"Mau sampai kapan hidup Yujin diatur sama papah?" Yujin natap ayahnya tajam.

"Itu demi kebaikan kamu, Yujin"

"Kebaikan aku atau papah?"

"Jangan kekanak-kanakan, Yujin"

"Sejak dulu aku gak bisa bener-bener punya pilihan. Papah yang ngatur hampir semua hal di hidup Yujin. Dari milih sekolah sampai milih temen, papah yang ngatur! Dan sekarang urusan pribadi aku, yang harusnya jadi hak Yujin buat tentuin sendiri, mau papah atur juga?!" Yujin gak bisa nahan emosinya lagi.

"Dengan sikap papah yang selalu ngekang selama ini. Pantes aja mamah milih pergi-"

Plakk

Satu tamparan keras di pipinya berhasil buat Yujin terhuyung ke samping.

"DASAR ANAK KURANG AJAR!"

Bruk

Belum sempat Yujin berdiri tegap ayahnya nendang perut Yujin sampai tersungkur ke lantai. Gak cuma sekali tapi ayahnya terus menerus nendangin dan mukulin Yujin sampai babak belur.

"Ini akibatnya kamu ngelawan papah!" Ucap ayahnya emosi.

"Papah gak mau tau, kamu harus pacarin Jo Yuri! Atau semua fasilitas kamu papah ambil lagi, termasuk sekolah kamu!"

Ayah Yujin keluar dari ruangan itu ninggalin Yujin yang terkapar di lantai.

"Shit!" Umpatnya pelan.

Yujin paling gak mau bermasalah sama pendidikan, karena pesan terakhir dari ibunya yang pengen Yujin sekolah yang bener biar dia gak dibodohin sama kekuasaan kaya ayahnya.

Yujin coba bangun tapi gak bisa, badannya berasa remuk semua. Karena gak kuat, dia pasrah aja di lantai.

"Uhuk uhuk" Yujin terbatuk batuk.

"Cih"

Yujin ketawa miris sama keadaannya sendiri. Matanya nerawang natap langit-langit.

"Selalu kaya gini ya? Hahaha... ha.. hufh" Yujin ngehela napas lelah.



"Mah..."



"Yujin kangen..."




Tanpa sadar air mata Yujin tetes dari ujung matanya.





Esoknya, Yujin baru aja selesai mandi dengan hanya pake celana sekolahnya, dia berdiri di depan cermin. Dia liatin muka sampai perutnya yang lebam-lebam, bahkan ada beberapa lecet di badan sama mukanya. Yujin meriksa ujung bibirnya yang sobek dan membiru.

Yujin ngehela napas berat. Gak ada niatan buat ngobatin luka-luka toh nanti juga sembuh sendiri. Dia pake seragamnya dan dia rangkap lagi sama hoodie.

Setelah itu Yujin beresin bukunya terus berangkat ke sekolah tanpa sarapan.

Sampai diparkiran sekolah, Yujin pake tudung hoodienya buat nutupin keadaannya walaupun gak guna juga sih. Yujin jalan masuk ke sekolah.

"Hi Yujin!" Sapa beberapa siswi.

Yujin jalan lempeng aja gak nanggepin kaya biasanya. Mereka cuma heran liatnya.

Orang-orang yang papasan sama Yujin mulai bisik-bisik liat lebam di muka Yujin. Ini bukan pertama kalinya mereka liat Yujin dalam keadaan kaya gitu. Banyak rumor jelek juga yang muncul dari situ, seperti rumor Yujin ikut geng berandalan, terus ikut tarung liar, sampai dikejar depkolektor juga ada :')

Fall In | Daengdaengz (Slow - Up)Where stories live. Discover now