Entangled with The Jerk [AXTO...

By desschya

801K 49.4K 1.8K

Berawal dari sebuah kecelakaan dialami Juliet Carmen Axton, yang mengharuskan seorang Victor Melvin Dwight, C... More

WARNING
PROLOGUE [New Version]
01. Accident
Story Characters
02. Take Care Of
03. Who Are You?
THE DEVIL HELL (New story)
04. Annoying Man
05. Kisser
06. Go
07. Ex Boyfriend
Senandika (New Story)
08. My Familly (1)
09. Alkohol
10. Stupid Girl
11. Went
12. The Cold Man is Back
13. Who?
14. Touch Mine
15. Substitute
16. Angel-Hearted Devil
17. Sweet Smile
18. Kisser
NEW STORY
19. Juliet Attack
20. Still Loving You
21. Secret Mission
22. Secret Mission (2)
23. Worry
24. My Anxiety Part
25 You Are Mine Now
26. My Kitten
27. Melviner Company
28. Sun Garden
29. Identical
30. Be My Girl
31. My Queen
32. A Man's Promise
33. A Sudden Shot
34. Come with Me to Hell
35. Move Stocks
36. Try to Open Up
37. Dropped
38. Was Revealed
39. Numb
40. Disappeared
41. New York
42. still mine!
43. One Place
ATTENTION!
DELLURA
45. Will Return?
The Cruel Boyfriend 2
46. Important Secret
47. Over Protective
48. Having Fun
49. Begamo
50. Grateful to Have You
EPILOG

44. In Front of You

7K 647 63
By desschya

DON'T COPY MY STORY!

Selamat membaca semuanya!





"Aku dan Hellen memang satu tempat kerja, besok kita berangkat dan mempersiapkan acara perusahaan, terimakasih atas semuanya, Juliet. Kamu sahabat baik memang," kata Hellen memeluk Juliet begitupun Brice.

Bukannya mereka tidak ingin menemani Juliet, tetapi waktu yang menyita kebersamaan mereka. Brice dan Hellen memang kerja di sebuah perusahaan terbesar, kebetulan mereka ada di New York. Mereka akan kembali ke Belanda melanjutkan pekerjaan mereka.

"Baiklah, kalian jaga kesehatan, dan hati-hati diperjalanan nanti," kata Juliet memberikan senyuman tulusnya.

"Aku takut, jika aku kembali aku dan Brice tidak akan menemani dirimu persalinan."

"Tidak perlu, aku akan mengabari kalian jika anak di dalam perutku ini lahir. Lagipula penjagaku hampir sebagian orang di perusahaan kalian."

"Sombong sekali, baiklah jika kau berkata seperti itu. Lagipula tidak ada yang harus dikhawatirkan, kau tahu? Penjagamu lebih mengerikan ketimbang setan," kata Brice, membuat keduanya terkekeh.

***


Setelah rapat selesai kini ruangan rapat di perusahaan Melviner Company berantakan, Victor menyandarkan tubuhnya di kursinya dengan napas gusar.

Hari ini sungguh melelahkan tetapi dia terus melakukan pekerjaan seperti orang gila, melupakan sesuatu dan ingin mengalihkan semua rasa sedihnya ke pekerjaan. Bahkan ada beberapa karyawan yang entah keberapa kalinya terkena amarahnya yang tidak jelas.

"Sepertinya kau butuh istirahat," kata Jack kepada Victor yang nampaknya berada dalam suasana hati sedang kacau.

"Aku tidak membutuhkan nasihat apapun, aku ingin dia kembali."

"Bukankah sudah kembali?" tanya Jack dengan nada kurang suka di dalamnya.

"Masa lalumu, wanita pertamamu, dia sudah menunggu di mansion jika kau tidak tahu. Dia terus menghubungiku," kata Jack.

Victor memejamkan mata sesaat, dia berada dalam posisi tersulit saat ini.

Disaat hatinya sedang cemas dan terus berjuang mendapatkan Juliet, wanita masa lalunya hadir dan terkadang membuat rasa gelisah dan kecemasannya pergi begitu saja. Seperti pelipur hatinya, tetapi kini ada dua wanita yang berada dalam genggamannya.

"Kau harus memilih, wanita masa lalumu atau wanita yang sudah jelas mengandung anakmu, Victor."

"Kau tidak bisa membahas hal lain?" tanya Victor dengan nada marahnya. Dia menatap Jack dengan tatapan tidak sukanya.

"Tapi jika dialihkan, tetap saja pilihan akan ada di depan matamu," lanjutnya mengingatkan.

"Ingat penyesalan itu sangat menyakitkan, kau sedang merasakannya. Jangan sampai terjadi kedua kalinya karena jika terjadi, lukanya akan semakin dalam dan kau semakin menderita," kata Jack kepada Victor yang hanya tercenung diam merenungkan sesuatu.

"Oh iya, aku mempunyai informasi dari manager apartemen Juliet, katanya seseorang sudah menempati apartemen itu, aku permisi harus melanjutkan pekerjaan lain."

Setelah Jack pergi, Victor terdiam sesaat. Siapa yang berani untuk menempati apartemen milik wanitanya?

Terburu-buru dia mengambil jas di meja rapatnya dan bergegas pergi dari ruangan rapat, hari sudah larut malam bahkan ponselnya sudah berbunyi tidak dia pedulikan sama sekali.

Dia ingin memastikan sesuatu di sana, jantungnya sudah berdebar kencang. Dia harap pemikirannya sesuai dengan ekspetasi.


***

Di dalam apartemen, Juliet menonton televisi namun dia merasa janggal saluran televisinya tidak tersambung dengan koneksi. Dia merasa semua sosial media dan koneksinya untuk melihat berita di luar sana terhambat, apakah ini memang ulah ayahnya?

Dengan bosan dia menghempaskan diri ke sofa dan cemilannya. Dia tidak bisa berdiam diri di sini, dia ingin sekali berjalan-jalan. Jika dia terus bermalas-malasan membuatnya menjadi tidak produktif dan tentunya akan menambah berat badan.

Dia tidak ingin menambah pekerjaan menurunkan berat badan dengan tenaga ekstra.

Dia mengganti bajunya memakai dress dengan tali yang tipis dibahunya, dia tutupi dengan menggunakan cardigan rajut berwarna hitam.

Melihat pantulannya di cermin membuatnya tersenyum, mengusap perutnya yang membuncit. Dia merasa beruntung memiliki sesuatu yang akan menjadi harta berharganya nanti, bayi yang di dalam perutnya.

Walaupun dia akan hidup bersama bayinya kelak berdua dia tidak masalah, dia ingin menjadi seorang ibu yang baik. Kasih sayang yang diberikan seorang ibu tidak pernah dia rasakan dan dia tidak ingin anaknya merasakan yang sama.

"Sehat-sehat honey di dalam perut Mommy," lirih Juliet sendu.

Dia bahkan masih memikirkan pria tersebut dalam keadaan seperti ini. Juliet tidak mampu membencinya, dia sudah pasrah dan menerima keadaan, jika pria pemilik benih ini menerimanya dia tidak akan masalah, tetapi tidak ingin pun bukan suatu masalah bagi Juliet.

Perlahan waktu mengikis bencinya kepada Victor, tersisa hanya rasa kecewa yang mendalam saja.

Juliet bukan orang pendendam dia wanita yang memiliki hati terlembut dan sangat baik hati. Baginya membenci dalam keadaan sesulit apapun tidak pantas dilakukan, dia hanya mampu kecewa.

Malam ini Juliet kembali untuk merindukan prianya, pria dingin yang ternyata memperdulikan dirinya, mungkin saat ini dia sedang menyesal atau mungkin bersama wanita lain. Juliet berharap jika Victor sama-sama memikirkan dirinya terutama bayi mereka, Juliet hanya ingin bayinya diakui dan diberikan tanggung jawab.

Dia tidak masalah jika hubungan keduanya tidak kembali membaik, karena mementingkan anaknya lebih dari segalanya bagi Juliet ketimbang perasaannya.

Dia sudah merasakan bagaimana menjadi ibu, menahan perih untuk kebahagiaan anaknya.

Tanpa Juliet duga, di sisi lain. Ada seorang pria dengan pakaian kantornya.

Kemeja yang tidak dikancingkan atasnya, menyisakan dua kancing terlepas. Rambutnya yang sedikit berantakan akibat gila kerja, dia menyentuh pintu apartemen yang dulunya sering dia kunjungi untuk menemui seorang gadis pujaannya. Bahkan kenangan itu sudah menumpuk, membuat rindu ditanggung Victor sangat berat.

Dia tidak pernah serapuh ini, bahkan Victor merasa dunianya sudah jatuh di atas kepalanya hingga membuat dia pening.

Dia berusaha memegang tombol yang dia ingat untuk membuka pintu apartemennya ini, dia menyentuh beberapa dijit dan akhirnya terbuka.

Jantung Victor berdetak dengan kencang, dia merasa ada yang janggal. Jika apartemen ini ditempati oleh orang lain kenapa sandi apartemen ini belum diubah, bahkan pihak apartemen pun tidak akan mengetahui privasi para penghuninya.

Dia langsung membuka pintu tersebut dengan jantungnya yang sejak tadi berdebar tidak menentu, dia melihat ada alas kaki seorang wanita dan juga jaket tentunya milik perempuan bukan seorang pria.

Sudah lama tidak menginjakan kaki ke sini, Victor merasakan aura dan suasananya masih sama, tidak ada yang berubah dari letak barang dan hal apapun itu.

Dia melangkahkan kaki dengan pasti, ruangan ini mengingatkan dirinya akan kebersamaan Juliet, dapur itu di mana dia menunggu gadisnya untuk menyiapkan makanan untuknya.

Bahkan dia seolah melihat kilasan memori di mana bayangan dirinya dan Juliet terlihat bahagia bersama, nyatanya itu semua menjadi sebuah kenangan yang indah dan menyakitkan bersamaan. Dia sangat merindukan suasana itu, rindu memeluk hangat tubuh gadisnya.

Victor mengusap wajahnya, bahkan dia merasa kehadiran Juliet ada di sekitarnya, entah suasana atau halusinasinya yang membawa pada masa itu.

Dia duduk menyandarkan kepalanya ke sofa, dan meremas karpet berbulu di bawahnya. Sampai tidak sadar dia menitikkan air matanya, bahkan di wajahnya yang datar dan mata tajam itu air matanya mengalir dengan deras, menyesakkan baginya.

Orang lain tidak tahu seberapa rapuhnya Victor akhir-akhir ini, dibalik gagahnya dan keras sifatnya. Hatinya melemah karena ditinggalkan kekasih hatinya yang bertahta tinggi di hatinya.

Dia meremas kain di bawahnya dan memejamkan mata erat, membiarkan air matanya menetes dan isakan kecil terdengar. Lagipula tidak ada orang di sini, tidak akan ada yang tahu bahwa dirinya sedang menangis karena seorang wanita, hanya dia dan Tuhan yang mengetahuinya.

Victor selalu berharap kepada Tuhan, dia tahu bukan mahluk yang beriman kepada Tuhan-nya. Tetapi ada satu permintaan yang ingin diucapkan dihatinya.

Melihat taut wajah Juliet dari dekat dan merasakan halus tangannya memegang Victor menenangkan, mendekapnya dengan erat. Mencium perut buncitnya dan mendekap hangat bayinya setelah nanti lahir.

Bahkan saat sedang seperti ini, seseorang tidak lain adalah Juliet baru saja keluar dari kamarnya menatap tidak percaya seseorang yang dia rindukan di depan matanya sejak tadi. Tidak menyadari kehadirannya, dia tidak menyangka kedatangannya, dia membekap mulutnya agar tidak menimbulkan suara.

"Bahkan disaat aku seperti ini, aku mengharapkan dirimu ada, Juliet. Delapan bulan aku menahan sesak, aku mencarimu tetapi kamu pergi terlalu jauh. Apakah pantas aku mengharapkan kamu yang dibuat kecewa olehku? Tiap hari di sini, tempat aku menangis dan menyesali semua tingkah bodohku," lirih Victor dengan sedihnya.

"Di mana kamu? Sedang apa kamu Juliet, aku sangat merindukanmu. Aku merindukan bayiku dan aku akan terus mencintaimu, tidak peduli jika masa hidupku dihabiskan untuk mencarimu sampai matipun."

Juliet menitikkan air matanya dengan deras, tidak menyangka jika ada yang menyedihkan dari dirinya, yaitu Victor. Benar ternyata kata orang, jika sedih disertai rasa penyesalan akan lebih menyakitkan. Bahkan kecewa pun akan bercabang, melihat Victor seperti ini membuat Juliet sangat kasihan dan tentunya sedih.

Perlahan dia mendekatkan diri tanpa menimbulkan suara, duduk di di samping Victor memperhatikan wajah yang sudah tidak dia lihat sejak lama, rindunya langsung melebur begitu saja.

Wajahnya sedikit berbeda, nampak tirus, kantung mata sudah mulai menghitam, rambut acak-acakan dan penampilan berantakan.

Victor adalah orang perfeksionis seberat apapun masalahnya dan selama apapun jam terbangnya bekerja, penampilan adalah modal utama baginya. Dengan dia berpenampilan rapih itu menunjukan kepada semua orang kualitas seseorang dalam bekerja seperti apa, dan memperlihatkan bahwa dirinya adalah orang kalangan penting.

Sekarang tidak berlaku untuk malam ini, baginya menangisi Juliet membuatnya merasa lega.

Walau esok hari dia akan kembali bersedih.

Juliet mendekatkan diri dan mencoba memegang wajah Victor dengan tangan bergetar, mengusapnya dengan sepenuh hati dan penuh kelembutan.

Bahkan menghapus air mata kesedihan prianya, disaat itu juga Victor membuka matanya dan melihat seseorang yang beberapa bulan dia rindukan dan dia cari selama ini. Matanya tidak lepas dengan mata coklat  milik wanita di depannya.

Seketika tubuhnya menegang dan tertegun lemas, tidak mampu bergerak. Victor merasa ini adalah halusinasinya, dan ternyata bukan sama sekali, ini semuanya kenyataan. Nampak tangannya yang dingin penuh keringat memegang wajah Juliet yang sama-sama menangis.

"Juliet," panggil Victor dengan lirih.



To be Continue


***

Jangan lupa kasih vote dan tinggalkan jejak komentar kalian yuhuw!

See u gais!

Continue Reading

You'll Also Like

16.4M 640K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
1.1M 58.9K 50
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
4.8M 36.1K 30
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
216K 1.2K 24
[21+] Diadopsi oleh keluarga kaya raya bukan bagian dari rencana hidup Angel. Namun, ia anggap semua itu sebagai bonus. Tapi, apa jadinya jika bonus...