14

595 83 13
                                    

Tak lama pesanan mereka pun datang, mereka segera menikmati makanan masing-masing. Selesai makan mereka memilih untuk stay dulu dan berbincang. Hingga mereka tak menyadari bahwa sedari mereka berangkat dari Tokyo diikuti oleh seseorang.

"Kalian boleh senang sekarang, nanti akan ku lakukan rencana ku." Batin orang itu.

***

Saat asik berbincang mengenai kegiatan besok, Prilly yang merasa kantung kemihnya penuh pun izin ke toilet.

"Aku ke toilet dulu ya." Izin Prilly.

"Mau gue temenin prill?" Tanya Mila.

"Ga usah, aku sendiri aja." Balas Prilly.

"Kalo udah selesai langsung balik lagi, perasaan aku tiba-tiba ga enak." Ujar Al membuat Ali ikut bersuara.

"Iya sayang, perasaan aku juga tiba-tiba ga enak. Mila temenin kamu ya." Ujar Ali.

"Perasaan kamu aja kali, gapapa aku sendiri aja." Balas Prilly.

"Yaudah hati-hati." Ali mengusap pipi Prilly dan Prilly pun berlalu.

"Bagus, sekarang aku mulai." Batin seseorang yang sejak tadi mengintai mereka.

Selesai buang air kecil Prilly mencuci tangannya di wastafel hingga tak menyadari ada laki-laki yang masuk dengan memegang kain yang sudah di beri obat bius.

Orang itu pun membekap hidung dan juga mulut Prilly, Prilly segera memberontak walaupun tak lama kesadarannya hilang. Saat Prilly sudah tak sadarkan diri orang itu langsung membawa Prilly lewat pintu belakang resto agar tidak terlihat Ali dan yang lainnya.

Dilain sisi Ali mulai gelisah begitupun Al karena sudah 20 menit berlalu tetapi Prilly belum juga kembali.

"Duh Prilly kok belum balik juga ya." Ujar Ali.

"Mila, Allysa tolong samperin ke toilet dong, gue bener-bener khawatir banget." Pinta Ali.

"Oke. Kalian tunggu sini. Yuk sa."

Mila dan Allysa menyusul Prilly ke toilet, sampainya di toilet semua bilik tak ada orang membuat keduanya panik dan segera berlari menuju yang lain.

"Guys Prilly ga ada di toilet." Pekik Mila membuat mereka semua berdiri.

"Apa Prilly diculik?" Cetus Jio.

"Sekarang kita cari Prilly, semoga orang yang culik Prilly belum jauh dari sini." Ujar Ali dan berlari keluar resto diikuti yang lainnnya.

***

Di lain tempat orang itu berhasil membawa Prilly dan segera menidurkan ke atas ranjang.  Membuka sepatu serta pakaian dan celana hingga menyisakan bra dan dalaman saja. Orang itu berdecak kagum melihat keindahan tubuh Prilly. Lalu mengikat tangan dan kaki Prilly ke tiang ranjang hingga membentuk huruf X.

"Sangat cantik. Membuat yang dibawah sangat tegang." Ujarnya dan mengecup bahu telanjang Prilly.

"Kamu akan jadi milik aku seutuhnya."

Orang itu beranjak dari atas tubuh Prilly dan berlalu keluar menunggu Prilly sadar.

Ali dan yang lain sudah sejam lebih mencari Prilly tapi belum juga menemukannya membuat Ali dan Al takut.

"Kita balik ke hotel dulu, besok cari lagi udah malam juga. Besok kalo sampe 24 jam belum ketemu juga kita lapor polisi." Saran Jio.

"Gue bakal cari Prilly sekarang juga. Gue takut Prilly kenapa-napa." Jerit Ali nyaris berteriak.

"Li, gue ngerti. Gue juga takut Prilly kenapa-napa, tapi ini udah malam kasian Mila sama Allysa dia juga cewek." Jelas Jefri.

"Tapi gue takut Jef, lo ngertikan ini pertama kalinya gue punya pacar dan gue ga mau kehilangan dia." Lirih Ali.

Last Love Where stories live. Discover now