" Adikku pribadi yang kaku, sulit beradaptasi dengan lingkungannya selama ini, dia terlalu menuntut tubuhnya untuk tetap bekerja meskipun disaat hari libur, baginya cinta itu tidak pernah ada." Jawab yeji dengan lugas, manik hitam kelamnya memandang Jaejoong dengan lembut dan tulus.

Jaejoong sejenak terdiam. " Cinta itu ada, meskipun kadang ada hati yang terluka karena cinta tapi cinta itu hangat dan menyenangkan." Tutur Jaejoong seraya memainkan gelas jusnya.

Seo yeji merasa pria di depannya sangat menarik, ia tahu sedikit perihal Kim Jaejoong, seorang componis muda yang berbakat, seingatnya dulu ada pria bernama Jung Yunho yang selalu dekat dengan componis muda di depannya. Ah... Ia jadi penasaran dengan kehidupan pribadi pria cantik di depannya.

" Besok sore supirku akan menjemputmu untuk makan malam bersama keluarga kami, aku harap kau bisa ikut dalam acara makan malam nanti Jaejoong." Ujar yeji seraya merapikan diri.

Jaejoong berkedip polos, ya tuhan apa yang sedang di rencanakan wanita di depannya saat ini. Ia bersumpah akan mencekik kedua sahabatnya nanti sepulang ia dari tempat itu, karena ulah Yoochun dan heechul lah ia yang jadi terkena masalah. Sialan!

" Entahlah..." Cicit Jaejoong dengan ragu.

Yeji terdiam sejenak sebelum ia memasang senyumannya. " Kau pasti akan datang nanti, aku yakin." Tukasnya penuh percaya diri, ia lantas segera beranjak pergi meninggalkan Jaejoong yang termenung di tempatnya, mencerna semua yang yeji ucapkan beberapa saat lalu.




Jaejoong menghela nafasnya dengan pasrah, manik bulatnya yang indah tampak meredup, menatap gelas jusnya yang sudah kosong dengan tatapan hampa.


Yunho sudah tidak tahan lagi, ia segera menghampiri Jaejoong begitu seo yeji pergi. Ada beberapa hal yang harus ia tanyakan pada mantan kekasihnya.


Suara kursi berderit membuat Jaejoong tersadar dari lamunannya. Manik bulatnya melebar mendapati sosok yang sudah beberapa tahun ini ia hindari, Jung Yunho duduk nyaman di hadapannya saat ini.

Jantung Jaejoong berpacu cepat, seolah bersorak senang bisa bertatap muka dengan sosok yang pernah singgah di hatinya.

" Lama tidak bertemu Jaejoong.." suara bass yunho membuat Jaejoong tersadar sempurna.

" Tidak seharusnya kita bertemu lagi tuan Jung." Ucap Jaejoong dengan cepat. Ia bergegas bangun dari posisi duduknya, ia tidak akan tahan berlama-lama dengan mantan kekasihnya, ia tidak akan bisa menahan rasa rindu yang membuncah di dadanya.

" Jangan menghindar lagi." Seru Yunho seraya menahan lengan jaejoong, ia tidak akan melepaskan Jaejoong sebelum ia mendapatkan apa yang ingin di ketahuinya dari mantan kekasihnya itu.

Jaejoong mengerang dalam hati, sungguh ia benar-benar mendapatkan kesialan ganda hari ini.

" Untuk apa?" Suara Jaejoong terdengar sinis dan tajam.

Yunho mengisyaratkan agar Jaejoong duduk kembali di tempatnya, tanpa banyak bicara Jaejoong segera duduk kembali di kursinya dengan gerakan kasar.

" Aku ingin bertanya beberapa hal padamu." Pembawaan yunho masih terlihat tenang.

Jaejoong mendengus, entah kenapa hatinya terasa panas mengingat yunho sudah mencampakkannya demi kang soyou.

" Tidak ada hal apapun lagi yang perlu kita bicarakan, semua sudah berakhir." Tandas Jaejoong dengan kilatan kemarahan sekaligus sakit hati dari pancaran bola matanya yang indah.

Yunho tidak akan kehabisan akal, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langka bisa bertemu dengan Jaejoong seperti sekarang ini. " Tidak bisakah kau bersikap lembut padaku lagi, setidaknya kita bukan musuh sekarang." Yunho menjeda kalimatnya, manik tajam bak elang miliknya menatap penuh rindu pada sosok pria cantik di hadapannya.

Jaejoong mencibir tanpa suara, mudah sekali mantan kekasihnya mengatakan hal semacam itu padanya setelah apa yang telah dia lakukan padanya.

" Kita berpisah bukan karena kemauanku, kau selalu menghindariku selama ini, setidaknya kita masih bisa berteman jae." Lanjut yunho dengan raut gelisahnya.

Jaejoong tertawa keras, merasa lucu dengan apa yang baru saja yunho katakan padanya.

" Jangan bicara omong kosong lagi padaku, aku sudah muak Jung!" Seru Jaejoong dengan wajah menahan kesal, demi apapun luka di hatinya belumlah sembuh sempurna dan dengan mudahnya pria bermarga Jung di hadapannya saat ini mengatakan hal semacam itu padanya setelah apa yang telah terjadi, semua orang memiliki hati termasuk dirinya, hatinya sudah terlanjur sakit dan kecewa.

" Harus berapa kali aku katakan padamu kalau hubungan kita masih bisa di perbaiki Jaejoong!" Yunho menyahut dengan lantang, tidak mudah meyakinkan Jaejoong yang keras kepala.

" Kau pikir kau ini siapa huh! Setelah semua yang terjadi kau tiba-tiba datang dan mengatakan kalau semuanya masih bisa di perbaiki, dari sudut mana hubungan kita bisa di perbaiki kalau sikapmu saja masih seorang pecundang!" Tuding Jaejoong dengan kedua manik kelamnya menyalakan api kebencian, sungguh ia tidak suka yunho yang seperti ini.

Yunho tertegun, apa yang Jaejoong katakan memang benar,  dirinya benar-benar pecundang.

Jaejoong terkekeh meremehkan. " Kau sudah hampir akan menikah dengan soyou beberapa bulan lagi jadi jangan libatkan aku dalam hubungan kalian berdua, kau sangat tahu maksudku Yunho.." Jaejoong tampan pasrah dan putus asa.

" Apa kau tidak memiliki rasa lagi padaku?" Yunho berubah serius.

Jaejoong bersidekap, wajahnya tampak angkuh sekarang. " Rasa yang mana yang kau tanyakan?" Suaranya terdengar dingin dan tajam.

" Apa kau sudah tidak memiliki rasa cinta lagi padaku?"

" Tidak! Aku sudah mencintai orang lain." Jawab Jaejoong angkuh dan tajam, ia harus bisa mengendalikan perasaannya atau ia akan kembali hancur oleh jung Yunho kemudian hari.

Yunho mendengus. " Jadi benar kau berhubungan dengan seo in guk?" Yunho semakin penasaran. Hatinya panas dan ia merasa marah, ia tidak rela jaejoong memiliki hubungan dengan orang lain terlebih dengan saingan bisnisnya.

Alis Jaejoong terangkat naik, ia dapat mendengar dengan jelas ada nada cemburu pada kalimat yunho.

" Memangnya kenapa, kami berdua sama-sama lajang jadi tidak ada masalah seandainya kami berdua berpacaran." Entah kenapa ide gila kedua sahabatnya mampu menolongnya dari keadaan terjepit seperti sekarang ini.

Yunho mengepalkan tangannya, ia sangat marah sekarang. " Kau tidak boleh berhubungan dengannya jae!" Seru Yunho masih dengan gaya angkuhnya.

" Memangnya kau ini siapa, apa kau berhak melarangku berhubungan dengan siapa saja?" Jaejoong tidak terima dengan gaya otoriter yunho padanya, Yunho terlalu egois.

" Aku masih mencintaimu Jaejoong!" Seru Yunho lantang dan terdengar jelas oleh para pengunjung kafe siang itu,tamatlah riwayatmu Jung! Kau menggali lubang penderitaanmu sendiri.


Jaejoong bangkit berdiri, manik bulatnya menatap nyalang yunho. " Kau tidak tahu diri, kau sangat egois!" Pekiknya marah sebelum berlari keluar kafe, tidak peduli kalaupun dirinya di cap tidak punya malu oleh orang-orang yang berada di dalam kafe tersebut. Hatinya terlalu sakit.


Yunho mengusap kasar wajahnya, ia terbawa emosi dan ia justru hilang kendali, Jaejoong semakin marah dan kecewa padanya sekarang.

Bodoh!

Egois!

Tidak tahu diri!


Benar apa yang Jaejoong katakan tentangnya, dirinya sangat bodoh, egois dan tidak tahu diri.

" Maaf jae bukan ini yang aku inginkan sekarang..." Gumam Yunho dengan penuh penyesalan.











TBC




Masih adakah yang ingat dengan jalan cerita ff ini????




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 11, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TimelessWhere stories live. Discover now