[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...
Ketiga teman Celine masih menatap tidak percaya Celine yang bisa-bisanya berbeda sendiri dari mereka.
"Udah gitu ya," Zalfa sedikit memajukan wajah dan tubuhnya setelah pelayan pergi, Yana dan Akila ikut melakukan hal yang sama seperti Zalfa tadi.
"Udah gitu apa?" Tanya Celine.
"Oke punya katanya."
Celine, Yana, dan Akila tampak bingung dengan ucapan Zalfa barusan.
Zalfa menunjuk-nunjuk bagian bawahnya dan di saat itu juga gelak tawa dari Yana dan Akila terdengar membuat beberapa orang yang ada di dekat mereka langsung menoleh.
"Sarap emang lo ya." Celine ikut tertawa namun masih bisa ia tahan.
-Can We?-
"Kita udah bertahun-tahun lho, dari masih kuliah sampe sekarang udah kerja."
Adrian—-kekasih Celine mengangguk, "iya aku tau kok kita udah bertahun-tahun."
"Kamu gak ada niat ajak aku ke arah yang lebih serius gitu?" Celine sedikit melengkungkan bibir bagian bawahnya sembari memainkan ujung bantal sofa.
"Kamu kerja masih dua tahun, ntar dulu deh. Masa kamu mau duluin Abang kamu,"