C Family

By Intankwns

22K 1.8K 163

Sequel [Save It Before You Need It] Setelah takdir yang tak terduga membawanya berakhir dengan Chatur, Cleo m... More

Bab II • Sindiran
Bab III • Ajakan Makan
Bab IV • Wejangan Ipar
Bab V • Gelombang Cinta
Bab VI • Suasana Pagi
Bab VII • Rencana Caraka
Bab VIII • Selalu Drama
Bab IX • Hamil (lagi)
Bab X • Pasutri
Bab XI • C Kecil Juga Punya Cerita
Mini Series C Family (Konten Dewasa) 21+

Bab I • Bos Chatur

3.5K 230 19
By Intankwns

Buat yang belum tau, ini cerita lanjutan dari cerita aku yang judulnya "Save It Before You Need It". Tapi tenang, bisa dibaca terpisah kok🎀

Happy Reading
•••

KEBIASAAN bangun pagi setelah melepas status lajang, Cleo akan segera mencuci muka dan turun ke lantai satu menuju dapur. Awal-awal dirinya memang kesulitan untuk terbiasa. Tapi untungnya alarm yang dulu disarankan Chatur selalu berhasil membangunkan Cleo meski dengan drama berjengit. Terimakasih untuk Chatur yang kreatif...

"Masak apa Bi?" Bi Ram yang sibuk memotong-motong daun bawang lantas saja menoleh mendengar suara majikannya.

"Ini Nya, Tuan Chatur minta dibuatkan omlet ekstra daun bawang untuk sarapan." hal itu membuat Cleo mencuramkan alisnya.

"Kok Chatur gak minta ke aku ya Bi? Padahalkan kalo goreng telor mah aku udah bisa. Ya, meskipun bumbunya minta bantuan bibi sih yang kasih." ujar Cleo membuat Bi Ram tersenyum maklum. Majikan perempuannya memang belum handal memasak. Tapi Bi Ram mengacungi jempol kemauannya terus main ke dapur dan kadang-kadang membantunya memasak. Sejauh ini Cleo sudah cukup berhasil mengikuti tata cara memasak. Hanya saja kelemahannya masih ada pada insting pemberian bumbu dapur seperti garam, lada, gula dan sejenis bubuk lainnya.

"Mungkin tuan takut Nyonya kecapean. Soalnya ini mintanya lebih pagi dari biasanya."

"Oya? Emangnya dia bilang mau sarapan jam berapa Bi?" Cleo tidak tahu mengenai permintaan Chatur ini.

"Buat jam tujuh Nya." lebih-lebih Cleo membeliak semakin terkejut.

"Iya ya Bi. Kok pagi banget? Biasanya juga jam segitu dia masih mimpi tuh." gumamnya lebih pada diri sendiri. "Yaudah Bi. Kali ini biar Bibi dulu aja yang masakin ya. Biar aku yang bangunin Chatur."

"Iya Nya."

Tiba di kamar besar bernuansa putih dimana menjadi kamar Cleo dan Chatur, nampak sosok laki-laki shirtless yang masih terlelap damai. Cleo duduk disisi ranjang mencoba membangunkan suaminya itu.

"Mas," diusapnya surai legam yang berantakan itu lembut. "Bangun. Katanya kamu kerja pagi?" Chatur masih tidak terganggu sedikitpun. "Mas," cobanya lagi.

Kelopak mata itu bergerak terusik, perlahan membuka memperlihatkan sklera matanya yang sedikit memerah sisa-sisa bangun tidur.

Oiya, setelah satu tahun menikah, Cleo sudah sangat hapal betul kebiasaan Chatur yang akan diam selama beberapa menit tanpa berbuat apapun setelah bangun tidur. Makanya ketika si Mas suami sudah sadar, Cleo beranjak untuk mengambilkan handuk.

"Nih handuknya." beri Cleo yang dilirik Chatur sebelum kemudian bangkit duduk di sisi ranjang.

"Masih mual?" tanya Chatur serak. Mungkin masih belum sepenuhnya sadar.

"Enggak. Terakhir yang kamu bangun semalam." semalam memang Cleo didera rasa mual yang luar biasa. Dia sampai susah tidur dan sebab itulah Chatur terbangun dan memijati tengkuk sang istri serta setia mengelusi perut Cleo yang sudah terlihat menonjol di kehamilan 14 minggunya hingga wanita itu terlelap nyenyak.

Chatur bergumam saja sebagai respon dan beranjak ke kamar mandi.

Selesai mandi dan sudah berpakaian, Chatur keluar dari kamar menuju meja makan dimana Cleo sudah duduk manis sambil menikmati teh madu hangatnya.

Chatur mengambil duduk disebelah Cleo lalu mulai menyantap omelette nya.

"Mau," pinta Cleo pada sang suami yang sedari tadi lahap memakan sarapannya itu. Tanpa banyak kata Chatur menyendok sesendok penuh lalu diulurkan kedepan mulut istrinya. "Oiya aku lupa tanya. Kamu beneran mau alihin bengkel ke Alup?" Chatur lagi-lagi tidak bersuara untuk menjawab. Sekedar anggukan diberikan lelaki itu. Inilah yang terkadang membuat Cleo gemas. Chatur itu cuek sekali dan malas membuka mulutnya.

"Mas... Aku dari tadi ngerocos kamu cuma diem terus kayak boneka hias dashboard angguk-angguk doang. Aku tanya sama kamu." karena mulut Chatur sedang penuh dengan omelette dan nasi, diapun berniat mengunyah dulu. Tapi itu malah membuat Cleo tidak sabar. Mukanya makin murung dibuatnya. "Aku bilangin Mama. Biar aja. Biar kamu dimarahin bikin bumil bete." ancam Cleo bersiap men-dial-up nomor ibu mertuanya untuk mengaduh.

Berdecak, Chatur merebut ponsel milik Cleo sebelum panggilan dilakukan.

"Iya aku kasih ke Alup." Cleo melotot mendengarnya.

"Kamu kasih ke dia cuma-cuma? Ya rugilah Tur. Kamu gimana sih?!"

"Maksudnya aku kasih dia tanggung jawab penuh buat ngurusin bengkel. Ya gila aja dikasih dia. Enak Alupnya njir. Aw! Kenapa sih cubit-cubit!" keluh Chatur diakhir karena cubitan kecil Cleo dilengannya.

"Udah berapa kali dibilang gak boleh ngomong kasar didepan anaknya. Aku gak mau dia ikut bandel kayak daddy nya!" ujar Cleo tegas sambil mengelus perutnya dan komat-kamit berbicara dengan si jabang bayi.

Chatur bangkit dari duduk dan menyodorkan tangannya.

"Aku berangkat." secara teratur Cleo mencium punggung tangan suaminya.

"Pulang jam berapa?"

"Baru juga pergi. Udah ditanya pulangnya."

"Ya kan aku tanya doang." cemberut Cleo.

"Ya kan kamu juga tau tiap harinya jam berapa aku pulang." jawab Chatur malas-malasan.

"Nanti istirahat kamu ke rumah dulu ya?" melihat wajah Cleo berseri-seri seketika membuat Chatur yang sudah hapal tabiat istrinya pun curiga.

"Ngapain?"

"Pengen makan cilok keju yang di deket taman mini ituloh." nah kan. Sudah Chatur duga.

"Itu mah gampang. Nanti aku deliv-in ke rumah."

"Nggak mau. Pokoknya aku maunya makan ditempat dan ditemenin kamu." kekeh Cleo tak mau dibantah. Lalu wajahnya berubah memelas melingkari lengan Chatur. "Ini yang minta anak kita lho, sayang. Masa kamu tega gak turutin baby?" tutur wanita yang tengah hamil muda itu sembari membawa tangan Chatur yang bebas mengelus perutnya yang mulai membuncit.

Yang mau tak mau, Chatur menghela napasnya pasrah. Tak mengindahkan aura cerah Cleo, Chatur begitu saja mencium kening istrinya itu sebelum pergi dengan Hyundai Avega silvernya. Mobil yang kalah mewah dari Tesla disebelahnya tak membuat Chatur malu menggunakannya. Bahkan bisa dihitung jari ia menggunakan Tesla merah berharga miliyar hadiah dari orang tuannya itu.

Butuh waktu kurang lebih 30 menit Chatur sampai di bengkel miliknya. Bengkel itu terdapat di dua ruko yang berdampingan. Satunya khusus untuk mobil, dan satunya untuk motor.

Turun dari kendaraan roda empatnya, Chatur langsung mendapat banyak sapaan dari pekerja-pekerja disana yang sudah sibuk dengan urusan masing-masing.

"Alup mana Ji?" tanyanya pada salah satu cowok yang sedang berjibaku dengan mesin motor.

"Ada dibelakang bos. Lagi boker." jawabnya sambil terkekeh geli. Alup memang ajaib sekali orangnya. Entah bagaimana orang secuek Chatur bisa menemukan makhluk seperti cowok yang datang-datang masih dengan wajah kantuk dan langsung ke toilet.

Chatur mengucapkan terima kasih lalu beranjak masuk ke bagian kanan dimana bengkel khusus kendaraan roda dua. Cowok dengan kaus pendek dan celana hitam itu memeriksa sesuatu di komputer.

"Hai Chatur." sapa seseorang membuat fokus Chatur yang semula kedepan monitor beralih kedepan. Terhalang etalase berisikan berbagai macam alat-alat mesin dan oli, berdiri seorang gadis berambut caramel nampak bersinar dengan jumpsuit sebatas lutut warna mustard-nya.

Tanpa repot-repot membalas sapaan manis cewek itu, Chatur kembali melihat ke komputer.

"Semuanya jadi empat ratus ribu." ucap Chatur menyebutkan besaran yang harus dibayar. Well, wanita didepannya ini memang salah satu pelanggan setia baru-baru ini. Saking seringnya datang, banyak yang mempertanyakan kendaraan siapa saja yang dibawa olehnya ke bengkel milik Chatur itu.

Segera saja perempuan itu mengeluarkan uang pecahan 100 ribu 4 lembar dari sling bag senada pakaiannya yang sangat cerah itu.

"Nih," Chatur mengambil uang yang diulurkan tanpa basa-basi. Memasukkan kedalam laci kas, cowok itu kembali diam. Membiarkan wanita berbulu mata tebal karena maskara itu menatapnya terus dengan kekaguman.

"Makasih ya. Aku selalu puas deh, service di sini." Chatur tak menyahut. Namun sepertinya wanita itu belum menyerah. "Omong-omong, aku udah follow instagram kamu lho Tur. Aku yang et bianca underscore aya itu." Chatur tetap diam. "Kalo kamu bingung, kamu cek aja di following kamu yang ada ceklis birunya. Itu aku." lanjut Bianca masih terus mencoba.

Sayangnya Chatur masih tetap sibuk dengan kegiatannya sendiri, tidak ada tanda-tanda merespon nya sama sekali. Kembali mendapat ide, senyumnya yang sempat luntur kembali timbul. Dengan beraninya Bianca mengambil pulpen yang sedang digunakan Chatur dengan gerakan pelan agar Chatur memberinya atensi.

"Aku bisa lho, promosiin bengkel kamu biar makin rame. Aku jamin deh, sekali aku post di instagram, pasti bengkel kamu ini langsung banjir pengunjung. Tapi, fotonya harus sama pemiliknya. Buat kamu aku gratisin deh. Gimana?" tawarnya memegang pulpen yang kini menjadi titik fokus Chatur. Sebelum kemudian iris abu-abu cowok itu menatap langsung manik bersoflens biru milik Bianca.

"Sini hape lo." pinta Chatur membuat Bianca tak bisa menahan tarikan senyum di wajahnya. Secepatnya cewek itu memberikan apa yang diminta Chatur. "Alup!" namun dahi Bianca mengeryit tipis saat Chatur justru memanggil anak buahnya yang tak lama kemudian sudah terlihat keluar menampakkan diri.

"Eh, Bos. Udah dateng. Ada apaan Bos?" tanya cowok cungkring berkulit eksotis itu.

"Berdiri di sebelah tuh cewek." Bianca melebarkan mata bulatnya. Sedang Alup masih belum paham apa yang dimaksud Chatur.

"Emang mau ngapain Bos?"

"Mau gue foto."

"Lho, lho. Kok sama dia sih? Kan aku bilang tadi harus sama pemilik bengkelnya." protes Bianca.

"Mulai sekarang, bengkel ini punya Alup. Udah buruan deketan, gue foto." suruh Chatur yang mau tak mau dituruti Bianca dengan raut terpaksa. Bahkan senyum yang biasanya menghiasi disetiap posenya tak terlihat sama sekali. Bagaimana bisa senyum kalau yang berdiri disebelahnya bukan Chatur yang tampan. Melainkan... Ah, sudahlah.

Terlanjur dongkol, Bianca merampas handphone nya dari tangan Chatur dan berlalu pergi dari sana dengan kaki dihentak kesal.

•••

🌈Haiiii!!! Akhirnya up juga😇 Doain semoga bisa lancar nulis cerita couple C ini ya.

Continue Reading

You'll Also Like

7.1M 349K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
2.9M 29K 28
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.7M 39.5K 29
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
370K 28.7K 37
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...