Chapter 2

2.1K 86 4
                                    

Bel pertanda jam istirahat telah berbunyi nyaring, semua siswa berhamburan keluar dari kelas menuju ke kantin untuk makan siang, tapi Alexa lebih memilik perpustakaan sebagai tujuannya saat istirahat. Ia hendak mencari bahan untuk tugas dari Mrs. Luna sekaligus mencari bahan remidial untuk berjaga-jaga jika ia mendapat nilainya jelek, karena dosen galak itu mengeluarkan soal yang yang lumayan sulit.

“Soal tadi susah sekali” runtuk Corrie

“Tidak juga, menurutku itu tidak terlalu sulit” ucap Alexa dengan entengnya

“Terserah padamu, aku mau ke kantin dulu. Kau mau ikut?”

“Kau duluan saja, aku ingin ke perpustakaan dulu”

“Baiklah, sampai jumpa nanti”

Mereka berdua berpisah di persimpangan koridor dekat loker siswa. Alexa mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam, aroma khas buku dapat tercium dari setiap sudut ruangan saat ia menjejakkan kakinya masuk. Ia meletakkan tasnya di tempat penitipan barang dan berjalan menuju bagian sejarah, sepanjang mata memandang hanya ada tumpukan buku yang tersusun rapi di dalam rak-rak tinggi bagaikan gedung pencakar langit. Alexa berjalan menyusuri rak bagian sejarah dan mengambil sebuah buku bersampul coklat tua. Ia mulai membaca buku itu sambil berjalan keluar dari bagian sejarah untuk mencari kursi. Saking asyiknya membaca, ia sampai tak mengawasi sekitar sehingga menabrak seseorang.

BUKK!!

“Maaf, aku….”

Kata-katanya terhenti begitu saja saat ia mengetahui siapa yang ia tabrak, dan yang di tabraknya ternyata adalah Jimmy. Ia cepat-cepat menunduk dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

“Um…sorry” ucap Alexa sambil menunduk

“It’s ok”

Alexa terus saja menunduk tanpa berani menatap wajah Jimmy. Ia terus saja menundukkan kepalanya sehingga membuat pria di depannya itu bingung.

“Kenapa kau memalingkan wajahmu?” Tanya Jimmy

“Um…aku…aku hanya….”

“Kenapa?”

Ia tak tau harus berkata apa pada Jimmy. Tidak mungkin ia bilang kalau ia takut menatap matanya juga terlalu canggung untuk berbicara dengannya. Walaupun sebenarnya ia ingin bertanya perihal semalam. Jimmy tersenyum kecil melihat Alexa yang salah tingkah setiap kali bertemu dengannya.

“Namaku Jimmy, dan ngomong-ngomong aku belum tau siapa namamu” ucapnya

“Oh, aku…aku Alexandra tapi…kau bisa memanggilku Alexa” jawabnya agak gugup

“Senang bertemu denganmu”

“Um….se-senang bertemu denganmu juga”

“Apa kau masih tidak berani melihatku? Jangan khawati, aku tidak akan marah jika kau ingin menanyakan sesuatu”

Gadis itu langsung refleks menatap Jimmy begitu ia tau kalau pria di depannya ini mengetahui Jalan pikirannya. Dan ia heran kenapa Jimmy bisa tau kalau dirinya ingin menanyakan sesuatu.

“Dari mana kau tau?” tanyanya heran

“Matamu mengatakan kalau kau ingin menanyakan sesuatu” ujar Jimmy

“Um….well, aku hanya ingin tanya apa yang kau lakukan di dekat Café semalam dan…kenapa kau basah?”

“Aku kehujanan” jawabnya singkat

“Lalu kenapa kau tidak pulang dan malah berdiri di pinggir jalan? Apa kau tidak takut sakit?”

Jimmy tertawa kecil mendengar pertanyaan beruntun Alexa yang terdengar mencemaskan dirinya. Alexa melempar tatapan tidak mengerti pada Jimmy. Kenapa dia malah tertawa, bukannya menjawab pertanyaan darinya.

“Apanya yang lucu?” Tanya Alexa kesal

“Tidak ada, hanya saja kau itu berbeda”

“Maksudmu?

“Maksudku, kau itu gadis yang sangat baik. Kenapa kau menghawatirkan orang asing yang baru kau kenal sehari. Kau tidak tau mereka itu baik atau jahat buakan” ujarnya

“Ya…mungkin kau benar. Tapi kaukan teman sekelasku jadi tidak akan susah mencarimu jika kau berbuat yang tidak-tidak padaku” balas Alexa

Jimmy lagi-lagi di buat tertawa olehnya. Alexa malah di buat kesal oleh Jimmy karena pria itu terus tertawa tanpa sebab. Memangnya apa yang lucu dari perkataannya barusan.

“apa kau sudah selesai tertawa” ucap Alexa kesal

“Maaf, maaf. Hanya saja kau itu lucu” sahut Jimmy sambil tersenyum lebar

“Apanya yang lucu” dengusnya kesal

“Maaf aku tidak bermaksud begitu”

“Aku harus pergi, kelas hampir di mulai”

Alexa langsung berjalan melewati Jimmy tanpa menghiraukan jimmy yang tengah memanggil-manggil namanya. Ia berjalan dengan kesal meninggalkan perpustakaan, sementara Jimmy masih terkekeh di tempat.

“Gadis yang menarik”

Pria itu berjalan menuju salah satu sisi perpustakaan yang agak gelap dan menghilang di telan kegelapan.

____________________

tahap 2 done.

haduh, sampe pusing mikirnya - -"

gimana menurut kalian, bagus apa jelek?

maaf ya kalau geje lagi. tapi jangan lupa commenta dan votenya :)

My Vampire RomanceWhere stories live. Discover now