(9) Manusia atau Iblis?

2.5K 429 19
                                    

Disuatu tempat sosok pria yang duduk diatas sebuah dahan pohon, tengah menatap kearah sebuah jendela yang terbuka dan menampakkan sosok wanita yang sedang menatap kosong keluar jendela.

"Oe! Luffy, cepat kemari! Kita disini bukan untuk bermain-main." Sosok lain berjalan dibawahnya.

Sosok pria yang dipanggil Luffy itu menatap kebawah, ia kemudian melompat dan mendarat dengan sempurna.

Kedua pria itu kemudian berjalan besama menuju kearah mansion besar didepan mereka.

Mereka berdua tampak mengenakan sebuah setelan jas hitam yang melekat dengan sempurna ditubuh mereka.

Saat mereka berdua berada tepat didepan pintu pagar, sosok pria dengan jas putih dokter miliknya sudah berdiri menghadang mereka.

"Lama tidak bertemu, Dokter Law..." Sosok pria yang bersama Luffy itu mengulurkan tangannya. Law segera menerima jabatan tangan itu dan berkata dengan dingin.

"Kau bercanda? Baru kemarin kau merepotkan ku, Ace."

Setelah saling bertukar kata singkat, Ace dan Law mulai saling melemparkan tatapan tajam kepada satu sama lain.

Karena bosan dengan interaksi kedua orang itu yang selalu sama setiap mereka bertemu, Luffy memutuskan untuk pergi menuju target yang sedari tadi menarik perhatian nya.

Ia melompat dari satu jendela ke jendela lainnya dengan mudah seolah hanya bermain.

Tubuhnya yang tampak sangat fleksibel semakin membuat gerakan nya terlihat mudah, hingga akhirnya dia sampai pada jendela yang ada dilantai 5, tepat pada sosok wanita yang tengah melamun.

Y/n saat ini tengah duduk didepan jendela untuk merenungkan kembali rencana melarikan dirinya yang gagal sebelumnya.

"Yo, Lady. Lama tidak bertemu..." Luffy yang muncul tiba-tiba dan menyapa dari jendela tentu saja langsung membuat Y/n yang tengah melamun menjadi kaget.

Y/n hanya bisa menampilkan ekspresi bingung. Itu karena dia tidak tahu apa yang baru saja menyapanya, tidak mungkin seseorang tiba-tiba muncul didepan jendela bukan? Lagipula ia berada di lantai 5.

Namun tiba-tiba dia merasakan seseorang menyentuh dan menarik pelan rambut panjangnya yang terurai dan tertiup angin.

"Anda masih sangat menawan seperti biasanya...." Luffy tersenyum dan membawa helaian rambut Y/n ke wajahnya dan menghirup wangi nya.

Tepat pada saat itu dia tiba-tiba saja memiringkan kepalanya dan juga kepala Y/n ke sisi kiri. Bertepatan dengan itu, sesuatu melesat melewati mereka dan langsung menancap didinding langit-langit kamar.

Luffy melirik dari ujung matanya kepada sosok dibawah yang saat ini menatapnya seolah akan membunuh dirinya itu.

Namun bukannya takut Luffy malah menyeringai dan kembali mendekatkan wajahnya pada Y/n yang masih tampak kebingungan dan mencium pipi wanita yang tidak tahu apa-apa itu.

Tepat sebelum Law mengamuk dan berusaha membunuh Luffy karena hal konyol, Ace menengahi dan menatap Luffy tajam.

"Berhenti menggoda Law, Luffy. Kau tau dia sangat sensitif ketika itu berhubungan dengan sesuatu yang berharga baginya bukan?"

Luffy yang mendengar perkataan kakaknya meski dari jarak jauh hanya dapat tertawa. "Shishishi... Habisnya eskpresi Torao benar-benar lucu setiap kali aku melakukan ini."

Setelah mengatakan itu Luffy mengucapkan salam perpisahan singkat pada Y/n, lalu akhirnya melompat turun dan kembali mendarat dengan sempurna diatas tanah.

"Apa sebenarnya yang terjadi?" Y/n memijat keningnya dan berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Apa aku berhalusinasi? Yah bisa saja. Aku terlalu lelah berpikir... Sebaiknya aku tidur."

Setelah mengatakan itu Y/n bangkit perlahan dari kursinya dan berjalan dengan hati-hati kearah tempat tidur miliknya.

Yah, dirinya sudah terbiasa untuk bangkit dan berjalan dari tempat tidur dan jendela nya, itu karena dia sangat jenuh berdiam diri diatas tempat tidur.

Sementara itu kembali keluar, Law tengah berhadapan dengan dua bersaudara yang paling dia benci.

"Tsk... Jadi apa yang kalian inginkan?" Law menatap kedua bersaudara itu dengan kesal.

"Nah, Dokter Law sangat kejam. Kenapa kau tidak membiarkan kami masuk dan melayani kami dengan secangkir teh saat kita berbincang."

Ace berkata dengan senyum lebar nya. Namun sebagai gantinya Law hanya memutar matanya bosan.

"Cepat katakan saja apa yang kalian inginkan." Law menyelipkan tangannya kedalam saku jubahnya tanpa memperdulikan perkataan Ace.

Ace menghela nafas panjang dan akhirnya mulai serius. "Mereka sudah mulai bergerak."

"Lalu? Kau tidak kesini hanya untuk memberitahuku sesuatu yang sudah kuketahui kan?" Law melipat tangannya didepan dada dan menatap tajam pada sosok Ace yang tengah menyeringai padanya.

"Aku disini untuk menawarkan kerjasama yang tentu saja merupakan hal yang sangat menguntungkan."

"Aku menolak." Law menjawab dengan cepat bahkan sebelum Ace sempat menjelaskan tawarannya.

"Torao~ Ini akan menyenangkan! Kau harus bergabung bersama kami! Shishishi," Luffy berjalan mendekat kearah Law dan merangkul pundak nya.

Law menepis tangan Luffy lalu menatap serius pada kedua pria yang datang tak diundang itu.

"Aku bilang aku menolak. Saat ini keadaan 'nya' sedang tidak baik. Dan kurasa 'tikus-tikus' itu sudah mulai berulah, jadi aku sibuk,"

Law berbalik dan hendak pergi, namun kata-kata yang diucapkan Ace membuat langkahnya terhenti untuk sesaat.

"Tapi mereka mengincar milik mu loh..."

Ace tersenyum ketika melihat Law menghentikan langkahnya ketika dia mengatakan itu, namun itu hanya sesaat sebelum Law kembali berjalan masuk kedalam Mansion.

"Aku tahu. Mereka pasti marah karena aku mencuri 'aset' mereka yang berharga." Setelah mengatakan itu Law masuk dan menutup pintu utama mansion dengan keras.

"Apa kita gagal?" Luffy berjongkok sambil memiringkan kepalanya. Ace hanya tersenyum dan menarik topi koboi nya kebawah lalu mengusap lembut kepala adiknya itu.

"Entahlah, kita akan lihat saja nanti, semuanya tergantung bagaimana wanita itu(*Y/n) bertindak. Ayo pulang, Luffy..."

Luffy hanya mengangguk sambil terus menatap Ace bingung. "Tapi aku tidak menyangka Torao benar-benar membuat Lady menjadi seperti itu," Luffy berjalan mengimbangi langkah Ace.

"Nah, itu bukan urusan kita Luffy. Ayo cepatlah, atau Sabo akan menghabiskan seluruh jatah daging mu." Ace mempercepat langkahnya dan mulai berlari.

Luffy yang awalnya bingung segera ikut berlari mengejar Ace. "Tidak!!! Dagingnya miliku!!!!"

Ace tertawa dan terus berlari bersama dengan Luffy. Melewati hutan luas milik keluarga Trafalgar itu tanpa kendaraan apapun.
.
.
.
.
.
.

~Sementara itu~

Disebuah tempat yang tampak seperti kantor, terlihat seorang pria berambut pirang pendek tengah menatap selembar kertas dengan tatapan dalam.

"Sial... Apa yang dilakukan Cavendish payah itu, kenapa dia belum berhasil mendapatkan nya..."

Ia meletakkan kertas itu diatas meja dan segera bangkit lalu berjalan menuju pintu keluar.

Kertas yang ia lihat sebelumnya ternyata adalah sebuah data diri atau biodata milik seseorang.

Itu adalah seorang wanita bernama Y/n.

Bersambung~

-END- {My Sadist Doctor} Law X Reader [Edisi Modern World]Where stories live. Discover now