Yes Boss ! [NoMin] ✔

By jjflowsss

1.1M 100K 18.3K

Hidup ku berubah kala ia datang dan mengubah segalanya.... "Maaf ayah, nana harus menikah dengannya" -NJM- __... More

INTRODUCTION
1 ✔
2✔
3✔
4🔞
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17 🔞
18
19
20
21
22🔞
23
24
25
26
27
29
30
31
Sequel info

28

29.4K 2.7K 1.7K
By jjflowsss

Yes Boss !
••••••••••••••••••
•••••••••••••••
•••••••••••
••••••••
•••••
•••
••




Disebuah taman, seorang anak yang lucu tengah bermain, berlari kesana kemari dengan bahagia

"Sayang ayo foto dulu nak, nanti kita tunjukan ke daddy"

Sementara seorang pemuda manis tengah duduk mengawasi anak tersebut yang sedang bermain, dengan langkah kecilnya ia berlari bersama teman temannya, dan kemudian datang saat pemuda itu memanggilnya

Si pemuda manis itu membidik si kecil dengan kameranya, sangat menggemaskan.

"Ayo sayang...




Satu...






Dua....










Tiga"














"Gantengnya anak buna..."

"Than, daddhy nya icung juda danteng" (kan, daddy nya Jisung juga ganteng) ucap si kecil

"Siapa daddy nya icung ??"

"Daddy Jenyo ! daddy danteng, buna tantik" (daddy Jeno ! daddy ganteng, buna cantik)

Malaikat kecilnya memang selalu membawa kebahagiaan untuknya, dengan kata kata lucu si kecil, dan tingkah polosnya

"Jaemin"

Satu suara mengalihkan pandangan si pemuda manis itu

"Oh Haechan, kak Mark"

Pemuda yang dipanggil Jaemin itu, langsung berdiri sembari menggendong anaknya

"Kau akan mengunjungi Jeno ?"

"Yah, aku ingin memberikan foto Jisung padanya, agar dia tidak merindukan anak kami"

Sudah lama ia tidak bertemu dengan suaminya, kini ia akan melepas rindu pada suami tercintanya



















"Halo Jeno, bagaimana kabar mu ? Aku kemari bersama Jisung, Jisung sayang, mau bilang apa sama daddy ?"

Jaemin menyapa salah satu kendi yang di tutupi kaca

"Daddy apa thabal ? Cekalang ichung uda becal, ichung bica jadhain buna, themalin buna nanis, ichung peyuk buna bial buna nda nanis ladhi" (daddy apa kabar ? Sekarang Jisung sudah besar, Jisung bisa Jagain buna, kemarin buna nangis, Jisung peluk buna biar buna gak nangis lagi)

"Daddy... cebenalnya ichung penyen main thama daddy, thepelti theman theman ichung yang bicha main chama daddy meleka" (Daddy... sebenarnya Jisung pengen main sama daddy, seperti teman teman Jisung yang bisa main sama daddy mereka)

Suara si kecil mulai parau dihadapan etalase milik ayahnya

"Jisung sayang..." sahut Jaemin

"T-tapi ichung nda apa apa kok, thalau main chama buna aja, om malk judha celing main chama ichung" (tapi Jisung gak apa apa kok, kalau main sama buna aja, om Mark juga sering main sama Jisung)

Jaemin tau, betapa putra semata wayangnya merindukan sosok ayah, lantas ia mencium putra kecilnya dengan tulus untuk menenangkan si kecil

"Jisung sama om Mark aja ya, buna mau bicara sama daddy. Jisung mau es krim ?" Jisung yang langsung beralih kedalam gendongan Mark

>>>>><<<<<

"Jeno, aku merindukanmu, sangat merindukanmu, aku rindu pelukmu, aku rindu detak jantungmu, aku selalu mengatakan pada Jisung kalau kau bahagia disana, tapi bagaimana bisa kau bahagia tanpa aku, aku yakin Tuhan menciptakan aku yang lain untuk menemanimu disana, hingga kau lupa untuk kembali pulang. Jeno... dulu kau mengatakan ingin bermain dengan anak kita, tapi kau malah pergi saat Jisung baru dilahirkan...."



















#2 tahun yang lalu#

"Jeno !!! Kenapa kau pergi keluar kota saat Jaemin akan melahirkan ???" Ucap Seorang pria paruh baya

"Maaf ayah, aku tidak tau kalau mendadak, dokter bilang Jaemin akan melahirkan minggu depan"

"Baiklah baiklah, cepat kerumah sakit"

*tuutttt*




Jeno meninggalkan rapat untuk proyek barunya, sesaat setelah ia mendapat kabar Jaemin akan melahirkan.

Pikirannya kalut, memikirkan kondisi Jaemin yang pasti sudah didalam ruangan operasi, ia tidak tau kalau akan mendadak seperti ini.

"Nana, kuatlah sayang, aku segera pulang, kuat lah untuk anak kita"

Sambil memacu mobilnya, rapalan doa terus ia panjatkan meski linangan air mata kekhawatiran membasahi pipinya

Sementara dirumah sakit Seoul, Jaemin sudah berada didalam ruang operasi setelah ia merasakan nyeri yang sangat hebat diperutnya

Siwon, Haechan, Mark, dan Taeyong sudah menunggu di luar ruangan, berharap Jaemin dan bayinya selamat, dan Jeno segera datang,

Dengan keadaan tidak sadarkan diri karena obat bius, Jaemin terbaring, sementara beberapa Dokter dan perawat tengah berusaha secara hati hati mengeluarkan bayi mungil itu sesuai dengan prosedur operasi caesar

Disisi lain, Jeno memacu mobilnya, ia menginjak habis pedal gas mobil itu hingga spedometer menunjukan ke angka dengan kecepatan tertinggi, beruntung jalan tol yang dilalui Jeno sepi, hingga ia dengan leluasa melajukan mobilnya

Hampir 2 jam Jaemin berada diambang hidup atau mati demi si buah hati, tanpa suaminya yang menemani detik detik lahirnya anak mereka.

>>>>><<<<<

"Maaf Tuan, ada berita tidak mengenakan, saya akan mengirim link berita tersebut"

"Baiklah" Mark menutup telpon tersebut

Operasi Jaemin selesai, dan pemuda manis itu mulai sadar dengan wajah pucat, ia bahagia karena putra yang dilahirkannnya sehat tanpa kekurangan satu apapun, kini ia berharap Jeno segera datang untuk menyambut putra pertama mereka

Sementara itu Mark, membuka link yang disebutkan tadi, dan ia sangat terkejut, dengan berita yang ditampilkan

BREAKING NEWS - Petinggi JN Corp diduga menjadi korban kecelakaan tunggal, mobil yang ditumpangi JN melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Mokpo menuju Seoul, mobil sempat terlempar sebelum akhirnya terjadi ledakan, sedangkan korban yang terjebak didalam mobil tersebut mengalami luka bakar hampir 90% dan tewas dilokasi kejadian.
          Penuturan ini disampaikan pihak kepolisian setelah menemukan rekaman cctv di TKP yang menampilkan detik detik mobil JN mengalami kejadian naas, kami juga menunggu pihak JN Corp untuk mengkonfirmasi insiden tersebut.






"J-jeno ?" Ucapnya lirih



Kakinya melemas, dan terperosok hingga ke lantai

"Ada apa kak ?" Tanya Haechan

Sedangkan yang ditanyai hanya diam dengan mata memerah dan perlahan air matanya jatuh saat ia melihat ke arah Jaemin yang tengah menatapnya bingung

Dengan tangan gemetar, Mark mencari nama seseorang di kontak nya,

"SEGERA PERIKSA BERITANYA !!! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN SIAPAPUN JIKA BERITA ITU TIDAK BENAR"

*tuuttt*

"Ada apa kak ??" Tanya Haechan

"A-ada yang memberitakan, Jeno t-tewas dalam kecelakaan tunggal di Tol Mokpo" tutur Mark dengan suara gemetar terbata bata

"Apa ?" Suara lemah Jaemin yang masih bisa didengar

"J-jaemin, aku sudah memerintahkan seseorang untuk memeriksa berita tersebut, jadi tenangkan dirimu"

Terlepas benar atau tidak, Jaemin seperti pasrah, ia berharap itu tidak benar, ia yakin suaminya akan datang lewat pintu kamar inapnya itu, Jeno-nya akan segera datang, Jeno akan datang, mencium keningnya, dan mencium si kecil yang telah lama ia nantikan

Air matanya mengalir saat ia melihat ke arah si kecil yang tengah tidur menanti ayahnya

"Daddy akan datang sayang, sabar sebentar ya nak" batin Jaemin

>>>>><<<<<

Sudah dua hari Jeno belum datang, Jaemin masih menunggu, setiap pintu terbuka, ia berharap kalau itu suaminya.

Hingga suara pintu terbuka lagi, matanya langsung awas dan memperhatikan siapa yang datang, namun sayang lagi lagi bukan Jeno, tapi Haechan dan Mark, dengan wajah sembab, Haechan memeluk Jaemin sedangkan Jaemin sendiri bingung.

"J-jaemin, kau harus kuat untuk anak kalian" ucap Mark

"Kenapa kak ? Jeno mana ?" Tanya Jaemin

Haechan mengatur nafasnya, dan mengatakan sesuatu yang tidak terduga, yang membuat dunianya seakan hancur begitu saja

"Maafkan aku, berita itu benar, suamimu meninggal dalam kecelakaan itu, rekamanan cctv di Tol itu menampakan detik detik mobil Jeno sebelum kecelakaan"

Seakan nyawanya ditarik paksa, Jaemin lemas, dunianya benar benar hancur sekarang, sekali lagi hatinya remuk, hanya air mata yang menetes dari sudut matanya. Kini ia percaya dan percuma ia menunggu, suaminya tidak akan pernah datang

selamanya.

"Tidak, Jeno bilang dia akan pulang, dia berjanji akan membesarkan anak kami bersama sama, Jeno tidak mungkin meninggalkan ku !!!!" tangis Jaemin pecah, didalam pelukan Haechan

"Apa yang harus ku katakan pada anak ku nanti Haechan... Jeno ku pasti pulang, Jeno ku pasti kembali" racau Jaemin

"Kuatkan dirimu, kau harus kuat demi anakmu, ia sudah kehilangan ayahnya, yang dimilikinya hanya dirimu sekarang, kau harus kuat untuk dia, besarkan ia hingga ia sehebat Jeno"

"Jeno ku pasti pulang... dia akan kembali, Jenooo...!!!!!!"

Ia tidak percaya bahwa minggu lalu adalah hari terakhir Jeno bersamanya sebelum Jeno berangkat ke Mokpo untuk memantau proyeknya.























"Nana sayang... aku pasti pulang, jika sudah selesai aku akan segera pulang"

"Aku selalu menunggumu pulang, memangnya kau akan kemana ?"

"Aku tidak kemana mana, sebenarnya aku tidak ingin pergi, aku ingin bersamamu, aku ingin melihat anak ku, bagaimana jika aku tidak bersama mu saat anak kita lahir ?"

"Sst sstt... kau bicara apa, tidak masalah jika kau tidak menemaniku saat di rumah sakit, kau bisa melihat anak kita saat sudah di rumah"

"Dimana pun aku, aku selalu mencintaimu, aku sangat mencintaimu, Nana"

"Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu"






















Siapa sangka lambaian tangan dan kecupan itu menjadi yang terakhir.
Karena yang ditunggu tidak akan pulang ke rumah































Untuk selamanya
















Dengan kondisi yang masih belum pulih total, Jaemin memilih untuk menghadiri pemakaman suaminya walaupun dokter melarangnya, dengan dibantu kursi roda yang didorong Haechan, dan tak lupa si kecil yang ia gendong

Jaemin sudah berusaha tegar, tapi duka tetaplah duka, air matanya jatuh saat ia semakin mendekat dengan kotak kayu panjang berwarna coklat, tempat suaminya berbaring untuk selamanya

"J-jeno... bangun sayang, a-aku datang bersama anak kita, dia tampan sepertimu, bangunlah dan lihat dia. H-hei... b-bukannya kau ingin bermain bersamanya ?
Bangun Jeno, k-kau punya ranjang besar yang empuk, jangan tidur di kotak sempit ini, aku mohon bangunlah"

Percuma, suaminya tidak akan bangun dari tidur panjangnya. Jika waktu bisa diulang, ia ingin bisa mencintai Jeno lebih awal, dan mencintai Jeno lebih lama.

Cintanya kembali mati bersama dengan Jeno, seakan takdir mempermainkannya, takdir memisahkannya dari Jaehyun, dan saat ia sudah sangat mencintai Jeno, takdir membawanya pergi.

Tak ada lagi ciuman, dan juga senyum dengan mata sabit itu tidak akan pernah ia lihat lagi, ia juga akan merindukan gangguan gangguan kecil dari suaminya itu.



























"Kau meninggalkan ku.... Kau pergi tanpa pamit"
































"Bolehkah aku tetap menunggumu pulang ?"










𝓣𝓸 𝓫𝓮 𝓬𝓸𝓷𝓽𝓲𝓷𝓾𝓮.......

Continue Reading

You'll Also Like

335K 24.6K 35
[Completed] Kisah tentang Jung Jaehyun yang dengan bodohnya melepaskan seseorang yang sangat berarti bagi dirinya. 🔥WARNING🔥 -bxb -yaoi -homo -rom...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
1M 165K 31
[Fantasy] [Omegaverse] [M] [Romance] Lee Taeyong; seorang Queen Omega yang di puja oleh seluruh Alpha, semua Alpha tentunya menginginkan Taeyong seb...
1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...