8

691 107 11
                                    

Hai maaf ya baru dilanjutin, masih ada yang nungguin cerita ini kah?
Kalo ada cuma mau bilang makasih 😁

Happy reading!!!



***

Hari libur ini dimanfaatkan Prilly untuk berolahraga, sekarang dirinya sedang berlari mengitari taman yang tak jauh dari rumahnya, hanya sendiri karena Tissa yang masih asik bergelung didalam selimut begitupun dengan Leo.

Sudah 2 putaran Prilly lakukan rencananya akan melakukan 5 putaran, berlari kecil dan sesekali melihat sekitar yang cukup ramai. 5 putaran pun selesai Prilly lakukan, berjalan ke kedai kecil untuk membeli minum, dan mencari kursi untuk beristirahat. Menyadarkan tubuhnya ke sandaran kursi serta meluruskan kakinya.

"Huftt cape juga lima putaran." Gumamnya.

Entah kenapa pikirannya melayang tentang kejadian kemarin dimana Ali yang pergi meninggalkan dirinya begitu saja setelah dirinya mengatakan cemburu pada Al.

"Apa iya Ali cemburu?" Gumamnya.

"Ah ga mungkin, Ali kan sukanya sama Mila." Lirih Prilly.

"Jangan berharap Prilly, nanti sakit." Lanjutnya.

Prilly melirik jam ditangannya lalu beranjak pergi menuju rumahnya.

Ali yang hendak meninggalkan taman tak sengaja melihat Prilly yang baru saja beranjak dari kursi, penasaran Ali pun mengikuti Prilly dengan jarak yang lumayan jauh.

Terus mengikuti dan ternyata Prilly pulang kerumahnya, gerbang ditutup kembali membuat Ali menghembuskan nafasnya.

"Kenapa gua kangen sama Prilly?" Lirihnya.

Ali pun meninggalkan rumah Prilly kembali ke taman untuk mengambil mobilnya.

***

Setelah membersihkan tubuhnya Prilly membantu bi Nani membuat sarapan, lalu mulai membangunkan Leo dan Tissa.

"Tissa!" Panggil Prilly dari luar kamar Tissa.

"Iya kak bentar, Tissa lagi pakai baju." Sahut Tissa.

"Nanti langsung ke meja makan." Balas Prilly.

"Iya kak."

Prilly beralih ke kamar sang ayah. Mengetuknya dengan pelan.

Tok tok tok

"Ayah." Panggil Prilly.

"Iya sayang." Leo membuka pintu dan sudah rapi dengan pakaian santainya.

"Kirain ayah belum bangun, makanya Prilly mau bangunin." Jelas Prilly.

"Ayah udah dari tadi sayang, yaudah yuk ke meja makan." Leo pun merangkul anak gadisnya.

Prilly menciduk nasi dan lauk untuk Leo, Tissa dan dirinya sendiri.

"Makasih sayang." Ucap Leo.

"Iya ayah."

"Pagi." Ujar Tissa lalu mencium pipi Leo dan Prilly.

"Pagi juga." Balas keduanya.

"Ayo makan."

Selesai sarapan mereka semua kumpul di ruang tengah untuk menonton dan saling bercerita.

"Prill, kok tumben Al ga kesini?" Tanya Leo.

"Jangan ngomongin Al, Prilly lagi marah sama dia." Ujar Prilly mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa emang?"

Last Love Место, где живут истории. Откройте их для себя