Drabbles [Taekook / Vkook]

Dimple

Setelah membacanya, ia memperhatikan sekitar loker dan koridor, namun suasana disana terlalu sepi. Ia bingung dengan siapa yang mengirimkan foto ini. Pun ia tak paham dengan tulisan yang tertera. Kejadian yang aneh.

Beberapa hari berikut juga ada foto matanya, dan foto lain yakni hidungnya, masih tetap blur, dengan tulisan "Your existence alone is a crime
Was it a mistake made by an angel?". Jungkook masih belum menemukan siapa orang misterius ini, penggemar ataukah orang iseng saja. Semakin rasa penasarannya semakin menjadi.

~

Suatu waktu, guru Matematika meminta Jungkook untuk mengumpulkan beberapa kertas jawaban ujian tertulia teman sekelasnya, kemudian membawanya ke ruang guru.

Saat diperjalan menuju tangga turun, Seseorang mendorong Jungkook secara tiba-tiba. Keseimbangannya sangat buruk, sehingga ia bersiap memeluk erat kertas-kertas penting itu ada tidak rusak saat ia terjatuh. Berikutnya ia memejamkan mata, menyiapkan mental, bahwa setelah dilantai paling bawah ia akan mengalami cidera dibeberapa bagian tubuhnya.

Namun dugaannya salah. Badannya ditangkap seseorang, hingga mereka berdua jatuh, dan mendarat di cukup keras dilantai bawah. Pening melanda kepala Jungkook, setelah sadar ia segera menolehkan kepala, dan terkejut saat bertatapan dengan orang yang menyelamatkannya.

"Maafkan aku!" Jungkook segera bangkit dari posisinya yang tengkurap. Beberapa kali mengucapkan maaf sambil menunduk. Pemuda yang membantunya berusaha bangkit sambil tersenyum. "Tidak masalah, aku baik-baik saja, kau sendiri bagaimana?"

Jungkook mendongak cepat. Serasa ingin menangis saat melihat pemuda itu, pemuda yang ia idami dalam diam, Taehyung, mengalami luka pada lengan belakang dan darah tampak mengalir dari kepalanya. "A-aku tak apa, Tae-taehyung sunbae k-kau terluka.." Taehyung merasakan adanya tetesan air dikepalanya, ia usap, kemudian dilihatnya.

Taehyung pun terkejut saat mengetahui jika itu darah. Taehyung punya trauma dengan darah, hingga membuat dirinya seketika pingsan disana. Melihat Taehyung yang ambruk, Jungkook segera mengangkat  tubuh pemuda itu menuju Ruang Kesehatan. Beruntung ada dokter jaga, sehingga Taehyung langsung bisa diobati.

Cukup lama Jungkook menemani Taehyung diobati, ia memutuskan untuk mengantar kertas jawaban keruang guru dan menitipkan Taehyung pada dokter sampai ia kembali dari ruang guru.

~

"Hmm.." Jungkook merasakan adanya pergerakan dari Taehyung. Ia tatap sebentar dan menutup mata, berdoa agar Taehyung bisa sadar dari pingsannya. "Ta-taehyung sunbae, apakah k-kau sudah sadar?"

kelopak mata Taehyung berkedip, menandakan ia telah siuman. Setelah berhasil menetralkan pandangannya, ia menatap Jungkook sedikit bingung. "Su-sunbae berasa di ruang kesehatan, Lu-lukanya sudah diobati dokter tadi." Taehyung mengangguk, sambil memegang sisi pelipis kepalanya, merasa sedikit pusing.

"Su-sunbae maafkan at-atas kejadian tadi, a-aku benar-benar menyesal." Jungkook meminta maaf kembali, dirinya merasa bersalah. "Itu bukan salahmu Kook," Jungkook terkejut mendengar namanya disebut, bagaimana seniornya ini bisa tahu, "kau dalam bahaya seharusnya memang ada yang menyelamatkanmu, aku senang kau selamat." Kepala Jungkook diusap oleh Taehyung, sambil menyunggingkan senyuman kotaknya.

Percakapan mereka berlangsung lama, hingga tak disadari hari sudah semakin sore. Setelah itu mereka sering bertemu di rooftop untuk sekedar berbicara maupun terkadang makan siang. Kejadian tak terduga itu membuat mereka menjadi dekat. Terkadang bercanda pun menjadi hal lumrah saat tiap mereka bertemu. Sedikit banyak Taehyung membuatnya bahagia, karena dapat membantunya melupakan perundungan disekolah pun akhirnya ia mempunyai teman pertamanya disekolah

Jungkook sudah lama menunggu foto misterius itu datang. Hingga suatu saat ia mengecek lokernya, disana ada beberapa foto, tapi sekarang isi foto itu berbeda. Foto saat ia berolahraga, saat di perpustakaan, memakan bekal dikelas, berjalan dikoridor, dan beberapa suasana serta pose lainnya. Dengan foto yang tidak blur, jelas dan tajam.