11| 𝓓𝓮𝓪𝓽𝓱 𝓔𝓪𝓽𝓮𝓻

2.8K 536 75
                                    

Ini ga sepenuhnya dari film, gue gabungin sama yang di novel juga*


Malam harinya, pertandingan piala dunia quidditch di mulai. [Name] sebenarnya agak malas berjalan dari tendanya menuju stadion.

Keluarga Diggory dan Pucey berangkat bersama menuju stadion.

"Mengapa Terence tidak ikut ya? Padahal ini 'kan seru." kata Adrian yang berjalan di samping [Name]

"Dia bilang dia sedang sakit, bukan?" tanya [Name]

"Ya, beberapa hari yang lalu dia juga memberitahuku." jawab Adrian

"Bisakah kau berjalan lebih cepat, [Name]?" kata Cedric yang berjalan di belakang [Name]

"Sudah tahu aku jalannya lambat, mengapa kau malah jalan di belakangku?" tanya [Name]

Cedric memutar kedua bola matanya dan berjalan mendahului Adrian dan [Name].

Sesampainya di dalam stadion, mereka mengambil posisi tempat duduk khusus untuk kementerian karena Mr. Diggory dan Mr. Pucey bekerja di Kementerian Sihir London.

"Bloody hell, ayah. Seberapa tinggi kursi kita?" suara Ron yang berbicara pada ayahnya terdengar oleh [Name]

"Katakan saja begini. Jika hujan turun, kalian yang pertama tahu." kata Lucius Malfoy yang kebetulan posisi berjalannya di depan [Name]

"Ayah dan aku duduk di boks menteri, diundang langsung oleh Cornelius Fudge." kata Draco menyombongkan pada keluarga Weasley

Tak sengaja mata [Name] bertemu dengan Harry, tapi tak lama kemudian, Keluarga Weasley beserta Harry dan Hermione pergi dari tempat itu.

"Ayo, [Name]." kata Adrian menggandeng tangan [Name]

"Mr. Diggory, Mr. Pucey selamat datang." sapa Ludo Bagma sambil menjabat tangan Mr. Pucey dan Mr. Diggory

"Penampilannya lucu sekali, bukan?" bisik [Name] pada Adrian

Ludo memakai jubah Quidditch panjang bergaris-garis horisontal kuning cerah dan hitam. Gambar lebah raksasa terpampang di dadanya. Penampilannya mengesankan orang tinggi besar yang kondisinya kurang dipertahankan. Jubahnya tampak tertarik ketat di bagian perutnya yang besar—perut yang pasti tak sebesar itu ketika dia masih menjadi pemain Quidditch nasional Inggris. Hidungnya melesak, tetapi mata birunya yang bulat, rambut pirangnya yang pendek, dan wajahnya yang merah sehat membuatnya tampak seperti anak sekolah bertubuh besar.

"Pfftt.." Adrian tertawa melihatnya

Mereka diarahkan ke kursi para menteri. "Semua siap?" tanyanya Ludo Bagma. "Pak Menteri... siap menonton?"

"Siap kalau kau sudah siap, Ludo," kata Fudge santai.

Ludo mencabut tongkat sihirnya, mengarahkannya ke lehernya sendiri dan berkata,

"Sonorus!" dan kemudian bicara mengatasi dengung suara yang kini memenuhi stadion yang penuh sesak. Suaranya membahana di atas mereka, mencapai semua sudut.

"Selamat malam! Selamat datang di final Piala Dunia Quidditch yang keempat ratus dua puluh dua!"

Para penonton menjerit dan bertepuk. Ribuan bendera melambai-lambai, kumandang kedua lagu nasional yang berbeda menambah bisingnya suasana. Pesan terakhir di papan raksasa di depan mereka, sudah dihapus (Kacang Segala Rasa Bertie Bott—Setiap Butir Mengandung Risiko!) dan sekarang muncul tulisan BULGARIA: 0, IRLANDIA: 0.

"Dan sekarang, tanpa banyak komentar, saya perkenalkan... Maskot Tim Nasional Bulgaria!" Bagian kanan stadion, yang merupakan lautan warna merah, bersorak riuh.

𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻Where stories live. Discover now