Selamat pagi, Yoongi-ssi

5.8K 394 12
                                    

Mereka saling berdiam diri ketika setelah melakukan kiss nya, Jimin menunduk dan Suga menatap langit kamar Jimin

Seperti tidak ada yang perlu dibicarakan padahal sebenarnya ada.

Tidak ingin terus canggung, Suga memilih untuk pergi kekamarnya

"Jimin-ah"
"Ne hyung?"
"Tidurlah, aku akan ke kamarku"

Jimin mengangguk, Suga menghentikan langkahnya

"Jika kau marah padaku, kecewa padaku, tidak menyukai ku lagi tak apa. Aku menyadari juga bahwa aku bukanlah orang yang baik. Tapi jika kau ingin benar-benar jauh dariku aku tidak akan menbiarkan itu. Karena kau milikku" Ssetelah mengatakan itu Suga keluar dari kamar Jimin meninggalkan Jimin yang kebingungan di tempat tidurnya

"Bahkan kejahatan apapun yang kau lakukan, jika itu dirimu aku masih akan menyukaimu hyung" Jimin tersenyum kecil

"jika kau sudah berani mencintai seseorang kau harus berani mencintai seperti apapun dirinya, jika kau tidak bisa maka berhentilah. benar-benar berhenti" Jimin berbicara sendiri pada dirinya

Setelah melamun sebentar akhirnya Jimin memejamkan mata untuk tidur.

-

Suga berganti pakaian, sebenarnya dia ingin mandi namun dia terlalu malas. Melihat kamarnya dipenuhi kado ulang tahun milik Jimin dia jadi kembali mengingat momen tadi. Di tumpukan kado itu ada kertas catatan, Suga membacanya

"Tuan Min, maaf aku meletakan kado-kado ini dikamarmu. Karena tadi kamar Jimin terkunci, aku tidak bisa menaruhnya diluar karena para maid sedang bersih-bersih. Maaf aku lancang masuk kekamar mu.. -Jia"

Diantara maid yang lain hanya Jia yang dekat dengan Suga, Suga bahkan dulu sering mengajak Jia bermain saat masih ada Yoongi. Jia adalah anak dari sepasang maid dan butler kepercayaan Suga, jadi Jia sudah bertemu Suga dan Yoongi sejak umurnya 10 tahun namun saat Yoongi dan Suga berpisah, keluarga Jia memilih ikut pada Suga.

Suga meletakkan catatan kertas di atas kado, Suga merasa lelah sekarang dan dia memejamkan mata untuk tidur.

--

Hari ini turun hujan, jam menunjukkan pukul 07.34

Jimin menggulung dirinya bersama selimut agar mendapat kehangatan

"Aih kenapa masih saja dingin" Jimin terbangun dengan acak-acakan lalu mengatur suhu AC kamarnya dan kembali tidur dalam gulungan selimut

Tak lama Bibi Han mengetuk pintu kamar Jimin, Jimin yang malas bangun hanya mengatakan bahwa pintu tidak dikunci. Bibi Han masuk menbawa roti, cookies dan coklat panas

"Selamat pagi, Jimin.. ini sarapan untuk mu"

Bibi Han meletakkan sarapan Jimin di meja sebelah sofa

"Selamat pagi Bibi Han.. oh dimana Jia?"

Tentu Jimin menanyakan Jia, karena biasanya Jia lah yang akan berteriak pada Jimin dipagi hari

"Jia memiliki hari libur selama 3 hari, Jia kerumah neneknya di Gwangju"

"Ah begitukah.. baiklah terimakasih untuk sarapannya Bi.." Jimin tersenyum

"Itu Jia yang membuatnya, oh iya Jimin-ssi maaf jika Jia berlaku tidak sopan dan mengganggu"

"Bibi Han tidak perlu minta maaf, aku senang memiliki teman seperti Jia dia begitu ceria dan penuh semangat, tapi Jia tidak memperbolehkanku memanggilnya noona"

Bibi Han tersenyum "Jia memang selalu seperti itu, namun jika bertemu orang lain dia selalu ingin memanggil Oppa atau Eonni walaupun ternyata umur Jia yang lebih tua" Bibi Han tertawa kecil mengingat kelakuan anakknya

My Daddy MinSuga-ParkJimin [Discontinued]Where stories live. Discover now