Chapter 26•• A misunderstanding at the Office

Börja om från början
                                    

•••

        Beberapa hari kemudian, Edgar terlihat sedang berada di dalam mobil bersama kepercayaan nya Mike, dan satu supir di depan. Pria itu memangku tangan menatap jalanan yang terlihat basah karena baru saja hujan.

Mereka akan menuju ke kediaman orang tuanya, entah ada apa? Yang jelas mereka mendesak Edgar untuk pulang kerumah masa kecilnya itu. Jaraknya tidak jauh dari mansion utamanya, hanya beberapa kilometer saja.

Edgar bosan! Demi tuhan seharusnya hari ini dia bersama Bella--membujuk wanita itu agar tidak bekerja, apa susahnya sih tinggal diam dirumah bersenang-senang tanpa harus memikirkan uang? Dan wanita itu tetap saja keras kepala dengan ingin bekerja. Ahh... Edgar bingung atas perasaan barunya ini pada seorang perempuan.

“Mike, suruh orang di kantor untuk menempatkan cctv dibagian staf Administrasi” ucap Edgar kepada Mike yang berada di samping supir.

“Maaf tuan, bukankah memang sudah ada cctv disana?” Mike bertanya hati-hati, hanya saja dia takut mendapat jeplakan tuannya yang saat ini terlihat sedang dalam mood yang kurang bagus.

“Ckk... Maksud ku kamera untuk memata-matai Bella. Buat cctv didekatnya tanpa sepengetahuan siapapun” Edgar menahan keningnya kesal, dia sedang tidak mood untuk marah-marah sebetulnya. Entah mengapa dia seperti merasa mood kompleks, setelah mengatakan itu Mike langsung mengangguk mengerti tanpa mengatakan apapun lagi--segera menelpon bagian Office service disana untuk menyampaikan keinginan tuannya tersebut.

Sedangkan dibagian Bella, wanita itu turun dari sebuah taksi dengan wajah yang segar dan senyum yang mengembang, melangkah memasuki pintu utama kantor LYN Company yang berbahan kaca. Bella membuka kartu karyawan dan menempelkannya di sensor kemudian finger, setelah semua tahapan memulai kerja selesai wanita itu berlalu menuju lift untuk ke lantai dimana ruang dia bekerja.

Ting!

Pintu terbuka, terlihat para pegawai diluar sana berlalu-lalang sudah dengan tugasnya masing-masing.

Lima meter dia berjalan, Bella merasa aneh--melihat pakaiannya kemudian sedikit mencium kemeja kerjanya takut ada yang salah dengannya, namun semuanya tidak ada yang salah. Bella bingung, kenapa orang-orang menatapnya seperti ini?

“Ada apa lagi ini?” gumamnya merasa Dejavu pada tatapan mereka. Mencoba tidak menghiraukan, Bella duduk di kursi kerjanya walaupun hatinya sedang bertanya-tanya tentang kenapa orang melihatnya seperti sekarang.

“Bella, akhirnya kau kembali!” pekik Sabrina yang terlihat baru datang. Bella tersenyum kikuk.

“Well, well well... Bagaimana?” tanya Sabrina dengan mengedipkan sebelah matanya menggoda. Astaga! Apa maksud gadis ini? Batin Bella.

“Ma-maksudnya?”

Sabrina terlihat memutar matanya jengah, “Bagaimana dengan liburannya? Katanya kau liburan bersama kepercayaan nya tuan Claderon!”

“Huh? Ma-maksudmu tuan Mike?” Bella terlonjak kaget, gosip macam apa ini, siapa yang mengatakan jika dia telah liburan bersama dengan Mike? Batin Bella bergemuruh.

“I- iya. Benarkan?” Sabrina duduk disamping Bella, menghimpit wanita itu meminta penjelasan.

“Demi tuhan, aku bahkan tidak kenal dengan Mike. Dia hanya kepercayaan tuan Edgar. Bagaimana rumor itu terjadi--”

“Oohh... Jadi seperti itu faktanya, baguslah jika kau memang tidak memiliki hubungan dengan orang dekat tuan Edgar apalagi dengannya. Kau memang tidak pantas” sela seseorang yang datang secara tiba-tiba dengan wajah menyebalkan nya. Sontak Bella dan Sabrina kaget, buru-buru wanita asal Asia itu menuju tempat duduk nya yang berada di sebelah meja Isabella.

DON'T GO FROM ME! [Edgar Story]Där berättelser lever. Upptäck nu