

Selagi menonton tv, Fang menguap merasa mengantuk, mungkin karena dia juga kelelahan. Begitu pula dengan [Namamu] yang berusaha untuk tetap membuka matanya untuk menonton tv, disisi lain Boboiboy mendapatkan ide jahil di kelapanya sehingga dia berpecah menjadi tiga yaitu Boboiboy Taufan, Blaze, dan Duri. Mereka mengambil sebuah spidol lalu mulai mencoret-coret wajah Fang tanpa Fang ketahui ataupun [Namamu]. Yang tahu hanyalah Ochobot, dia memang berusaha untuk mencegah mereka tapi tidak mereka dengar.

Tiba-tiba kedua mata Fang terbuka dan mendapati ketiga elemen Boboiboy sedang mencoret-coret wajahnya, mereka langsung segera menjauhi Fang yang mulai terlihat kesal kepada mereka, sambil tertawa-tawa. Fang berusaha mengejar mereka, Tok Aba dan Ochobot memperhatikan mereka dengan sweatdrop pada wajah mereka. Fang kemudian menggunakan jari bayang untuk menangkap mereka bertiga. "Kuserahkan mereka padamu, Tok Aba." Tok Aba berjalan kepada cucuknya yang berpecah menjadi tiga itu dengan aura menyeramkan lalu menjewer telinga mereka satu persatu sampai mereka meringis kesakitan.

"Kamu juga, Fang." Setelah selesai dengan cucuknya, Tok Aba mendekati Fang dan menjewer telinganya. "E-Eh?" Fang hanya bisa merasa pasrah dan kebingungan kenapa dia juga ikut dijewer.

Selagi Tok Aba sedang menjewer telinga Fang, Blaze dan Duri yang memegang telinga mereka yang masih terasa sakit, mendengar suara. "Gah! Taufan!!!" Mereka langsung melirik ke suara tersebut dan mendapati Boboiboy Taufan sedang mendusel-dusel dirinya kepada [Namamu] dengan gemas. "Hei! Curang kamu, Taufan!" Ujar Boboiboy Blaze menghampiri mereka berdua, "Duri juga ingin memeluk kak [Namamu]!" Boboiboy Duri ikut-ikutan mendekati mereka dengan riang gembira. "Tu-Tunggu---" Boboiboy Blaze dan Duri langsung memeluk tubuh [Namamu] tanpa mendengarnya.

Tok Aba yang melihat kelakuan cucuknya itu langsung menghampiri mereka lagi. "Hei! Sudahlah! Mau atok jewer lagi?!" ketus Tok Aba. "Tidak! Ampun, tok!" Mereka bertiga langsung melepaskan pelukan dan mengangkat tangan mereka ke atas menyerah. Sementara itu Fang dan Ochobot hanya memperhatikan mereka sambil sweatdrop, "Apa mereka selalu seperti itu kepada [Namamu]?" tanya Fang. "Kurang lebih seperti itu, setiap elemen Boboiboy menginginkan perhatian [Namamu]." Jawab Ochobot.

Tok Aba kemudian menyuruh mereka untuk pergi tidur saja, sebelum itu Boboiboy Duri menarik tangan [Namamu] saat dia akan pergi ke kamarnya. Kedua mata Boboiboy Duri memelas masih menginginkan perhatian [Namamu]. [Namamu] menghela nafas lalu tersenyum kecil dan berkata mereka akan bertemu di mimpi nanti. Mendengar hal itu membuatnya tersenyum lebar, begitu pula dengan dua elemen Boboiboy lainnya.


.・。.・゜✭・ .・✫・゜・。.


Di alam bawah sadar, Boboiboy dan [Namamu] sudah berada di tempat yang dipenuhi dengan rerumputan hijau. [Namamu] kini menatap datar kepada Boboiboy karena, "Kenapa kamu malah berpecah menjadi tujuh??" Terlihat elemen Boboiboy sedang tersenyum kepadanya, walau begitu [Namamu] tidak melihat Boboiboy Ice. "Dan dimana Ice?" Tiba-tiba [Namamu] merasakan sebuah tangan melingkari pinggangnya dari belakang sehingga dia memekik kaget dan membuatnya duduk karena dia menariknya ke bawah. "Disini." Jawab Ice sambil tersenyum kecil di belakangnya.

"Ice? Bagaimana kamu bisa ada di belakang?" ujar [Namamu]. "Ini kan mimpi." Benar juga, di dalam mimpi terkadang bisa melakukan apapun dan meminta apapun. Kemudian [Namamu] merasakan sebuah kecupan di pipi kirinya, dia menoleh dan mendapati Boboiboy Solar tersenyum kepadanya, lalu dia merasakan kecupan lagi di pipi kanannya dan itu dari Boboiboy Halilintar.

"Ish! Duri yang ingin bersama kak [Namamu], kenapa malah kalian yang duluan?" rengek Boboiboy Duri. "Kalian sudah bermanja-manja dengannya tadi, giliran kami sekarang." Jawab Boboiboy Halilintar. Mendengar hal itu membuat Boboiboy Blaze kesal lalu mulai menerjang Boboiboy Halilintar, begitu pula Boboiboy Taufan menerjang Boboiboy Ice dan Boboiboy Duri menerjang Boboiboy Solar.

Tersisalah Boboiboy Gempa yang menatap kelakuan elemen Boboiboy lainnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sekarang. Dia kemudian duduk disamping [Namamu] yang juga memperhatikan mereka berenam. "Apa kita harus menghentikan mereka?" tanya [Namamu] kepada Boboiboy Gempa. "Hmm, aku rasa tidak perlu. Lagipula kami semua merindukanmu." Jawabnya. "Walaupun sebenarnya kalian ini sama-sama Boboiboy." Boboiboy Gempa terkekeh kecil sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Boboiboy Gempa lalu memeluk [Namamu], sesekali mencium pipi [Namamu] selagi elemen Boboiboy lainnya masih sibuk bertengkar. [Namamu] hanya bisa menghela nafas pasrah, membiarkan mereka. Lagipula sudah tiga bulan mereka tidak saling bertemu.

Tidak lama setelah itu ketujuh elemen Boboiboy tiduran dengan mata mereka yang tertutup di dekat [Namamu]. [Namamu] yang melihat mereka tiduran dengan tenang, tersenyum hangat kepada mereka. Dia berpikir punya kekasih satu tapi serasa punya tujuh, walaupun mereka ini sebenarnya sama-sama Boboiboy dan masing-masing dari mereka menginginkan perhatian [Namamu].

Tiba-tiba sebuah asap hitam dengan bentuknya bulat berjatuhan dari langit seperti hujan salju. [Namamu] memperhatikan langit tersebut, lalu kedua matanya membulat, menoleh kembali kepada ketujuh elemen Boboiboy yang masih tiduran dengan tenang. "Tidak mungkin... kenapa..." Ujar [Namamu] dengan nada dan wajah sedih sekaligus terkejut.





To Be Continued

A/N

Boboiboy yang pulang ke Bumi langsung ingin bermanja-manja dengan [Namamu]

Bahkan di dalam mimpi pula

Akan tetapi [Namamu] melihat sesuatu yang aneh dalam mimpi tadi

Seperti sebuah peringatan juga

Dia berpikir akan terjadi sesuatu kepada Boboiboy ((;゚Д゚))

Kira-kira apa yang akan terjadi kepada Boboiboy??? Pasti tahu ya hehehe

Oke, nantikan pada chapter selanjutnya (^▽^)

Continue Reading

You'll Also Like

213K 22.9K 43
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
77.2K 7.8K 23
(BoBoiBoy x Reader) "Akhirnya, aku menemukan kebahagiaan. Terima kasih." 🥇1#Ying 2 Februari 2022 🥇1# Adudu 23 Februari 2022 🥈2#Gopal 2 Februari 2...
5.7K 540 7
SAKSIKAN PETUALANGAN BOBOIBOY (NAME) FANG YAYA YING DAN GOPAL DI PLANET WINDARA!. Hanya di Boboiboy Galaxy windara × reader~!.
267K 19.9K 51
[ 1 ] { Dalam proses Perbaikan dan Penambahan } Teman masa kecil Boboiboy sebelum pindah ke Pulau Rintis Agatsuma (Name). ⚠️ Warning ⚠️ *Typo terteba...