(21) Bertemu

1.4K 286 26
                                    

2 tahun kemudian (*usia Y/n 26)

Seorang wanita berlari dengan sangat cepat, melewati pepohonan dan jalan hutan yang penuh halangan dengan mudah.

Di belakangnya, dua sosok yang memakai penutup wajah tampak berlari mengikutinya dengan susah payah.

"Kapten! Kami tidak bisa berlari lebih jauh! Bagaimana ini?!" Suara wanita dibelakang terdengar menggema.

"Tsk! Jangan menyebutku! Hanya kaulah yang lemah!!!" Pria disamping wanita berkata kesal.

Sosok didepan mereka, tampak menghela nafas dan tiba-tiba saja berhenti. "Kalian berdua pergi kembali ke organisasi! Beritahu pada Corazon situasi dan semua informasi yang kita dapatkan!!! Aku akan mengurus para anjing pengejar itu!!"

Cavendish dan Baby 5 saling berpandangan sebentar sebelum dengan berat hati menuruti perintah Kapten nya itu.

"KAMI AKAN SEGERA KEMBALI MEMBAWA BANTUAN!! JADI JANGAN MATI!!" Cavendish berteriak nyaring sebelum akhirnya kembali berlari seraya menarik tangan Baby 5 yang masih terdiam.

Y/n memperhatikan kedua sosok itu perlahan menghilang di kegelapan hutan dibelakang nya dan kemudian mengalihkan pandangannya pada sosok yang berdiri di hadapannya.

"Aku tidak menyangka ternyata kau sendiri yang datang untuk mengejar ku kesini. " Y/n berujar pelan.

Sosok yang bersembunyi di kegelapan itu perlahan berjalan maju dan mendekat kearah Y/n, membuat penampilan nya kini terlihat dengan jelas setelah terkena sinar bulan di langit.

"Y/n..."

Suara berat namun penuh dengan kelembutan itu memasuki indra pendengaran Y/n, namun wanita itu tidak beraksi sama sekali dan hanya mengangkat senapan ditangan nya lalu mengarahkannya pada sosok dengan jubah putih didepannya.

"Halo dan selamat tinggal... "-Y/n

Y/n menarik pelatuknya dan melepaskan sebuah tembakan yang melesat sangat cepat pada Law didepannya. Disisi lain Law mengangkat pedang panjang milik nya dan menghindari peluru itu dengan mudah seraya berlari mendekat kearah Y/n.

Y/n berdecih kesal lalu mundur untuk menjaga jarak aman dan terus menembak dengan kedua pistol yang ada ditangan nya.

Sayangnya Law lebih lincah dan juga cepat dari Y/n, pada akhirnya tidak hanya berhasil menghindari semua serangan Y/n, Law berhasil mendekati Y/n dan mengunci pergerakan Y/n dengan menahan tangan dan kaki Y/n pada pohon didekat mereka.

"Y/n... Tolong dengarkan aku... Sekali saja..." Law menatap Y/n dengan wajah putus asa, namun Y/n tidak mengatakan apapun dan hanya terus menatap pria bersurai hitam didepannya dengan penuh kebencian.

Senyum lemah terpancar di wajah pucat Law, yah warna kulitnya yang kecoklatan tampak sangat pucat.

"Berhentilah menghilangkan nyawa orang lain demi tujuan mu... " Law berujar lemah.

"Prfff... Bwahahahahaha!!! Seorang pembunuh menasehati seseorang untuk berhenti membunuh? Kau lucu sekali... " Y/n tertawa lepas, ia kemudian memajukan kepalanya dan tersenyum main-main.

"Y/n... Dengarkan aku... "-Law

"Kenapa aku harus mendengarkan mu? Mendengarkan orang yang sudah menghancurkan hidup ku?"

Y/n memotong ucapan Law dan membuat pria itu kehabisan kata-kata. Helaan nafas kasar terdengar dari sosok Law, ia kemudian melepaskan kuncinya pada tangan Y/n dan menggenggam lengan nya yang memegang pistol lalu mengarahkan nya pada kepalanya sendiri.

"Tujuan mu untuk membunuh ku bukan? Kalau begitu bunuh aku dan berhenti menenggelamkan dirimu sendiri kedalam neraka yang diberikan pria kacamata sialan itu padamu. "-Law

Y/n membeku sesaat, sebelum seringai lebarnya terkembang dan suara tawa yang mengerikan menggema didalam hutan.

"Oh Law... Kenapa kau tidak melakukan ini dari awal? Jika kau melakukan ini lebih awal, orang lain tidak akan kehilangan nyawanya karena mu."

Yah perkataan Y/n itu adalah kebenaran, setidaknya jika Law menyerahkan diri dari awal, semua orang yang mati demi meningkatkan kepopuleran Law sebagai seorang dokter gila tidak akan pernah terjadi.

Ya, semua orang itu tidak akan mati ditangan Y/n. (*ada yang bisa melihat clue nya? :v)

Y/n tersenyum penuh perhatian dan bersiap untuk menarik pelatuk senapan nya, namun ia sangat terkejut ketika menyadari tangannya membeku dan tak bisa digerakkan.

'A-apa ini... Aku... Kenapa aku tidak bisa menarik pelatuknya!!'

Y/n menatap jarinya yang tak bisa ia gerakan sama sekali, padahal hanya dengan sedikit tekanan, pria didepan nya ini bisa mati.

"Kau tak bisa melakukan nya bukan?" Pertanyaan tiba-tiba Law menyadarkan Y/n dari lamunan nya.

Y/n menjatuhkan senjata nya dan menarik kerah pakaian Law dengan penuh kemarahan.

"Apa yang kau lakukan padaku!?" Y/n berteriak marah, ia bisa membunuh orang lain tanpa peduli apapun, lalu kenapa dia tidak bisa membunuh pria ini.

Law menatap dalam diam wajah frustasi Y/n, ia kemudian perlahan mengangkat tangannya dan mengusap lembut pipi Y/n dengan jarinya.

"Kau tak bisa membunuhku, sama seperti aku yang tak bisa membiarkan mu mati apapun yang terjadi, meskipun itu artinya harus membunuh semua orang disekitar mu... " Law tersenyum lebar.

Saya yang bikin cerita merasa merinding saat membayangkan dua pysco ini bersama :') keknya suatu hari nanti saya bikin lagi ah yg lebih anjay....  :v

By: penulis

Bersambung

.
.
.
.
.
.
.

YEAY!!! MET DATANG DI EVENT HAPPY HOLIDAY!!!! SELAMAT MENIKMATI HARI LIBUR BAGI YG MENDAPAT LIBURAN!!

Chapter yang tersedia: 5 atau lebih :v

Vote dan komen nya jan lupa~

MUAHHHHH~~~~~


-END- {My Sadist Doctor} Law X Reader [Edisi Modern World]Where stories live. Discover now