How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨
§§§
Untung nya yang agak sarap di tim dua dan lagi kambuh sarap nya itu semuanya. Enggak gila enggak asik bos. Buktinya Jihoon, Jeongwoo, dan Doyoung lagi sibuk karaokean dengan pedang mereka sebagai mic. Emang level main mereka berdeda.
"kenapa hati ku cenat cenut setiap ada kamu?!"nyanyi Jeongwoo.
"YOU KNOW ME SO WELL!"sambung Doyoung.
" beloman woi!"ujar Jihoon.
Beda dengan Junghwan yang masih sibuk makan donat nya. Dari pada nanti kebuang gara gara Junghwan sibuk bertarung mending dimana sekarang. Kalau Asahi sama Mashiho mah masih aman ya.
" bang, gua waktu itu baca, kalau werewolf yang udah punya mate mati. Kenapa mate nya ikutan mati?"tanya Junghwan.
Pertanyaan yang Junghwan ajukan membuat teman teman nya terdiam. Menanti Mashiho, Asahi, atau Yedam menjawab.
"Bang Asahi tuh yang tau."kata Yedam.
" enggak, gua enggak tau."sangkal Asahi.
Terdengar helaan nafas dari Mashiho. Ia menatap tajam Asahi dan Yedam bergantian. Mashiho yakin dengan pasti jika keduanya tahu tapi tidak ingin memberitahu Junghwan.
" mate itu di pasangkan dari dewi bulan, dewi nya para werewolf. Jiwa mereka tersambung. Jadi kalau salah satu nya mati, mate nya bakalan rasain sakit luar biasa. Serigala yang ada didalam diri werewolf bakalan mati, dan enggak ada werewolf yang bisa bertahan hidup."jelas Mashiho.
" berarti cinta nya suci banget ya, kaya cintaku ke dia."celetuk Jihoon.
" EAAAAA,"sorak Jeongwoo.
" apaansi, Bang Jihoon enggak jelas-"
" ANJING NAGA! KABUR ASU!"teriak Jihoon.
Keenam pemuda tersebut dibuat terkejut setengah mati saat melihat dua naga yang tiba tiba datang. Yang paling bikin masalah adalah naga nya tidak bersahabat.
" bang! Gimana?! Elo kan punya naga, taklukin juga yang ini."ujar Yedam.
Mata Doyoung menyipit melihat sesuatu yang aneh di kedua naga tersebut dengan tangan yang menahan lengan Jihoon karena pemuda itu sudah memberontak untuk kabur.
" ada rantai pengendali hewan di leher naga itu."kata Doyoung.
" DOY LEPAS LAH ANJRIT! ENGGAK GINI KONSEP NYA!"
" WEH KOK MASIH SANTAI AJA ADA NAGA?!"tanya Jeongwoo ketakutan.
" dia belum nyerang woo-"ujar Mashiho.
Tepat setelah Mashiho berbicara seperti itu. Kedua naga tersebut mengeluarkan api nya hingga tim dua berpencar terbagi menjadi tiga tim dan masing masing tim berisi dua orang dan tiga orang. Jihoon di angkat terbang menjauh bersama Junghwan.
" bang!"panggil Junghwan.
" apa?! Gua harus apa?! Naga nya jelek banget!"oceh Jihoon.
Kemudian Junghwan dan Jihoon duduk di dahan pohon yang cukup jauh dan tinggi dari naga tersebut hingga memungkinkan kedua naga tersebut tidak melihat Jihoon dan Junghwan selama beberapa waktu kedepan.
"Lihat rantai nya enggak? Gua bawa lu kesitu terus putusin rantai nya-"ujar Junghwan.
"enggak! Yang kemarin kita lawan raja Hunter aja gua enggak bisa!"elak Jihoon.
" yaudah liatin yang lain aja."kata Junghwan.
" Jangan gitu juga!"
Doyoung berlari bersama Mashiho, Mashiho berada di belakang. Ia menggunakan kekuatan nya untuk menahan tubuh sang naga. Setelah berhasil menahan tubuh naga yang mengejar nya. Mashiho kembali berlari mengikuti langkah kaki Doyoung.
"Doy! Gimana?!"tanya Mashiho.
" jangan kan elo yang berotak bang, gua aja kaga tau!"balas Doyoung.
Sial. Naga tersebut sudah bebas, Mashiho dan Doyoung berlari lebih kencang. Mata Doyoung melihat sesuatu datang ke arah nya. Ia tersenyum kecil saat seekor kuda bersayap datang. Langsung saja Doyoung naik keatas kuda tersebut bersama Mashiho.
"bang, kalau udah deket, patahin rantai nya."ujar Doyoung.
Mashiho mengangguk mengerti, kemudian Doyoung membawa Mashiho mendekati naga. Tangan Mashiho memegang pedang nya erat erat. Tidak lama kemudian, Ada Asahi, Jeongwoo, dan Yedam bersama naga milik Asahi.
" loncat,"ujar Asahi.
Tepat setelah itu Yedam loncat dari naga milik Asahi ke tubuh naga di bawah nya. Tangan Yedam mengeluarkan api dan membakar bekang kedua naga hilang kendali tersebut. Melihat Yedam sudah sedikit demi sedikit mengendalikan kedua naga, Mashiho juga ikut melompat kebawah. Baik Mashiho maupun Yedam cukup kesulitan untuk menahan tubuh mereka agar tidak terjatuh dan bisa mematahkan rantai yang mengikat leher naga.
"SEMANGAT BANG"sorak Jeongwoo.
Tanpa di duga, naga yang sedang Yedam tunggangi terbang keatas. Sedangkan Mashiho sedikit lagi sudah bisa mematahkan lantai. Yedam ketakutan tentu saja saat ia dibawa keatas langit. Segera Yedam mengusir rasa takut nya, ia mengangkat pedang yang di berikan oleh Hades. Lalu pedang tersebut menghantam rantai yang berada di leher naga. Rantai nya terputus dan bodoh nya Yedam terjatuh karena naga tersebut terbang secara vertikal.
Jantung Yedam berdetak sangat kencang saat ia merasakan tubuh nya terjun bebas dari langit. Terjatuh dengan kecepatan penuh hingga Yedam sama sekali tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan dirinya. Dengan cepat Yedam menutup mata nya menanti suatu keajaiban.
Dan tentu saja, ada seseorang yang segera menangkap tubuh Yedam. Mata Yedam terbuka melihat Junghwan yang menangkap tubuh Yedam. Junghwan segera membawa Yedam kebawah. Dan menurunkan Yedam.
"anjir, gua habis lompat indah dari badan naga."kata Yedam.
" bagus lah, pengalaman."ujar Mashiho.
" tapi lu berani juga dam naek ke badan naga jelek itu."saut Jihoon.
" ih, serem banget naga nya."kata Jeongwoo.
" naga ini enggak mungkin nyerang kita gitu aja, apalagi diantara kita ada Doyoung."ujar Asahi.
" lah, Bang Doy mana?"tanya Junghwan.
Dibelakang sana, Doyoung sedang mengobati luka bakar yang ada di ekor naga tersebut. Ia meringis kecil merasa kasihan kepada naga yang dijadikan alat untuk membunuh. Doyoung mengelus tubuh naga demi memberikan ketenangan untuk naga tersebut.
"sabar ya, nanti gua cari pelaku nya biar dia ngerasain apa yang lu rasain. Maafin gua juga, belum jaga kalian dengan baik."ujar Doyoung kepada naga.
Naga tersebut bangun, ia menundukkan kepala nya dengan maksud berpamitan kepada Doyoung dan terbang membelah langit. Doyoung menatap naga tersebut, dia adalah suatu bukti jika Doyoung tidak mengurus kaum nya dengan baik.
"Doy, ada surat di kuda ini."kata Mashiho.
Kaki Doyoung berlari menuju kuda yang datang kepada nya. Kemudian Doyoung membuka surat tersebut. Oh tentu saja, teman teman Doyoung kan pada penasaran banget soalnya dari tadi cuma bisa nebak nebak isi surat nya.
" surat cinta ahay!"celetuk Jihoon.
" buka bang cepet,"kata Jeongwoo.
Surat segera dibuka oleh Doyoung. Yang bikin Doyoung kesel adalah ini kelima temen nya mepet mepet ke Doyoung biar bisa liat isi surat nya. Doyoung jadi merasa di kerumunin bocah bocah freak.
' kuda untuk kamu dari orang tua kamu Doy. Seharusnya dikasih sama mereka nanti waktu penobatan kamu. Tapi karena mereka berdua udah enggak ada dan aku rasa saat ini kamu butuh kuda ini. Aku kasih sekarang ya, kuda nya bisa dateng kapan pun kalau kamu panggil. Dan, semangat Kim Doyoung. Aku dan semuanya selalu barharap kamu datang bawa kedamaian untuk kita semua.
-Alice Kim.'
Reaksi para pembaca surat berbeda beda. Ada yang biasa biasa saja seperti Asahi dan Mashiho. Ada juga yang lagi nahan senyum seperti Jeongwoo, Junghwan, Yedam, dan Jihoon. Doyoung sendiri hanya terdiam membaca surat yang diberikan oleh Alice.
"ASIK DOYOUNG BISA DEKET JUGA SMAA CEWE!"ujar Jihoon meledek Doyoung.
" Iya bang, gua kira cewe pada kabur karena muak denger lambe lu."kata Jeongwoo.
" Ini Alice yang lu ceritain ke gua?"tanya Yedam.
" wah wah? Ada apa nih?"tanya Junghwan.
" dih, Doyoung suka sama cewe kaga bilang bilang."saut Mashiho.
" bang plis, gua kira kita berdua temenan untuk menjaga rahasia itu."
Mendengar kata rahasia semakin membuat yang lain menjadi jadi seperti orang tidak pernah mendengar rahasia.
" Alice yang-pfftt-nemenin lu main di danau terus akhirnya lu kecemplung dan tenggelem kan?"ujar Yedam sambil menahan tawa nya.
" BENER BENER! KAGA MAU LAGI GUA CERITA SAMA LU."seru Doyoung merasa malu.
" bego lu doy,"ejek Asahi.
" terus gimana? Bang Doy pingsan atau malah?"
" untung hewan di danau kenal mak bapak nya Doyoung, dia di balikin lagi ke daratan."jawab Yedam.
" Alice ini siapa lu sekarang?"tanya Mashiho.
" dari bau bau nya, Doyoung ini babu nya Alice."ejek Jihoon.
" siapa gua? Seseorang yang bakalan selalu ada di sisi gua."jawab Doyoung.
Tbc.