Memberi

11 0 0
                                    


Alasan Untuk Memberi

Kebanyakan orang menahan untuk memberi dan menghemat secara luar biasa untuk menjadi kaya, apa yang mereka pikirkan adalah saya miskin, buat diri saya sendiri saja kurang, apa yang bisa saya beri untuk orang lain? Dan diapun berdoa kepada Tuhan cara yang sama seperti caranya memandang dirinya sendiri, dia berdoa "Tuhan, berkatilah aku supaya aku bisa memberkati orang lain, berilah aku berkat supaya aku bisa memberi berkat ya Tuhan. Buatlah saya kaya Tuhan, Jika aku saja masih miskin bagaimana aku bisa menolong orang lain." 

Cara pandang ini tidaklah salah dan sangat manusiawi, karena manusia itu sangatlah terbatas. Namun seiring dengan berjalannya waktu di dalam hidupnya, dia mulai menyadari, bahwa ada cara Tuhan.

" Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan."

Dia mulai mengenal ada Tuhan yang sanggup untuk melimpahkan segala kasih karunia agar ia senantiasa berkecukupan di dalam sesuatu dan berkelebihan di dalam berbagai kebajikan. Dia mulai menyadari cara Tuhan adalah menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan.  Jadi di dalam setiap waktu di dalam hidupnya, di dalam setiap berkat yang di berikan Tuhan kepadanya, baik banyak ataupun sedikit, maka terdapat benih dan roti. Benih ini adalah berkat untuk ditaburkan ke orang lain. Sedangkan roti ini adalah bagian berkat untuk dimakan sendiri.

"Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; "

Karenanya dia tidak lagi berdoa Tuhan berkatilah aku ya Tuhan, tetapi dia berdoa, Tuhan sediakanlah benih untuk aku tabur dan roti untuk ku makan.  Dia menyadari mengapa selama ini tidak ada kelimpahan di dalam hidupnya, jawabannya adalah karena benih yang dia punya tidak pernah dia taburkan, benih yang ia punya, entah ia makan sendiri, atau ia simpan simpan dan tidak pernah dia berikan kepada orang lain. Maka dia mulai berketetapan hati untuk mulai menabur benih yang dimilikinya dan tidak menahan nahan.  

Apakah benih yang baik untuk ditabur itu?

" Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum."

Terdapat berbagai macam benih dan benih yang di tabur menentukan buah yang di tuai. Seseorang yang menabur harus memastikan bahwa yang ia tabur adalah berkat. Berkat tidaklah harus uang, bisa waktu bisa tenaga, bisa kehadiran, bisa sebuah senyuman, kado, kehadiran, ucapan yang menguatkan, cinta dan sebagainya. Bahkan teguran, hardikan, didikan berdiam diri, menahan diri dari memberi, menahan diri dari memeluk, membiarkan rugi dan menghajar dapat terhitung sebagai berkat. Kita bisa mengamati, jika seseorang memperoleh apa yang kita beri, akibat apa yang dia dapatkan? jika yang saya beri ini dapat menjadi berkat baginya maka saya akan beri, tetapi jika malah mendatangkan kerugian padanya, maka tidak akan saya beri. Nah, dengan tidak memberikan kepada seseorang sesuatu yang mendatangkan kerugian baginya maka kita sudah menjadi berkat bagi orang itu sendiri.

Perasaan dalam memberi

Perasaan kita dalam memberi adalah memberi dengan sukacita dan rela hati dan bukan dengan sedih hati atau paksa.

"Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita"

Ketenangan Jiwa Seorang Pengikut KristusHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin