How's you're day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨
666
Ini beneran, semua piring bekas mie dan monopoli langsung di gusur sama pelayan kerajaan karena mereka semua sedang rapat benar benar rapat genting. Terlebih ini, Mate nya pangeran cocot kita hilang gitu aja. Sesuai dugaan, Junkyu sudah panik luar biasa saat tahu Lia hilang. Padahal kemarin, Lia masih ngejar ngejar Junkyu buat masuk kelas pembelajaran Raja.
Ruang rapat berfungsi dengan benar, kelima belas orang sedang duduk di tempat masing masing sambil mengeluarkan pendapat nya. Ada yang masih waspada juga karena ini Shea yang datang.
"dari mana lo tau Lia hilang?!"tanya Junkyu.
"sopan dikit apa, dia kan setahun lebih tua dari lu."celetuk Jihoon.
Kepala Jihoon langsung dapat tinjuan dari Yoonbin. Dari kedua belas lelaki disini, emang cuma Yoonbin yang berani mukul Jihoon. Yang lain males cui, pasti nanti di julidin.
"Loh? Kamu kan Mate nya,"ujar Shea.
"duh mba, to the poin aja lah. Liat nih, Junghwan udah kelaparan lagi."kata Jeongwoo.
Padahal enggak bener, Junghwan sebagai korban tuduhan Jeongwoo tetap terdiam menahan mulut yang kini sudah memberontak untuk membalas.
Bukannya menjawab, Shea malah mengeluarkan sebuah kertas di atas meja lalu ia berdiri sambil tersenyum kecil. Tentu aja, Eden tahu kalau Shea senyum belum tentu bertanda baik. Aura Demon benar benar melekat di diri Shea apalagi dia sering terjun di medan perang di wilayah Demon. Jadi, bayangin aja vibes nya Shea gimana. Tapi yah, Shea tetep cantik walaupun memiliki aura yang pekat dengan Demon.
"kalian pasti tahu artinya kan? Oh iya, senang berkunjung ke Kerajaan Vampire ini yang nyatanya tidak sebagus apa yang orang orang katakan."
Tepat setelah Shea mengatakan hal tersebut, dia pergi dari ruang rapat meninggalkan keempat belas orang lain nya yang sedang menatap Shea bingung. Yedam jadi orang pertama yang melihat kertas diatas meja. Setelah itu, Eden membawa Erina pergi keluar untuk membiarkan yang lain rapat dengan tenang. Dia bersama Erina pergi menyusul Shea.
" GX?"ujar Yedam.
Tidak ada yang menjawab karena tidak ada yang tahu artinya hingga Junkyu berdiri dari duduk nya sambil memasang wajah penuh kebingungan.
"apaan?"tanya Yoshinori.
"Gua pernah liat lambang itu di kelas! Tapi gua lupa!"
"yak gaes! Penting nya mengamati penjelasan guru di kelas."celetuk Jaehyuk.
"udahlah kaga ada harapan."ujar Haruto.
"HEH JANGAN GITU!"kata Junkyu.
Sedangkan Asahi menatap Hyunsuk lekat lekat merasakan ada sesuatu yang aneh telah terjadi. Perlahan sudut bibir Asahi membuat sebuah senyum kecil karena sudah tau apa sedang terjadi. Berasal dari salah satu kaum yang menjadi musuh abadi nya Demon, Asahi diberikan kemampuan untuk mengingat seluruh bau Demon yang pernah ia temui.
"GX, Guardian di culik dalam keadaan luka luka."celetuk Mashiho.
" WHOA!"sorak kesebelas teman nya.
Bahkan Junkyu sampai bungkuk bungkuk berterima kasih kepada kecerdasan Mashiho. Tidak sampai situ, saking terharu nya, Jihoon sampai meluk melukin Mashiho saat Mashiho adalah satu satunya penolong mereka disaat kedua belas otak orang lain nya tidak berfungsi.
"Tapi kenapa ada di Shea?"tanya Asahi.
"mungkin dia nemu di jalan."jawab Junghwan.
"makan ya Wan, yang bener."balas Doyoung.
"enggak ada yang mikir Shea pelaku nya?"tanya Jaehyuk.
" enggak juga sih, bunuh diri dong dia dateng kesini sambil ngasih kita ini."jawab Yedam.
"IYA! Apalagi disini ada tukang baca pikiran kita, bin bin, coba lu didunia manusia. Kita udah buka praktek baca otak musuh bin, kaya kita."kata Jihoon.
Suka suka Jihoon aja lah, mungkin dia frustasi karena jadi miskin waktu main monopoli. Ketiga belas sedang berpikir cepat, Junkyu menjadi orang yang paling berpikir keras. Kemudian Junkyu sedikit berteriak hingga membuat Yoshinori dan Mashiho yang ada di sebelah Junkyu terkejut.
"Lia itu perwakilan dari Kaum Guardian untuk kedamaian ke kaum Demon. Gimana kal--"ujar Junkyu.
"Demon mulu, bosen ah."potong Junghwan.
"betul! Sudah berapa kali gua hampir mati karena Demon anjir?! Masa lawan mereka lagi?!"oceh Jaehyuk.
"minum sirup dulu bang, biar adem."kata Haruto memberikan sebuah sirup berwarna merah ke Jaehyuk.
Tanpa Jaehyuk sadari, Haruto bersama Jeongwoo sudah tertawa kecil. Baru saja Jaehyuk ingin menenggak sirup yang diberikan Haruto, Yoonbin segera menahan tangan Jaehyuk.
" itu darah."ujar Yoonbin.
" TONO! TOBAT LU ANYENG!"
"plorotin aja celana nya,"celetuk Jihoon.
" tapi bisa jadi,"kata Hyunsuk tiba tiba.
Tiga kata yang Hyunsuk katakan membuat satu ruangan terdiam. Masalah nya ini Raja nya langsung yang bilang boss, gimana enggak langsung pada diam.
"maksud lu bang?"tanya Mashiho.
"gua enggak yakin mau seberapa keras gua ngajak kaum gua buat damai. Pasti ada oknum oknum yang nentang gua."jawab Hyunsuk.
" terus terus?"tanya Jeongwoo.
" Demon di ciptakan dari api kebencian. Udah jadi sifat umum kalau kaum Demon itu licik, pendendam, dan enggak mau kalah. Mau seberapa kuat Demon ngelawan rasa itu, pasti dia kalah. Karena emang udah sifat murni nya kaya gitu."
" oh ya, kan lu Demon jadi jadian ya."ujar Jihoon.
" bener bener otak lu hoon, ilang."saut Yoonbin.
Pintu kembali terbuka, kali ini kebuka nya tidak pakai sopan santun yang bikin Yoonbin sedikit kesal apalagi yang buka pengawal kerajaan nya. Tapi rasa kesal Yoonbin langsung lenyap saat melihat keadaan si pengawal tersebut sudah jauh dari kata baik.
"kita di serang, Raja."
Tidak lama terdengar suara teriakkan perempuan, tanpa terduga, Hyunsuk langsung membetangkan sayap nya pergi secepat yang ia bisa keluar dari ruang rapat.
"ERINA BARU PULANG DARI LUAR NEGERI UDAH KENA LAGI WOI!"teriak Jihoon yang segera berlari sebisa yang ia bisa sambil membawa sebuah pedang panjang.
Kesebelas orang lain nya segera berlari menuju sumber kericuhan. Kericuhan berada tepat di halaman luas milik kerajaan Vampire. Kesebelasan cukup terkejut dengan musuh yang datang kali ini. Sebab, mereka semua belum pernah melihat hal ini atau mungkin seseorang mengetahui nya.
"BANG HYUNSUK! TURUN NANTI LO KESAMBER PETIR!"teriak Jaehyuk.
Mashiho segera memberi perlindungan untuk teman teman nya tapi dengan seenaknya Yoonbin merusak perlindungan yang Mashiho buat dan segera keluar diikuti dengan Yedam. Sebenarnya enggak fatal fatal banget kelakuan Yoonbin tapi Mashiho harus menjaga kekuatan nya selama mungkin demi mengurangi korban yang berjatuhan.
"Bang Yoonbin ngapain sih keluar?! Udah tau itu ada si gledek!"kesal Jeongwoo.
"ada Ratu Vampire di luar sana."kata Yoshinori.
"Gua keluar,"ujar Asahi.
" Eh! Udah lo diem diem aja bang! Gua udah jantungan ini."balas Doyoung.
"Bang Hyunsuk juga, ngapain terbang deket deket nyelametin Mba Shea. Mukanya Mba Shea serem kaya mak tiri."oceh Junghwan.
" parah lu Wan, orang nya cakep gitu juga."kata Jaehyuk.
"karena Shea mate nya Bang Hyunsuk."celetuk Asahi.
"HAH?!"teriak sisanya.
"gua harus keluar, lu mau Bang Hyunsuk mati?"
"Asahi weh!"panggil Junkyu mencoba menahan Asahi.
Dengan tidak rela, Mashiho membuka sedikit jalan untuk Asahi keluar. Kemudian dapat Mashiho lihat kilatan cahaya yang membuat tanah hancur seketika. Sesaat setelah Asahi keluar, ia segera terbang karena melihat tubuh Hyunsuk yang penuh luka bakar mulai terjatuh dari langit.
Kemudian Asahi menangkap tubuh Hyunsuk sambil menatap Shea yang sedang di pegangi oleh seseorang. Seseorang tersebut memegang sesuatu yang bercahaya ditangan nya. Indera penglihatan Asahi menangkap sebuah kode yang Shea perlihatkan dari gerakan tangan nya.
'Mereka kembali,'
Entah kenapa tubuh Asahi tiba tiba merinding. Seperti ada sesuatu yang tidak beres. Firasat Asahi seperti mengatakan akan ada hal buruk yang terjadi kedepannya. Setelah itu, Asahi mendengar suara Yedam.
"ANAK ZEUS!"
Sedetik setelah Yedam meneriaki nya. Seseorang tersebut pergi dalam sekejap bersama Shea. Keadaan hening, Asahi masih terdiam mencoba mencerna semua ini. Ia menatap wajah Hyunsuk yang mulai menghitam akibat kekuatan Demon yang ia gunakan terlalu besar. Kemudian Asahi segera turun kebawah menuju Mashiho. Hyunsuk bukan satu satu nya yang menjadi korban paling mengkhawatirkan disini. Disisi timur ada Eden tergeletak tak berdaya.
"MASHIHO! MEDIS MEDIS! BANG HYUNSUK, LO NEKAT BANGET!"teriak Junkyu menghampiri tubuh Hyunsuk.
Sedangkan Jeongwoo berlari ke arah timur melihat Yoonbin bersama Jihoon dan Erina sedang membantu Eden yang sudah tak terlihat hidup.
" gua bilang jangan ikut ikutan ginian lagi,"gumam Yoonbin.
Kemudian sebuah belati Yoonbin ambil dari saku celana nya. Jeongwoo mau kabur karena ia punya firasat aneh saat Yoonbin mengambil belati tersebut tapi tubuh nya sudah ditahan oleh Doyoung agar tidak lari.
Srak...!
Dan betul saja, jantung Eden di tusuk oleh belati yang Yoonbin pegang. Tubuh Eden mulai bergetar tak karuan. Doyoung yang tadi nya berani langsung tutup mata. Dia pernah membaca ritual ini, ini ada ritual memberi tanda dari seorang vampire ke Mate nya. Tangan Yoonbin mengambil pergelangan tangan Eden, dia segera menggigit pergelangan tangan Eden. Mengoyak nya hingga menemukan nadi berwarna biru lalu Yoonbin meminum sebagian darah Eden dan memberikan sebagian darah murni nya masuk ke dalam tubuh Eden.
"LAMA BANGET ANJIR! GUA ENGGAK TEGA!"teriak Jihoon.
Bisa dilihat dengan jelas, tubuh Jihoon sudah berkeringat dingin melihat prosesnya. Erina yang melihat langsung mengusap punggung Jihoon karena tahu jika respon Jihoon bukan hanya ketakutan biasa tapi trauma mendalam yang ada pada diri Jihoon saat perang kedua usai. Disaat Jihoon membuka kedua matanya melihat kedua teman dekatnya sudah mati. Untung lah, setelah berbagai macam usaha yang dibutuhkan dengan waktu yang cukup lama dan perdebatan yang panjang. Semua pihak setuju mengembalikan kedua teman dekat Jihoon sebagai bayaran atas jasa jasa yang sudah mereka lakukan.
" bang ayo bang balik, gua geli liat adegan sedot menyedot darah."ajak Jeongwoo.
"bentar, dikit lagi kelar ini."balas Doyoung.
Kemudian Yoonbin melepaskan gigitan nya, lalu terlihat pergelangan tangan Eden yang terkoyak habis lama kelamaan membaik dengan sendiri nya. Tangan Yoonbin segera mencabut belati yang menancap di jantung Eden. Keadaan tubuh Eden membaik, namun dia tidak sadar kan diri.
"mau lu bawa kemana bin? Biar gua yang jaga."ujar Erina.
" ke ruang bawah tanah. Dia sadar bakal ada efek dari darah gua yang masuk ketubuh nya."
" kesimpulan nya bang?"tanya Doyoung.
" Eden bakalan berubah jauh lebih kuat dan bunuh siapapun yang ada didepan mata nya, kekuatan dia bakalan jauh lebih besar dari gua."jawab Yoonbin.
"oke."ujar Jeongwoo menghindari jadi makanan nya Eden.
Sebetulnya Jihoon dan Erina sedikit tidak rela Eden akan diikat oleh rantai khusus. Bahkan Yoonbin sendiri juga tidak tega, tapi mau bagaimana lagi.
Balik lagi ke keadaan Hyunsuk, Junghwan tengah terdiam mengamati satu titik di ujung sana. Dia yakin melihat seseorang tadi disana membawa sesuatu yang di bungkus oleh sebuah kantung berwarna coklat. Junghwan ingat betul seseorang tersebut seperti ingin menghampiri Yoonbin tapi tidak jadi.
Datang Junkyu menghampiri Junghwan sambol mengelap air mata nya yang jatuh karena melihat keadaan Hyunsuk dan hilang nya Lia. Kemudian dia mendongak keatas menatap langit, lalu memaksakan senyumnya dan menatap Junghwan dengan senyum lembut di wajah Junkyu.
"jangan bengong ah dek, nanti kesurupan."ujar Junkyu.
" baru hari pertama, keadaan nya udah begini."lirih Junghwan.
"Percaya sama kita, dua peristiwa lalu juga kita bisa lewatin bareng bareng kan?"
"Iya, tapi yang kemarin kita hidup lagi pakai nyawa nya Bang Hwall. Nanti kalau kita mati, siapa yang mau berkorban buat kita?"
"dek," panggil Junkyu dengan tatapan yang berubah menjadi sendu, sedih, dan hampa saat mendengar nama 'Hwall' yang membuat Junghwan memalingkan wajahnya dari Junkyu.
"padahal gua mau hidup yang tenang tenang aja, tapi kayanya emang enggak bisa."
Tbc.
Panjang banget.
Semoga gak bosan.
Btw, ritual yang menyeramkan itu enggak semua kaum kok. Kaum nya Yoonbin emang ritual nya sungguh menyeramkan.
Kalian penasaran sama Mate anak Trejo gak sih? Kalau iya, paling penasaran sama siapa?
Dan juga, kalian penasaran sama apa saja disini? Kalau masuk ke alur, nanti aku jawab pertanyaan kalian di alur cerita The Era.