Entangled with The Jerk [AXTO...

By desschya

803K 49.5K 1.8K

Berawal dari sebuah kecelakaan dialami Juliet Carmen Axton, yang mengharuskan seorang Victor Melvin Dwight, C... More

WARNING
PROLOGUE [New Version]
01. Accident
Story Characters
02. Take Care Of
03. Who Are You?
THE DEVIL HELL (New story)
04. Annoying Man
05. Kisser
06. Go
07. Ex Boyfriend
Senandika (New Story)
08. My Familly (1)
09. Alkohol
10. Stupid Girl
11. Went
12. The Cold Man is Back
13. Who?
14. Touch Mine
15. Substitute
16. Angel-Hearted Devil
17. Sweet Smile
18. Kisser
NEW STORY
19. Juliet Attack
20. Still Loving You
21. Secret Mission
22. Secret Mission (2)
23. Worry
24. My Anxiety Part
25 You Are Mine Now
26. My Kitten
27. Melviner Company
28. Sun Garden
29. Identical
30. Be My Girl
31. My Queen
32. A Man's Promise
33. A Sudden Shot
34. Come with Me to Hell
35. Move Stocks
36. Try to Open Up
37. Dropped
38. Was Revealed
39. Numb
40. Disappeared
41. New York
42. still mine!
43. One Place
44. In Front of You
ATTENTION!
DELLURA
45. Will Return?
The Cruel Boyfriend 2
46. Important Secret
48. Having Fun
49. Begamo
50. Grateful to Have You
EPILOG

47. Over Protective

7.5K 587 20
By desschya

Selamat membacanya semuwanya!


Victor baru saja pulang dari kantornya. Pekerjaan membuat dirinya merasa penat, bahkan kepalanya ingin pecah menghadapi beberapa kendala besar di perusahaan.

Langkah kakinya yang terdengar nyaring saat menaiki tangga, mansion ini sangat sepi dan sunyi. Semua orang sudah tertidur, hanya ada beberapa orang yang patroli menjaga mansionnya.

Victor merasa ada magic, saat dirinya membuka pintu. Terlihat dari sini ada seorang wanita tertidur di ranjangnya, seolah penat dan rasa lelahnya menghilang dari tubuh.

Pemandangan yang ingin Victor lihat saat dirinya pulang bekerja ada yang merindukannya di rumah, dan berbaring memeluk wanitanya. Dia ingin semuanya menjadi mimpi nyata.

Victor langsung membersihkan diri sebelum tidur. Lalu setelahnya dia merangkak mendekat ke arah Juliet tertidur dengan nyenyak, tanpa ingin mengganggu tidurnya. Tentunya kebiasaan pria tersebut adalah tertidur tanpa memakai bajunya. Dia langsung memeluk Juliet dari belakang, mengecup bahunya terbuka beberapa kali. Tidak berhenti di sana saja, dia mengusap perutnya yang membuncit dengan tangan kekarnya, ingin memberikan kelembutan kepada bayinya.

Mengingat kehamilan tua wanita di sampingnya membuat dia tidak sabar. Menanti kehadiran seseorang yang akan menjadi pelipur nya dikala lelah. Melihat bayinya tumbuh menjadi manusia dewasa yang tangguh.

Entah dia perempuan atau laki-laki, Victor akan menyayangi dengan tulus. Beruntung anaknya memiliki dia dan Juliet, dia berada di dalam lingkungan mewah juga penuh kasih sayang.

Victor memejamkan mata untuk tertidur, terlelap bersama mimpinya dengan Juliet.

***

Paginya Victor dan Juliet sedang berenang di kolam renang. Victor hanya memakai boxer, memperlihatkan perut eight pax miliknya yang menggoda. Sedangkan Juliet memakai pakaian renang pada umumnya, terbuka memperlihatkan perut buncitnya dan lekuk tubuhnya.

Victor melarang Juliet memakai baju renang dikarenakan dia tidak ingin tubuhnya dilihat oleh pengawal dan pekerja pria di rumahnya. Makannya Victor melarang siapapun berada di sekitar kolam renang untuk pria di rumah ini. Terlalu posesif.

"Ini sudah hampir siang, kau masih diam di sana," kata Victor dengan cemas, Juliet masih saja diam di pinggir kolam.

"Aku sedang menikmatinya, jangan ganggu diriku," katanya santai, Victor mendengus kesal dan mengetatkan rahangnya menahan marah.

"Baiklah sudah selesai," kata Victor langsung turun kembali ke kolam, padahal tubuhnya sudah kering. Victor mendekati Juliet dan menampar bokong seksinya dengan pelan.

"Jangan membantah, ini sudah terang. Kau harus istirahat."

"Aku ingin diam di sini," rengeknya dengan nada manja.

Entah saat bangun tidur dia merasa ingin berenang, Victor sempat melrarangnya dengan keras untuk tidak melakukan sesuatu aneh-aneh. Namun entah kenapa dia mudah sekali tersinggung dan menangis, dia menangis di depan Victor hingga pria tersebut berberat hati untuk mengizinkannya.

Hormon ibu hamil memang tidak stabil membuat mood selalu berubah-ubah.

"Kau belum makan, aku tidak ingin kau kenapa-kenapa," katanya, langsung mengangkat tubuh Juliet paksa, hingga dia pasrah saat dibawa menjauh dari kolam renang.

Mereka menuju kamarnya dan membersihkan tubuh, setelahnya Victor menyuruh Juliet untuk tetap diam di ranjang.

"Makananmu akan datang," katanya dengan merapihkan kemejanya, dia akan akan pergi ke kantor.

Hal tersebut membuat Juliet mencebikkan bibirnya, Victor yang melihat itu merasa heran. Wanitanya akhir-akhir ini sangat manja dan merengek terus-menerus kepadanya. Apakah ini hormon atau sifat aslinya, tetapi yang jelas Victor menyukainya.

"Aku ingin ikut ke kantor denganmu," katanya dengan pelan.

"Diamlah istirahat di rumah," kata Victor dingin tanpa memandangnya.

"Aku hamil bukan sakit keras!" geramnya kesal, dia terlalu lelah dengan sifat over posesif  Victor yang terlalu mencemaskannya.

"Aku tidak akan melakukan sesuatu hal yang aneh," katanya lagi.

Victor tidak bisa menolaknya jika Juliet sudah memaksa. "Baiklah, asal kau ikut aturanku."

***

Victor menggandeng tangan Juliet saat memasuki gedung perusahaan Melviner Company, dia menambah pengawalnnya untuk hari ini karena Juliet ikut dengannya. Banyak pasang mata melihat kedua pasangan ini dengan kagum dibalik mereka belum menikah dan Juliet sedang mengandung justru banyak pujian bukan hinaan.

Di mana Juliet sangat beruntung mendapatkan Victor, sedang mengandung anaknya yang sebentar lagi akan hadir. Kedua pasangan dari kalangan atas dan berkelas, keduanya sangat serasi dan beberapa orang iri melihat keduanya begitu memukau.

Victor yang diam dan dingin saat karyawan menyapanya, berbeda dengan Juliet. Dia tersenyum dan terkadang dia terlebih dahulu menyapa karyawan Victor dengan ramah.

Sesampainya di depan pintu ruangannya, Victor menuntun Juliet duduk di sofa.

"Setalahnya apa?" tanya Victor kepada Juliet.

"Aku akan melihatmu bekerja," katanya dengan senyuman manis, Victor tidak tahan untuk mengecup bibirnya sekilas.

Juliet bertambah cantik saat sedang hamil dan sangat seksi menurutnya, bahkan Victor merasakan aura yang dipancarkan Juliet begitu pekat.

"Kau akan bosan nanti," kata Victor.

"Aku akan pulang jika bosan."

"Jack akan mengantarkanmu, aku masih banyak pekerjaan," katanya duduk dikursi membuka laptop dan mulai bekerja.

***

Beberapa saat Juliet mulai jenuh dengan pekerjaan Victor, bahkan pria tersebut sudah tahu bahwa dirinya bosan menunggu pekerjaan ini. Victor tersenyum kecil saat Juliet melihat dia bekerja dengan serius, tatapan wanitanya sangat menggemaskan dan mata sayunya membuat Victor harus tahan akan nafsu gilanya.

Dia langsung menutup laptopnya.

"Sudah mulai bosan?" tanya Victor kepada Juliet, wanita itu menganggukan kepalanya.

"Bolehkah aku pergi melihat beberapa karyawanmu itu bekerja?" tanya Juliet.

"Baiklah, ditemani Camella dan anak buahku," jawabnya langsung kembali pada pekerjaannya.

***

Juliet sedang berada di ruangan karyawan, melihat beberapa karyawan yang giat dan tekun mengerjakan pekerjaannya. Memang beberapa orang yang kerja di sini tidak sembarangan, mereka akan dilatih walaupun sudah berpengalaman, pendidikan mereka juga dipastikan minimal sarjana.

Victor tidak memberikan lowongan pekerjaan kepada beberapa orang, masuk ke dalam perusahaan ini memang sangat sulit dan tahapannya juga begitu banyak.

"Selamat siang semuanya," sapa Juliet dengan ramah, beberapa karyawan menyapanya juga dengan senyuman sopan. Mereka tidak menyangka jika seorang Juliet anak dari keluarga Axton dan pasangan seorang Victor ini begitu ramah, turun hanya melihat kinerja mereka.

Hatinya sangat baik dan tentunya beberapa karyawan menyukainya.

Juliet terus mengobrol dan sesekali bercanda agar suasana mereka sedikit mencair, tidak terlalu fokus dengan pekerjaannya.

"Jangan lupa makan siang, semoga pekerjaan kalian berjalan dengan lancar, saya permisi," kata Juliet berpamitan dengan para karyawan diikuti dengan para pengawalnya.

"Ms. Carmen sangat baik hati, bahkan dia sangat ramah sekali kepada kita semua," kata karyawan wanita itu membicarakan kebaikan Juliet.

"Beruntung Mr. Melvin mendapatkan wanita selembut itu, mereka pasangan serasi."

"Iya benar, keduanya disatukan dalam satu kepribadian berbeda untuk menyempurnakan hubungan," timpal yang lain.

***

"Jadi sampai mana persiapannya, Jack?"

"Sudah seperti yang kau katakan, aman. Kita hanya menunggu komando FBI, dan juga para pengikut Axton," katanya, Victor menganggukkan kepalanya.

Sebantar lagi dia akan melakukan sesuatu, sebuah misi besar yang selama ini dia tunggu-tunggu.

"Baiklah jika seperti itu, tolong perintahkan juga beberapa pelayan di tempat Alice, untuk menyiapkan dinner nanti, aku ingin makan malam dengannya," kata Victor santai, hal tersebut membuat Jack panas dan tentunya merasa kesal.

"Kau masih memikirkan wanita itu," kata Jack malas. "Baiklah, aku akan menyiapkan semuanya," lanjutnya.

Tidak tahu apa yang ada di otak Victor, dan apa yang dilakukannya. Disaat dia akan mendapatkan sebuah rencana besar yang selama ini dia nantikan, masih saja dirinya menyempatkan waktu untuk bertemu dengan wanita tersebut ketimbang menghabiskan waktunya dengan Juliet.

Suara ketukan sepatu dan pintu terbuka terdengar, Juliet datang dengan senyuman hangatnya.

"Hai Jack, ternyata kau di sini," kata Juliet kepada Jack.

"Iya saya hanya menyampaikan suatu pesan." Juliet mengerutkan dahi dan bertanya-tanya, memang pesan apa?

"Aku aka nada pekerjaan ke Jepang," kata Victor berbohong, hal tersebut membuat mata Jack membulat. Bahkan Juliet juga merasa terkejut mendengar kabar tersebut.

"Kapan?" tanyanya.

"Besok aku akan berangkat."

Victor terpaksa berbohong, jika dia memberitahu Juliet bahwa ada misi yang harus dia jalani, Victor yakin wanita itu tidak akan mengizinkan dirinya.

Dia tidak mau Juliet tahu akan rahasianya terutama Alice, karena Victor tahu bahwa Alice dan Juliet saling mengenal.

Alice adalah mantan istri dari Nick, yang berstatus sahabat Juliet.

"Kau memberitahu ini secara mendadak, dan kau akan meninggalkanku?" tanyanya sedih.

Victor melihat itu mencoba menguatkan hati tidak luluh akan kemauan Juliet, ini adalah kesempatan terbesarnya seumur hidup.

"Hanya beberapa perkerjaan, aku ingin kau mengerti," kata Victor dengan suara selembut mungkin.

Juliet menghembuskan napasnya dengan kasar, dia tidak bisa melarang Victor yang harus menjalankan tanggung jawabnya sebagai pembisnis.

"Baiklah, aku mengizinkanmu."



To be Continue

***

Jangan lupa kasih komentarnya dan votenya yah.

See u gais.

Continue Reading

You'll Also Like

356K 6.3K 16
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2M 155K 31
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
471K 1.6K 5
βš οΈπŸ”ž - dewasa βš οΈπŸ”ž- hubungan badan βš οΈπŸ”ž- toxic
5.5M 292K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...