Presdir Park

1.8K 492 109
                                    

"Hei!" seru Hyun Jae akhirnya.

Bola mata Haura langsung berotasi ke muara suara. Kening Haura berkerut, tampaknya ia masih ragu dengan tangkapan pandangannya. Sedangkan Ayana pun ikut menengok ke muara suara, malah melongo mendapati rupanya benar di sana Presdir Park asli.

Dari sana, Haura mendapatkan senyuman Hyun Jae sebelum pria itu melangkah ringan ke tempat mereka berdua.

"Anyeonghaseyo ...," sapa Hyun Jae setelah sampai ke arah mereka berdua, merundukan kepalanya.

"Annyeonghaseyo, nee ....," balas Haura masih dengan keki, menimpali rundukan kepala Hyun Jae. Sedangkan Ayana yang sudah berbalik dan menangkap kedatangan Hyun Jae, hanya ikut menundukkan kepalanya sejenak.

"Aku tidak percaya, kau benar-benar mau menemuiku, Agassi," omong Hyun Jae. Bibirnya mengurva senang.

"Aku yang lebih tak percaya lagi kau datang," timpal Haura, "Apalagi perkara kau ...."

"Ternyata aku adalah Presdir Park yang asli?" selidik Hyun Jae, menerka-nerka maksud Haura.

Haura tampak menghembuskan napasnya. "Ah, ya, begitu .... "

"Dan sejujurnya, aku juga tidak percaya kalau ...." Kini giliran Hyun Jae yang mengambangkan kalimatnya.

Dan Haura yang menyelidik.

"Aku hampir membuat jantungmu meledak, Tuan Park?" Entah kenapa rasa percaya diri berlebihan Haura muncul begitu saja, lolos membuat Ayana melirik ke arah Haura dengan tatapan tak percaya--soalnya Ayana tahu betul Haura bukanlah tipe suka bicara seperti ini pada sosok lelaki.

Bukan menjawab, Hyun Jae malah tertawa.

"Baiklah, Maafkan aku, Agassi .... " Hyun Jae merundukkan kepalanya. Ia menjadi merasa bersalah telah banyak prasangka tidak-tidak pada perempuan di hadapannya ini, salah satunya prasangka gadis ini jelek.

"Aku juga minta maaf telah tidak percaya padamu sebelumnya, Tuan Park." Haura ikur merundukkan kepala. Ia tulus meminta maaf.

Setelah ajang meminta maaf, Haura mengenalkan Ayana pada Hyun Jae. Dan rupanya Hyun Jae cukup terkejut ketika tahu Ayana ini adalah putri dari pemilik restoran Warung Jawa di Itaewon.

Warung Jawa ini adalah salah satu restoran kesukaan Jiyeon, beberapa kali juga mereka berdua makan bersama di situ. Seperti namanya yang berasal dari bahasa Indonesia, Warung Jawa ini menyanjikan menu makanan Indonesia dari Pulau Jawa. Jiyeon sangat menyukai tahu petis dan soto, sedangkan Hyun Jae sangat menyukai bakso dan nasi goreng.

"Kapan-kapan saya akan mampir ke Warung Jawa lagi, Agassi," kata Hyun Jae setelah membawa topik curhat jika dirinya beberapa kali ke situ. Ia pun memuji rasa bakso dan nasi goreng khas Warung Jawa. Dan satu yang tertinggal, ia juga sangat menyukai ayam penyet.

"Silakan, Tuan Park," balas Ayana, mengulas senyum.

Setelahnya, Hyun Jae beringsut ke pagar pembatas, ke samping Haura berjarak satu meter. Menatap Sungai Han dengan semilir angin yang bermanja lewat.

Hening. Begitulah yang malah merasuki suasana mereka bertiga kini. Tepatnya ketika Haura dan Hyun Jae bertemu, mereka bertiga ini malah keki, tidak bisa mengalirkan obrolan seperti dalam pesan Instagram.

Syahadat di Langit SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang