Lᴇᴛ's ᴍᴇᴇᴛ ɪɴ ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ Lɪғᴇ - [KamiJiro] ʙᴏᴋᴜ ɴᴏ ʜᴇʀᴏ ᴀᴄᴀᴅᴇᴍɪᴀ-

1;9|𝐓𝐫𝐚𝐢𝐭𝐨𝐫

-Dear readers, sebelumnya Roket mau minta maaf kalau updatenya agak lambat dikarenakan harus memikirkan Alur yang bagus supaya kalian semua puas akan Alur cerita yang diceritakan disini. Mohon pengertiannya Terima kasih🙏🏻-

-𝚁𝚘𝚔𝚎𝚝-

—
ʟᴇᴛ's ᴍᴇᴇᴛ ɪɴ ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ ʟɪғᴇ.
Happy Reading!

*****

"Denki, bangunlah. Sekarang sudah pukul 11," Jiro yang sudah bangun dari tadi mencoba membangunkan Kaminari yang masih tertidur pulas.

"Biarkan saja dia. Ia pasti sedang kelelahan saat ini, setidaknya biarkan saja dia beristirahat," Jiro hanya membalasnya dengan anggukan, dan meringkuk di sudut ruangan setelah Kurogiri keluar dari tempat itu.

Sebenarnya Jiro sesekali ingin mencari udara segar diluar, tapi ia hanya terlalu takut untuk melakukan hal itu.

Takut? Menurutnya sendiri itu sangat wajar karena, Orang mana yang tidak takut ketika harus bertemu dengan para Villain kelas atas?

"Duh, bosan sekali," Jiro menggerutu kecil. "Kapan kau akan bangun dari tidurmu, Denki? Aku bosan sekali," lanjut Jiro menggerutu kecil.

Jiro berdiri lalu mengecek sana sini di ruangan yang cukup luas itu, kali saja ia menemukan sesuatu yang bisa mengurangi rasa bosannya.

Dia sedikit mengobrak-abrik beberapa bagian di ruangan itu.

"Jiro, apa kau—apa yang kau lakukan?" tanya Kurogiri yang masuk secara tiba-tiba tanpa mengetuk pintu.

"Ah!—itu...ahaha, aku hanya bosan sedikit," kata Jiro sambil menggaruk tengkuk.

Sekilas, Kurogiri melihat Jiro seperti anak kecil yang mencari barang miliknya yang hilang.

Namun dengan cepat Kurogiri menggelengkan Kepalanya. "Apa kau bisa bermain alat musik?" tanya Kurogiri yang dibalas dengan anggukan cepat oleh Jiro.

"Mau kuambilkan Gitar?"

"Mau!" jawab Jiro dengan kecepatan yang kurang dari 1 detik.

Kurogiri bergegas keluar dari ruangan. Sesuai dengan tawarannya, Kurogiri benar benar membawakan Gitar dan memberikannya pada Jiro.

Jiro dengan bersemangat menerima Gitar yang dipinjamkan oleh Kurogiri.

"Terima kasih banyak! Dan maaf merepotkan," kata Jiro segera mengambil posisi duduk dan mulai mengotak-atik Gitar yang diberikan, sementara Kurogiri langsung pergi dari ruangannya.

Jiro mulai memetik Gitar dan bersenandung kecil.

Sesekali ia tertawa dan menampilkan senyum manisnya karena merasa senang bisa memainkan alat musik lagi.

Terlalu senang, ia terbawa alur permainan musiknya sendiri hingga tidak sadar bahwa permainan Gitarnya membuat seseorang terbangun.

"Mmmh? Apa yang kau lakukan, Jiro?" tanya Kaminari.

"Aku sedang bermain Git—Denki!? Ah maaf, kau pasti terbangun karena aku terlalu berisik," ucapnya.