Menemukan Kristus

2 0 0
                                    


Bangsa Israel dibawa keluar Tuhan dari mesir, dipimpin melalui padang gurun untuk kemudian di bawa masuk ke tanah kanaan. Hal yang terjadi dahulu ini adalah contoh bagi kita yang sekarang ini. Mesir berbicara tentang kehidupan manusia saat berada di dalam dosa, Tuhan memimpin keluar dari dalam dosa kepada padang gurun berbicara tentang penebusan Kristus di kayu salib, dan saat orang di temukan Tuhan, maka mereka di bawa keluar kepada keselamatan. Setelah orang di bawa keluar dari dosa dan perbudakan, mereka melalui padang gurun untuk kemudian di bawa masuk ke tanah Kanaan. Peristiwa orang dibawa masuk ke tanah Kanaan ini adalah peristiwa orang menemukan Tuhan yang dahulu telah menemukan mereka.

Dahulu orang Israel hidup nyaman sebagai budak, mereka mengerjakan segala sesuatu tetapi hasilnya bukanlah milik mereka. Saat Orang Israel keluar dari Mesir masuk ke padang gurun, keadaannya tidak membuat mereka nyaman, mereka berjalan jauh, terdapat ular ular ganas dan kalajengking, tanahnya gersang dan tidak ada air. Disini Mereka tidak bisa mengerjakan sesuai apa yang mereka kerjakan dahulu di tanah mesir. Mereka bertemu dengan keterbatasan, baik keterbatasan sumber daya dan keterbatasan mereka. Setelah itu Tuhan membawa masuk ke tanah Kanaan, disini mereka mengerjakan segala sesuatu, dan segala sesuatu ini menjadi milik mereka. 

Setelah masuk ke Tanah Kanaan, rencana Tuhan tidaklah berhenti sampai masuk ke tanah Kanaan saja, tetapi sampai ke Sion. Di Sini orang istael di hadapkan kembali ke keterbatasan mereka, sampai akhirnya mereka menemukan Tuhan dan kekuatannya, dan akhirnya mereka dituntun masuk ke sion, di mana mereka dapat beribadah kepada Tuhan tanpa gangguan, tempat dimana Yahweh menjadi Tuhan mereka dan mereka menjadi umatNya. Tempat di mana mereka bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati jiwa dan kekuatan dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. 

Setelah sampai ke Sion, rencana Tuhan tidaklah sampai di sini, di dalam apa yang orang israel kerjakan, maka Tuhan mau untuk mereka menemukan Dia dan kekuatanNya, sehingga mereka mengandalkan Dia dan menaruh harapan mereka kepadaNya. Sehingga mereka  akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Dimana Tuhan menjadi Tuhan mereka dan mereka menjadi umatNya. Tuhan menginginkan damai sejahtera mereka seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan mereka terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti dan apa saja yang mereka perbuat berhasil.

Namun tidak semua orang Israel mengerti rencana Tuhan ini, dan tidak semua orang Israel menemukan Tuhan dan kekuatanNya.  Orang yang tidak menemukan Tuhan dan kekuatan kuasa Nya mengandalkan manusia mengandalkan kekuatannya sendiri dan hatinya menjauh dari pada Tuhan. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu diperoleh dengan kekuatan dan kuasa mereka sendiri.. Mereka seperti semak bulus di padang belantara, tidak mengalami datangnya keadaan baik;  tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.  Tidak ada damai sejahtera bagi mereka.

Kerajaan Tuhan bukanlah berbicara tentang makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Patokan segala sesuatu kita bekerja adalah ini. Apakah yang saya kerjakan sudah benar? Apakah ada damai sejahtera? Apakah ada sukacita? Jika kita tidak mengerjakan apa yang benar, tidak ada damai sejahtera dan sukacita, kemungkinan ada yang salah dalam apa yang kita kerjakan.

Sama seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air, dia tetap aktif bekerja merambatkan akarnya, mengambil air dan menyerap sinar matahari serta udara, terus menerus menghasilkan buah, dan mengandalkan air aliran air itu, maka Tuhan mau dalam setiap tiap hari, kita bekerja dengan bersandar pada Dia dan menaruh harapan kita padaNya. Bersandar pada janji janji, pada firmanNya, pada hukum hukum Nya, bahwa ada pemeliharaan, berkat berkat dan pengaturanNya. Bahwa Ia mengetahui dan menambahkan semua yang kita perlukan. 

Jika kita dalam kehidupan kita sehari hari, dalam pekerjaan kita, saat kita bekerja, hidup dalam kebenaranNya, tetapi kita tidak menemukan kekuatan kuasa Nya, tidak menemukan janji janjiNya, firmanNya, dan tauratNya, maka kita akan bersungut sungut, marah pada Tuhan, marah pada orang lain, marah pada keadaan, marah pada diri kita sendiri,  hidup dalam ketakutan, malu, merasa diri munafik, merasa bersalah, tawar hati, merasa tak berharga, sedih mendalam, depresi, karena kita tidak bisa melaksanakan kebenaranNya, tidak bisa memenuhi hukum hukum, tidak bisa berbuah. Dan disisi lain kita merasa kurang dan ingin bisa sempurna, dan kita memandang rendah orang lain yang kurang daripada kita. Kita kuatir dan hidup dalam ketakutan.

   Tuhan mau kita bekerja, hidup dalam kebenaranNya, menjadi hamba Nya dengan sukacita dan damai sejahtera. Gembira dan tenang hati. Ini semua yang kita butuhkan itu sudah tersedia. Kebenaran kekudusan dan penebusan sudah menjadi milik kita. Bagaimana itu menjadi milik kita? Saat dia mati di kayu salib, kesalahan, kecemaran dan surat hutang dosa serta kelemahan kita ikut terpaku di kayu salib. Saat kita bekerja, kita pasti di berkati. Mengapa kita di berkati? Karena kita di dalam Kristus, kita di dalam kanaan, negeri yang terberkati itu melalui Kristus. Di padang gurun kita bekerja tidak menemukan Tuhan dan kuasaNya, maka kita mengandalkan kemampuan dan kuasa kita,  hidup dalam keterbatasan. Bekerja bagaikan berada di dalam padang gurun, terdapat ular ular ganas dan kalajengking, tanahnya gersang dan tidak ada air, di dalam hidup, didalam pekerjaan dan rumah tangga, didalam bermasyarakat, berusaha hidup dalam kebenaran, berusaha menjadi hamba Tuhan di rumah masyarakat  dan tempat kerja, tetapi  tidak mengalami datangnya keadaan baik, dan tidak memiliki damai sejahtera dan sukacita. Kita berada di luar kristus.

Keadaan kita di padang gurun ini seharusnya memimpin kita kepada Kristus dan KekuatanNya, pada Tuhan janji janjiNya dan firmanNya, di dalam pencobaan pencobaan yang kita alami, selalu ada jalan keluar yang sudah Tuhan sediakan, sehingga kita dapat menanggungnya serta terus menerus hidup dalam damai sejahtera dan sukacita.  Tetapi ada sebagian orang yang alih alih menemukan jalan keluar ini, maka mereka malah menyerah pada pencobaan; mereka menginginkan hal hal yang jahat, menjadi penyembah berhala, melakukan percabulan, mencobai Tuhan, dan bersungut sungut. Hasil akhir dari apa yang mereka lakukan adalah kebinasaan. Tuhan memimpin bangsa Israel ke padang gurun untuk dibawa masuk ke kanaan, tetapi ada sebagian yang binasa di padang gurun. Tuhan mau kita berada di dalam Kristus dan Kristus di dalam diri kita. Tuhan mau kita melayani Kristus di padang gurun, di tanah Kanaan, dengan kelimpahan dan janji janji pemeliharaan Nya yang tersedia bagi Kita didalam Kristus. Di padang gurun, kita akan menemukan apa yang ada di dalam hati kita, kita akan menemukan keterbatasan kita, kita akan menemukan Tuhan yang tak terbatas, dan kita akan menemukan kehendak bebas kita.

Ketenangan Jiwa Seorang Pengikut KristusWhere stories live. Discover now