Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
!!!!!!
Hyunsuk terduduk sambil mengambil nafas dalam dalam dengan keringat membanjiri wajah nya. Bukan hanya Hyunsuk, tapi juga Mashiho dan Yoshinori. Bayangin aja, semaleman nahan pergerakan Yoonbin untuk enggak bunuh mereka semua. Mana enggak ada yang mau diajak gantian dengan alasan tidak kuat. Bulan sudah pergi dari tempat nya dan perlahan digantikan oleh cahaya matahari.
"mau minum bang?"tanya Asahi memberikan sebuah botol berisikan air mineral.
Tentu saja tanpa mau mengukur waktu, Hyunsuk mengambil botol berisikan air dari Asahi dan meminum nya dengan cepat.
" ya mampus. Tau enggak penampakan lu semalem bin? Beneran mirip di acara uji nyali woy."kata Junkyu.
" Eits, itu Haruto nempel mulu njir sama Livia."kata Jaehyuk.
" ya biarin apa, repot banget ama urusan orang."kata Mashiho.
" emang, repot sendiri dia."saut Yedam.
Jadi begini posisi nya, Hyunsuk sama Asahi ada di sebelah kiri. Yoshinori terkapar sambil menteralkan nafas nya dan berusaha mengembalikan tenaga nya. Haruto, Livia, Doyoung, dan Junghwan ada di sebelah kanan sedang ngobrol. Oh iya, Livia belum bangun. Jadi Haruto enggak mau pisah sama Livia dengan alasan ingin melindungi Livia. Junghwan mah ikut ikut aja. Kalau Doyoung, enggak tau dah, dia juga bosen mau ngapain. Nah, di kumpulan utama lagi pada ngehujat Yoonbin. Bahasa keren nya sih, Bully Yoonbin.
Apalagi Jihoon yang merasa di hianati udah marah marah enggak jelas padahal mah ya, Yoonbin nya masih lemas jadi enggak denger ucapan Jihoon. Kasian ya, padahal Junkyu udah di rekrut jadi suporter utama Jihoon.
"makasih bang,"ujar Asahi.
" buat apa?"tanya Hyunsuk.
" selama beberapa tahun belakangan, lu selalu jagain kita semua."jawab Asahi.
" anjir, sahi, gua merinding lu bilang kaya gitu."
Tidak merespon lebih ucapan Hyunsuk. Asahi mengambil sebuah daun yang menurut nya cantik.
" Kalau ada sesuatu yang membebani, bilang ke kita semua. Karena kalau di pendem sendiri, enggak baik buat kesehatan, apalagi jiwa lu."kata Asahi tidak berani menatap Hyunsuk.
" Iya, gua enggak apa apa elah. Santai aja. Harusnya lu yang cerita apa masalah lu sampai lu nolak permintaan bokap lu buat jadi raja."balas Hyunsuk.
Butuh waktu hampir semenit untuk Asahi memikirkan alasan tersebut walaupun ia sudah tahu dengan pasti apa alasan Asahi menolak menjadi Raja selama dua tahun terakhir. Bukan karena merasa kekuatan nya belum cukup, Asahi sangat sadar jika kekuatan yang ia punya sangat besar. Bukan karena kekurangan strategi dalam berbagai bidang, Asahi bisa melakukan segala nya, Asahi sadar dengan pasti dia pintar.
