extra part

764 109 37
                                    

Sejak sampai dari Gunung Fuji kemarin, Ali masih termenung di atas ranjangnya. Memikirkan kejadian kemarin yang membuat dirinya merasa terpukul, gadis yang di cintai nya memutuskan dirinya. Sebenernya ia percaya ucapan Al jika Prilly masih mencintainya, dan kemarin itu pasti ada yang terjadi sama Prilly nya. Lamunan Ali terpecah ketika ponselnya berdering, dengan malas Ali mengambilnya.

"Halo Li." Suara diujung ponsel.

"Kenapa?" Jawab Ali.

"Cepet ke kampus! Kita kan mau ngomongin tentang Prilly kemarin."

"Gue males ke kampus."

"Pokoknya cepet beranjak dari ranjang lu itu atau gue suruh Jefri buat jemput hah? Pilih mana?"

"Ck, oke gue siap-siap dulu." Ali pun mematikan sambungan teleponnya lalu beranjak menuju walk in closet mengambil jaketnya. Selesai bersiap, Ali turun dan langsung menuju mobilnya berangkat ke kampus.

***

Otsuka sudah berada di depan kediaman keluarga Yamashita, dirinya kembali menelfon Prilly yang sejak tadi nomor tersebut tidak aktif.

"Ck kenapa mati sih?" Decak Otsuka lalu turun dan menghampiri pos keamanan kediaman Yamashita.

"Permisi pak." Ujar Otsuka.

"Iya ada yang bisa dibantu?" Balas satpam kediaman Yamashita.

"Prilly nya udah berangkat ke kampus belum ya?" Tanya Otsuka.

"Maaf non Prilly dan keluarga sudah tidak tinggal disini." Jawab satpam itu karena memang sudah dipesankan oleh Leo.

"Apa? Terus sekarang tinggal dimana?"

"Kalo itu saya kurang tahu. Permisi saya mau lanjut kerja." Satpam itu berlalu. Otsuka segera masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya menuju kampus.

"Sialan." Maki Otsuka.

"Aku bakal cari kamu kemana pun kamu pergi sayang." Geramnya.

***

Ali sudah tiba di kampus. Kini sedang berjalan menuju kelas mata kuliah pertama. Sepanjang perjalanan pikirannya kembali melayang tentang kenangan dirinya bersama Prilly. Membuatnya tersenyum kecil lalu kembali mendung ingat bahwa Prilly sudah bukan miliknya lagi. Disana sudah ada Mila, Jefri dan Jio, Ali pun menghampiri dan duduk di kursinya.

"Kenapa? To the point aja." Ujar Ali.

"Kita tunggu Al sama Allysa dulu. Katanya juga ada yang mau di omongin." Jelas Mila.

"Kalo Al udah dateng bangunin gue." Pesan Ali lalu menenggelamkan wajahnya di lekukan tangannya yang berada di atas meja.

Selang beberapa menit Al pun datang bersama Allysa yang kebetulan sedang tidak ada kelas tetapi ikut untuk membicarakan Prilly. Mila segera membangunkan Ali.

"Li, bangun. Al sama Allysa udah dateng." Mila menggoyangkan bahu Ali pelan membuat Ali menggeliat sebentar lalu mulai menegakkan tubuhnya.

"So?" Tanya Ali tanpa basa-basi.

"Rumah Prilly kosong." Ujar Al membuat semuanya terkejut.

"Ga usah bercanda!" Sentak Ali.

"Gue ga bercanda, tadi sebelum jemput Allysa gue kesana dan kata Yuki-chan ayah, Prilly sama Tissa udah tinggalin Jepang." Jelas Al membuat Ali semakin terpukul.

"Lo ga bercanda kan Al?" Tanya Mila memastikan karena tak tega melihat keadaan Ali yang kini menenggelamkan wajahnya dan bahunya terlihat bergetar menahan tangis.

Last Love Where stories live. Discover now