Lᴇᴛ's ᴍᴇᴇᴛ ɪɴ ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ Lɪғᴇ - [KamiJiro] ʙᴏᴋᴜ ɴᴏ ʜᴇʀᴏ ᴀᴄᴀᴅᴇᴍɪᴀ-

1;0

Hai semua:(
Jadi begini, book ini akan diapus

/Tabok

Canda deh:( maaf ya:( receh banget ehehehe.

Hehe

Hehehehe

Hehe😀
Anjir kasian

-

Happy reading!🔥🔥🔥

ʟᴇᴛ's ᴍᴇᴇᴛ ɪɴ ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ ʟɪғᴇ
[KamiJiro]
★★★★★

Souraku

****

Seorang Pria berambut Kuning sedang berjalan di koridor Sekolah, dengan posisi kedua Telinga yang sedang mendengarkan musik melalui Airpod, dan posisi kedua Tangannya yang memasuki Kantung celana.

Pria itu adalah Kaminari Denki...

Pria berumur 16 Tahun yang telah duduk di bangku kelas 2 SMA U.A Academy.

"Kaminari!". panggil Jiro.

Tentu Kaminari tidak menoleh, Kaminari menyetel full Volume musiknya agar ia tidak mendengar suara Orang-Orang dan lain-lain.

"Ck, Kaminari!". Jiro memutuskan untuk mendekati-nya dan menepuk Pundaknya.

"Ck! Jangan sentuh aku, ada perlu apa kau?". tanya Kaminari dengan nada dingin, serta kedua Mata yang terlihat kesal.

"Kau ini kenapa? Semenjak kau naik kelas, kau berubah drastis seperti ini, ada apa? Apa yang membuatmu seperti ini?". Jiro bertanya secara frontal, tetapi pertanyaan itu malah membuat Kaminari semakin kesal.

"Kau siapa? Ibu-ku? Nenek-ku? Adikku? Kekasihku? Kau tidak berhak untuk mengaturku, enyahlah,". jawab Kaminari lalu kembali memasang kedua Airpod-nya dan kembali berjalan.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Kaminari, kenapa ia menjadi berubah seperti ini?". Jiro membatin.

"Jiro-san! Ohayou! Apa yang kau lakukan disini? Cepatlah, Bel akan segera berbunyi." sapa Yaoyuruzu lalu menarik Lengan Jiro.

"O-ohayou! Ja-jangan menarikku terlalu kuat,". ujar Jiro.

Beberapa waktu kemudian, Bel telah berbunyi dan Jam Pelajaran pun dimulai.

Sebenarnya, Jiro sedari tadi tidak fokus kepada Pelajaran yang dijelaskan, pikirannya masih memikirkan Kaminari yang telah berubah drastis dari Mesum, tidak bisa diam, menjadi kasar, dingin, dan juga cuek.

"Jiro, apa yang kau lakukan?".

"A-ah? Se-sensei, ma-maaf aku tidak fokus tadi,". jawab Jiro sigap.

"Fokuslah, atau kau akan ku jemur di lapangan nanti,". ujar Aizawa.

"Ba-baik sensei,".