Entangled with The Jerk [AXTO...

Af desschya

803K 49.5K 1.8K

Berawal dari sebuah kecelakaan dialami Juliet Carmen Axton, yang mengharuskan seorang Victor Melvin Dwight, C... Mere

WARNING
PROLOGUE [New Version]
01. Accident
Story Characters
02. Take Care Of
03. Who Are You?
THE DEVIL HELL (New story)
04. Annoying Man
05. Kisser
06. Go
07. Ex Boyfriend
Senandika (New Story)
08. My Familly (1)
09. Alkohol
10. Stupid Girl
11. Went
12. The Cold Man is Back
13. Who?
14. Touch Mine
15. Substitute
16. Angel-Hearted Devil
17. Sweet Smile
18. Kisser
NEW STORY
19. Juliet Attack
20. Still Loving You
21. Secret Mission
22. Secret Mission (2)
23. Worry
24. My Anxiety Part
25 You Are Mine Now
26. My Kitten
27. Melviner Company
28. Sun Garden
29. Identical
30. Be My Girl
31. My Queen
32. A Man's Promise
33. A Sudden Shot
34. Come with Me to Hell
35. Move Stocks
36. Try to Open Up
37. Dropped
38. Was Revealed
39. Numb
40. Disappeared
41. New York
42. still mine!
43. One Place
44. In Front of You
ATTENTION!
DELLURA
45. Will Return?
The Cruel Boyfriend 2
46. Important Secret
47. Over Protective
49. Begamo
50. Grateful to Have You
EPILOG

48. Having Fun

7.3K 623 47
Af desschya

Selamat membaca semuwanya!


Victor sudah berada di sebuah mansion, tentunya jauh dari kota. Tempat di mana Alice berada di sana, dia pergi dari mansion malam ini untuk makan malam dengan Alice.

Dia sudah menitipkan Juliet kepada keluarganya sendiri, karena dia sudah bilang bahwa hari ini pergi ke Jepang. Bahkan Calvert membantunya untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu, sebelum mereka berangkat melanjutkan misi besok.

Di depan teras rumah para asisten dan pengawal sudah menyambutnya, Victor langsung pergi ke halaman belakang yang diubah menjadi indah.

Di sana ada seorang wanita cantik yang sudah menunggunya dengan gaun pendek dan belahan dada rendah, tersenyum menggoda dan bahagia kearahnya.

Saat Victor mendekat, wanita tersebut langsung menghampirinya dan memeluk tubuhnya dengan erat. Victor langsung membalasnya tidak kalah erat, bahkan mengusap punggung wanita tersebut lembut.

"Aku merindukanmu," kata Alice dengan nada manja.

"Aku juga, apakah kau senang berada di sini, hem?" tanya Victor menangkup wajah Alice dan mengusap pipinya lembut.

Hal tersebut membuatnya merasa terbang akan perlakuan lembut Victor.

"Iya, tetapi kau jarang mengunjungi diriku," katanya.

"Kau tahu, pekerjaanku sangat banyak dan aku tidak bisa meninggalkannya," ungkap Victor menuntun lembut tangan Alice untuk duduk di meja yang telah disiapkan.

Hidangan ala negara Italia, dengan beberapa kelopak mawar mengelilingi mereka.

"Kau menyiapkan semuanya, aku tidak menyangka," kata Alice mengecup pipi Victor.

"Terimakasih, honey," lanjutnya.

"Tidak masalah, apa yang aku inginkan akan selalu terwujud," katanya dengan senyuman manis dan memasukkan beberapa potongan daging. Lalu menatap air minumnya tersenyum manis di depan Alice yang tidak henti memuji ketampanan Victor dalam hati.

"Aku tidak menyukai soju jika kau harus tahu," katanya melihat minuman dan botol yang dia maksud. "Kau saja yang meminumnya," lanjutnya.

"Tidak aku mempunyai minumanku sendiri," katanya sedikit gugup.

"Kau hanya perlu mencicipi minumanku setelahnya," kata Victor menjeda katanya dan mendekat berbisik kearah Alice. "tubuhmu," lanjutnya.

Bagaikan hipnotis, Victor menyerahkan minumannya kearah Alice, dan langsung diminum olehnya. Alice nampak tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Victor tersenyum dan mengelus rambutnya dengan lembut.

Beberapa detik kemudian dia merasakan efek dari meminum minuman tersebut, terlihat Alice nampak sangat gelisah dan tidak bisa diam, hal tersebut disadari oleh Victor.

Pria ini cerdik, dia tahu apa yang akan dimasukan oleh Alice.

"Apa yang kau rasakan?" tanya Victor.

"Badanku, di sini panas," kata Alice, dalam hati merutuki dirinya yang meminum minuman Victor, yang sudah dia masukkan obat di dalamnya.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Victor santai.

"Di sini sangat panas." Tanpa sadar Alice merengek begitu manja di hadapan Victor, melihat pria di hadapannya dengan tatapan sayu.

"Aku akan membantumu," katanya final, Victor langsung membopong Alice menuju ruangan yang sudah disediakan. Malam ini baginya dan Alice akan bersenang-senang.

***

Juliet sekarang berada di mansion keluarganya, ditemani Arla seorang. Dia sekarang berada di kamar sendirian. Memikirkan Victor yang nampak pergi tanpa kabar, rasanya dia ingin menghubungi pria tersebut atau menyusulnya.

Juliet tidak bodoh, dia merasa ada yang disembunyikan oleh Victor, dia hanya pasrah membiarkan pria tersebut melakukan sesuatu. Dia tidak bisa melakukan sesuatu disaat hamil besar seperti ini, bahkan tangan dan kakinya sudah membengkak.

Juliet duduk di kursi di balkon, tengah malam seperti ini. Dia tidak bisa tidur, memikirkan sesuatu hal yang mungkin dia curigai. Sebelum dia sampai di sini, di mansion Victor dia menemukan sebuah lipstick berwarna merah.

Tentunya bukan miliknya, dan benda itu sekarang sudah dia pegang. Beberapa kecurigaan Juliet membuatnya ketakutan. Jika pria tersebut menyembunyikan wanita lain saat dirinya pergi, atau bersenang-senang.

Membayangkannya saja membuat Juliet merasa kacau.

"Apa yang dia sembunyikan, apakah dia pergi ada urusan dengan seseorang?" tanyanya, dan tidak beberapa lama kemudian seseorang datang ke kamarnya.

"Tidak baik wanita hamil diam di sini tengah malam, anginnya tidak baik," kata Arla menghampiri Juliet.

"Aku sedang susah tidur," jawabnya jujur.

"Ceritakan apa yang kau pikirkan, ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak ada, aku akan kembali untuk tidur," kata Juliet dengan senyuman manisnya.

Arla melihat itu merasa ada yang tidak beres, dia tahu akan semuanya. Tentu saja, baginya untuk membaca gerakan tubuh dan tatapan mata Juliet yang tidak bisa dibohongi, diketahui olehnya.

Dia adalah agen dan sekaligus mantan mafia. Juliet tidak mengetahuinya, seberapa handal dia mengetahui suatu hal kecil.

***

"Apa semua rencananya berhasil?" tanya seseorang kepada orang berjas hitam, pria muda tersebut nampak sedang sibuk memikirkan sesuatu di meja kerjanya.

"Bukan urusanmu pria tua," katanya dengan dingin.

"Aku ingin kau menghancurkan Melviner Company!" tegasnya dengan kesal.

"Aku akan melakukannya tanpa kau suruh."

"Lalu kau hancurkan Axton Company," kata pria yang bernama Marc—dia sangat terobsesi untuk menguasai perusahaan terbesar tersebut. Hanya itu keinginannya saat ini dan keinginan sejak dulu.

"Kau memang gila, menghancurkannya sama saja kau mencari liang kubur mu sendiri," katanya dengan marah. "Aku tidak akan melakukannya, karena tidak ada urusannya sedikitpun."

Dia tidak akan mengusik perusahaan dan bagian orang dalam di sana, dia akan mati dan menderita seumur hidupnya. Perusahaan tersebut sangat sulit dijatuhkan, banyak sekali orang-orang dibaliknya untuk mengugurkan para musuh dan investor licik.

Beberapa mafia ikut serta dalam perusahaan Axton Company, dan FBI, serta agen-agen lainnya. Mereka saling berhubungan, dan menjadikan perusahaan itu kuat karena ada orang besar dibaliknya. Terutama anak dari mantan mafia, Dale Miller Axton.

Dia sangat berbahaya, dan dia mengetahui seberapa kejamnya pria tersebut.

"Aku menyuruhmu untuk meruntuhkan kedua perusahaan itu. Kau ini pria tidak tahu diri," kata Marc dengan sinis.

"Aku tidak menerima perintah, dan aku tidak suka diperintah," katanya.

"LAKUKAN APA YANG HARUS AKU SURUH!" teriak Marc dengan kasar, pria yang duduk dikursi nampak menggertakkan giginya dan mengepalkan tangan. Menahan amarah yang sudah ada diubun-ubun.

"Kau ini sangat bawel," katanya langsung menodongkan pistol keaarah Marc.

Dor!

Dan Marc mati seketika di tangan pria tersebut.

***

Victor melempar wanita tersebut ke ranjang, dan merangkak naik untuk mengikat kedua tangan dan kaki posisi menyilang, Alice nampak terkekeh melihat Victor yang nampak ingin melakukan sesuatu, Victor tersenyum di ruangan remang-remang ini Alice dapat melihat seringaian nakal dari Victor.

"Kenapa kau mengingatku?" tanya Alice dengan gelisah, Victor sudah berada di atas tubuhnya.

"Aku bermain sedikit 'kasar' dan tidak akan pernah puas, aku memastikan kau tidak kabur," kata Victor dengan santai.

Dia membuka jas nya dan membuka dua kancing atasnya, hal tersebut membuat Alice mengigit bibir bawahnya.

"Aku merindukan sentuhanmu," kata Alice, mengingat dulu mereka sering melakukannya.

Victor memang tidak bisa lari dan melepaskannya, Alice tahu pria tersebut masih terjerat dengan pesonanya dan masih ada perasaan terhadapnya. Di bandingkan Juliet.

"Lakukanlah sepuasmu Mr. Melvin," kata Alice menggoda.

"Aku akan melakukannya sepuasku tentunya, dengan wanitaku," katanya berjalan kearah pintu dan membukanya.

Alice mengerutkan dahi saat melihat beberapa anak buah yang berjumlah enam orang masuk ke dalam ruangan ini.

"Dan wanitaku bukan kau," lanjutnya.

Victor tersenyum miring melihat Alice yang panik. Kini Alice tahu apa arti senyuman itu, bukan untuk menggodanya melainkan ada suatu hal dibaliknya.

"Apa yang kau—Victor, apa maksudnya semua ini?!" pekik Alice panik.

"Aku tidak akan melakukannya denganmu, aku tidak menerima barang rongsokan meskipun pernah menjadi berlian sekalipun. Aku mempunyai wanita yang cukup dan lebih darimu, dia hebat dan membuatku tidak akan melirik wanita lain," katanya santai.

"Tapi aku ini wanita yang kau cintai? Aku pernah hamil anakmu," kata Alice, hal tersebut membuat Victor menggelap marah.

"Memang, tapi kau menggugurkannya, demi pria lain bukan? Setelahnya kau bersama dia, lalu kembali mengandung," katanya hal tersebut membuat Alice panik dan terkejut Victor mengetahuinya.

"Dan kau selingkuh di belakangku, dengan Jordan," lanjutnya.

"Aku bisa menjelas—,"

"Lalu kau hamil anaknya untuk kedua kali, kabur tanpa sebab dan aku mengetahuinya sebelum kau datang kemarin."

Victor membawa jas nya pergi dari tempat ini, dan saat di ambang pintu dia menatap keenam anak buahnya.

"Bantu dia menyelesaikan rasa panasnya, selamat bersenang-senang dan jangan lupakan tugas dariku."

Anak buahnya mengangguk patuh.

Victor menutup pintunya, dan terdengar suara teriakan Alice yang meminta tolong. Dirinya tersenyum kecut dan puas, membalaskan dendam anaknya yang sebelum berbentuk oleh ibunya yang tidak mempunyai hati.

Ini rencana balas dendam dirinya dan anaknya yang sudah berada di dunia berbeda.

"Aku tahu kau tiada, sebelum Tuhan belum membentuk badanmu. Tapi Daddy akan membalas rasa sakitmu yang dimusnahkan secara paksa," lanjutnya.


To be Continue

***

Siapa yang udah fitnah Victor selingkuh hayo ngaku kalian?

Okey, jangan lupa untuk kasih komentar kalian yah:( 

See u.

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

6.6M 333K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
2M 154K 31
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
285K 18.2K 45
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
16.4M 656K 38
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...