Destiny [ JayWon ] || ENHYPEN...

By rensixin07

130K 15.2K 1.6K

Bagaimana hari hari Jay setelah bertunangan dengan pria manis tapi bersifat dingin ini ? apa dia menderita ka... More

Case
Destiny [ Bagian 1 ]
Destiny [ Bagian 2 ]
Destiny [ Bagian 3 ]
Destiny [ Bagian 4 ]
Destiny [ Bagian 5 ]
Destiny [ bagian 6 ]
Destiny [ bagian 7 ]
ayo buka!
Destiny [ Bagian 8 ]
Destiny [ bagian 9 ]
Destiny [ bagian 10 ]
Destiny [ Bagian 11 ]
Destiny [ promosi ]
Destiny [ Bagian 12 ]
Destiny [ Bagian 13 ]
Destiny [ Bagian 14 ]
Destiny [ Bagian 15 ]
Destiny [ Bagian 16 ]
Destiny [ Bagian 17 ]
Destiny [ Bagian 18 ]
Destiny [ Bagian 20 ] ✔
EPILOG
Q&A
seneng gak ? buka dulu makannya.
masih anget

Destiny [ Bagian 19 ]

4.2K 599 113
By rensixin07

VOTE


⇨ Untuk mempercepat alur, saya menulis lebih dari 1100 kata

⇨untuk readers yang tidak ingin memberikan vote, tolong jangan berkomentar.



●●●

Malam ini, hujan menyirami kota Jakarta. Langit yang awalnya sangat cerah dan di hiasi Bintang bintang, kini di tutupi oleh awan mendung di sertai derasnya air yang turun. Beberapa pengendara sepeda motor tentunya memilih untuk meneduh dari pada harus tersiram air hujan dan berujung sakit. Begitu juga dengan pejalan kaki atau para pasangan kekasih yang sedang berkencan.

Namun, lain halnya dengan Jungwon. Bukannya meneduh, Jungwon malah melanjutkan jalannya sambil menjinjing 2 kantung plastik berlogo minimarket. Beberapa orang yang meneduh melihatnya dengan tatapan bingung. Dan ada juga yang memanggilnya menyuruhnya meneduh. Yang berujung tak di sahuti olehnya.

Tatapan Jungwon kosong. Walau terkadang mata cantiknya itu berkedip karna air hujan. Karna terus menggerakan kakinya, Jungwon sekarang sudah sampai di depan gedung apartemen miliknya. Orang orang yang berada di lobby tentu saja melontarkan tatapan bingung. Namun, lagi lagi Jungwon tak menghiraukan tatapan itu. Dia lebih memilih memasuki lift dan menekan tombol 32 lalu diam sampai pintu lift nya tertutup.

Jungwon memang memilih tinggal di apartemen miliknya setelah kejadian tempo hari. Entahlah, dia terlalu malas untuk bertemu dengan Jay. Dan, biarkan saja anak itu bersenang senang dengan Lia sebelum Jungwon benar benar meluapkan emosinya.

Pintu lift terbuka, Jungwon keluar dari dalam Lift dan langsung pergi menuju apartemennya. Membukanya dan langsung masuk ke dalam sana. Di taruhnya plastik belanjaan itu di meja dekat sofa. Dan dia merebahkan dirinya di sofa itu. Jungwon memasukkan tangannya ke saku celana, mengambil sebuah benda pipih berwarna biru yang kalian sudah tau pasti apa.

Jungwon menekan tombol untuk menyalakan ponselnya. Namun selama apapun Jungwon menekannya, ponselnya tak kunjung menyala. Ponselnya rusak akibat terkena hujan mungkin? Jungwon melemparkan benda pipih itu asal. Lalu mengambil satu cemilan dari kantung plastik itu.

Hening, tidak ada suara apapun selain suara kunyahan yang Jungwon buat. Beberapa menit berada dalam keheningan, Jungwon menghela nafas, lalu bangkit dari duduknya menuju meja belajar. Membuka laci, dan mengambil sebuah ponsel dari dalam sana. Jungwon cukup memiliki banyak cadangan ponsel jika ponsel yang di pakai sebelumnya rusak.

Jungwon melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Menyetel sebuah lagu dan mulai membuka semua pakaiannya. Tentunya dia harus mandi karna sudah terkena hujan tadi. Dan setelah membersihkan diri, Jungwon berniat untuk pulang ke rumah. Tidak usah berpikir hal lain, Jungwon hanya ingin mengecek keadaan rumahnya saja. Dia ingin memastikan jika rumahnya tak di penuhi bau menjijikan.

●●●

Jungwon sudah siap dengan kaos hitam dan juga celana levis putih selutut. Sebuah tas selempang sudah bertengger di tubuhnya dengan isian makanan ringan dan minuman kesukaannya. Ponsel sudah berada di saku belakang celananya dan kunci motor sudah ada di tangannya.

Dia hanya tinggal menuju basement saja untuk mengambil motornya.

●●●

Motor sport hitam milik Jungwon memasuki perkarangan rumahnya yang luas. Satpam yang sedang menjaga sempat menyapanya saat dirinya masuk tadi. Jungwon memarkirkan motornya asal. Lalu memasukan kuncinya kedalam saku.

Pintu utama rumah besar itu terbuka secara otomatis saat Jungwon menekan tombol pada remot kecil yang di keluarkannya barusan. Memang, rumahnya sempat di renovasi selama dia pergi. Beberapa bagian rumah seperti pintu dan jendela di ganti menjadi otomatis. Beberapa ruangan di ubah atas permintaannya. Dan ya, Jungwon merasa puas saat masuk ke dalam dan melihatnya.

Sedang asik asik melihat rumahnya yang habis di renovasi, Jungwon mendengar suara ketawa wanita dari sudut lain rumahnya. Oh, bukan hanya satu. sepertinya dua.

Jungwon menajamkan indera pendengarnya. tadi wanita, sekarang terdengar suara bapak bapak. jadi, siapa yang bertamu di rumahnya tanpa sepengetahuan Jungwon? Siapa yang akan menjadi tempat kemarahannya berlabuh malam ini? Mari kita lihat.

Dijalankannya kaki kecil itu menuju ruang keluarga. Dari jarak 15 meter, Jungwon dapat melihat ada 2 ibu ibu dan 1 bapak bapak dan satu gadis berambut panjang yang Jungwon tentu tau siapa. Mereka terlihat sedang menyantap makan malam dengan damai dan tenang.

Oh? Apa mereka lupa jika rumah ini milik Jungwon?

Jungwon mendekati meja makan itu. Yang pertama kali melihatnya adalah Lia. Iya, gadis berambut panjang itu adalah Lia. Wanita yang sempat Jungwon usir dari mobilnya.

Dengan wajah datarnya, Jungwon duduk di kursi yang berada di ujung meja. Kursi yang biasanya di pakai oleh kepala keluarga. Mengambil ponselnya dari saku celana dan memainkannya.

“Jungwon? kamu akhirnya pulang!” ujar Jay senang.

Jungwon melirik Jay sekilas. Lalu kembali menatap ponselnya.

“sombong banget si” gumam Lia yang masih terdengar di telinga Jungwon.

“udah acara makannya? mending keluar. rumah saya bukan tempat makan” tanya Jungwon. ponselnya ia letakan di atas meja.

“kamu ngusir saya?!” tanya mama Jay marah.

“ma, udah ma. jangan mulai deh” ujar Jay berusaha menghentikan mamanya.

Memang, sejak hari dimana mama Jay mengetahui jika Jungwon memiliki pasangan lain selain Jay, mama Jay selalu tersulut emosi jika bertemu dengan Jungwon. Apalagi nada yang selalu Jungwon pakai saat berbicara dengan mamanya terdengar tidak sopan.

“kamu lebih milih ngebela dia dari pada mama? mama yang ngelahirin kamu Jay!” ㅡMama Jay.

“udah ma udah, jangan cari keributan di rumah orang. malu” papa Jay menengahi.

“Jungwon, papa minta maaf karna udah sembarang bikin acara makan malem di rumah kamu. maafin kita ya?” ㅡpapa Jay.

“acara makan malem? sama siapa?” tanya Jungwon yang berpura pura tidak mengenal Lia dan ibunya.

“sama calon mantu baru saya. kenapa?” jawab Mama Jay.

Jungwon melirik ke arah Lia yang tersenyum meremehkan kearahnya. Jungwon masih tetap tenang dan menatap orang lain datar.

“hamil di luar nikah ya? kasian, anak perempuan gak bisa jaga diri” smirk nya dia keluarkan. tatapan meremehkan dia kembalikan pada Lia.

“kamu jangan asal ngomong ya?! anak saya itu anak baik baik! mana ada hamil di luar nikah?!!” ibu Lia murka. dia tidak terima anaknya di tuduh seperti itu.

yang padahal memang fakta.

“gausah gengsi gitu. kalian sama saya yang tau lebih dulu ya saya” Jungwon tersenyum.

dimata Jay, senyum yang Jungwon berikan terlihat mengerikan. Jay tau jika senyum itu bukanlah senyum biasa.

Jungwon menoleh, menatap Lia. “gimana? enak ya jadi jalangnya orang kaya. hamil dikit langsung di nikahin. minta ini dikit, langsung di beliin. inget , perempuan itu harga dirinya tinggi. saya yang laki laki aja gak pernah mau ngelakuin hal kotor sama suami saya. lah kamu? masa mau aja ngelakuin hal kotor itu sama suami orang?” pelan, namun menusuk.

“won udㅡ”

PRAKKK!!!
PRANGG!

Jay membulatkan matanya saat sebuah mangkuk di lempar begitu saja ke kepala Jungwon. sampai sampai mangkuk itu pecah dan pecahannya berserakan di lantai.

darah menetes dari kepala Jungwon. mulai dari ubun ubun sampai dahi. pelakunya? seorang pria paruh baya yang berdiri di belakang Jungwon. dia, ayah dari Lia.

walaupun kepalanya mengeluarkan darah, Jungwon masih sempat untuk menoleh melihat siapa yang melakukan hal itu padanya. dan saat Jungwon menoleh, ayah lia nampak terkejut. sedangkan Jungwon lagi lagi hanya bersmirk.

“Chen-ssi terima kasih. sekarang anda tidak perlu kembali ke Korea untuk mengelola restaurant lagi” ujar Jungwon.

Jungwon bangkit dari duduknya. walaupun kepalanya sangat pening, dia tetap memaksa berjalan meninggalkan meja makan menuju pintu utama.

Jay tidak tinggal diam. dia menyusul Jungwon untuk segera membawanya menuju rumah sakit.

“sial! kenapa kalian gak bilang kalo dia Yang Jungwon?!” tanya Chen marah.

“emangnya kenapa si pa?!” Lia bertanya balik.

“dia yang punya restaurant bodoh!!”

“kita batalin aja pernikahannya! saya gak mau macem macem sama Jungwon!”

setelah berbicara seperti itu, Chen pergi meninggalkan ruangan. Lia beserta ibunya langsung saja pergi dan meninggalkan orang tua Jay. 

●●●

Jay tengah mengejar Jungwon sekarang. anak itu malah tanpa menggunakan kendaraan. mau tak mau Jay berlari menyusulnya. dan saat 1 meter lagi Jay bisa menggapai tangan Jungwon. anak itu jatuh ke tanah. dia pingsan.

Jay tidak diam seperti orang bodoh. dia langsung mengangkat Jungwon dan memberhentikan sebuah taxi. Memasukan Jungwon ke dalam sana dan ikut masuk. Dengan perintah, taxi itu segera pergi ke rumah sakit.













[ TO BE CONTINUE ]

⇨ beneran 1 eps lagi End .

⇨ untuk S2 nya ada atau ngga tergantung respon readers di akhir cerita.

⇨ akan di adakan epilog jika tidak ada S2

⇨ part selanjutnya akan di post ketika Vote sudah menembus angka 70.

⇨ terimakasih sudah membaca !!!

Continue Reading

You'll Also Like

573K 6.1K 26
Hanya cerita hayalan🙏
1.5M 31.9K 23
Yusuf Kuswanto, 35 tahun. seorang duda yg ditinggal pergi oleh istrinya saat melahirkan sang buah hati Ery Putri Kuswanto. anaknya sensitif dengan su...
504K 1.8K 15
Di entot Temen suami enak banget
363K 10.3K 66
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.