Yesus Tuhan dan Kita HambaNya

9 0 0
                                    


Seseorang berhutang kepada rentenir sejumlah uang, karena tidak dapat membayar hutangnya, maka ia memberikan anaknya kepada sang rentenir sebagai budak untuk pembayaran hutang. Sang anak ini menjadi budak sang rentenir dan hingga suatu waktu ada orang yang membeli budak tersebut dari sang rentenir dan mengangkat budak tersebut menjadi anaknya. Semua kepunyaan sang pembebas menjadi milik sang anak, sekarang ia bukanlah budak lagi tetapi anak. 

Yang anak ini lakukan selanjutnya adalah, karena ia sangat berhutang budi dan merasa sangat di sayangi oleh sang pembeli, dari budak menjadi anak dan pewaris semuanya, maka ia memandang semua yang di berikan kepadanya dengan tanggung jawab. Ia berpikir, sebenarnya saya memiliki semua nya ini, tetapi saya tau ini sebenarnya anugerah dan kasih karunia, sebenarnya ini milik pembebas saya, karenanya saya akan bertanggung jawab akan semua yang di berikan kepada saya ini, saya tidak akan menghambur hamburkannya, tetapi saya akan melipat gandakannya. Dan semakin bergaul karib dengan sang pembebas dan ayah angkatnya ini, semakin ia mengetahui apa isi hati ayah angkatnya ini dan bekerja sesuai apa yang di kehendaki ayah angkatnya ini, dia mulai mengerjakan banyak hal dan mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang di kerjakan ayahnya tanpa di suruh, dia bekerja tidak hitung hitungan jam dan bayaran, ia bekerja bagaikan budak, tetapi budak cinta, karena hatinya limpah dengan ucapan syukur. 

Orang yang tidak mengenal akan perjalanan hidup mereka dua, akan melihat bahwa orang yang membeli budak itu sekarang di layani dengan baik oleh budak yang di belinya, dan ia adalah orang yang beruntung karena membeli budak yang melayaninya dengan sangat baik. 

========

Perjalanan orang yang bertobat lahir baru dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya adalah seperti ini, dahulu kita adalah budak dan Tuhan adalah Tuhan. Kita memandang dia dengan penuh ketakutan akan hukuman, setelah Dia menebus kita, maka kita adalah orang merdeka kita tidak takut akan Tuhan lagi, tetapi setelah kita mengetahui hikmat dan kebijaksanaanNya, kebaikan dan kemurahannya, kasih sayang kehendak dan rencanaNya, maka kita memberikan diri kita untuk di pimpin dan di atur olehNya, disini kita menjadi takut akan Tuhan lagi, tetapi takut akan Tuhan yang kita lakukan adalah takut mendukakanNya karena kita mengasihi NYa, takut karena hormat dan kagum. Disini kita mematuhi segala perintahNya karena menghormati dan kagum akan Dia. Kita takut akan Dia.

Dari luar orang yang tidak mengenal Tuhan memandang orang kristen adalah orang yang sama dengan para penyembah Tuhan yang lain. Mereka ketakutan akan Tuhan. Takut untuk tidak mematuhi perintah Nya takut untuk melanggar laranganNya, takut menyakiti hati Nya, takut tidak berjalan sesuai dengan kehendakNya.

======

Segala yang dimiliki manusia yaitu orang tua, anak, pasangan hidup, rumah mobil tetangga pelanggan tubuh emosi perasaan intelektual relasi keluarga keuangan, rumah tanah saham dan penghasilan serta berbagai macam lainnya dijaganya dengan sungguh sungguh karena takut akan celaka dan takut akan kehilangan. Karena bentuk kesombongan dan kebanggaan jika hal tersebut dimiliki dengan lebih dan sebagai simbol status sosial di masyarakat. Sedangnkan semua yang kita miliki oleh orang kristen mereka jaga baik baik karena mereka mengerti, sebenarnya mereka tidak memiliki apa apa. Dahulu mereka adalah budak yang di beli. Jika saat ini mereka memiliki segala sesuatu,sebenarnya segala sesuatunya jadalah milik Tuhan yang di percayakan kepada mereka. Karenanya mereka memperlakukan segala sesuatu yang mereka punya dengan baik, mengikuti prosesnya, mematuhi kebenaran, mengerjakan yang terbaik, dan melepaskan hak mereka, karena mereka ingin merawat dan melipat gandakan kepunyaan Tuhan yang di percayakan kepada mereka. Mereka ingin mengasihi Tuhan dengan perawatan barang barang milik dan pekerjaan mereka.

Dari luar tampak sama, sama sama menjaga kesehatan, menjaga relasi, belajar, menjaga kesehatan jiwa, mengasihi keluarga, menolong relasi, mengelola harta kekayaan, semuanya sama.

================

Di posisi manakah kita? Apakah iman, kasih dan pengharapan kita kepadaNya yang melatar belakangi setiap tindakan kita? Atau tindakan tindakan kita, apa yang kita pikirkan, kita lakukan dan kita rasakan di latar belakangi oleh motif motif lain? contohnya, karena ketakutan akan  kemiskinan, takut berdosa, takut sakit, takut mati, takut masuk neraka, takut tidak dipandang orang, takut malu, takut gagal kuatir  sombong, sedih dll.

=================

Saat hamba tersebut mengerti dan percaya akan kebaikan Tuannya, maka walaupun ia adalah anak, ia mempercayakan dirinya dan bertindak seperti  hamba dari ayah angkatnya tersebut.

===============================================================================

" Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita".  

Ketenangan Jiwa Seorang Pengikut KristusHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin