(5) Mengerikan

3.3K 556 65
                                    

Seorang gadis kecil nampak mendekati sebuah ruangan dengan diam-diam. Ia menoleh kedepan dan kebelakang, memastikan kalau lorong itu benar-benar sepi.

"Yosh!" Ia mengepalkan tinjunya dan berlari menuju ruangan itu dan segera memasukinya. Untuk berjaga-jaga ia memperhatikan seluruh ruangan kamar dan mendapati bahwa 'dia' tidak ada disana.

Perhatiannya kemudian teralihkan pada sosok yang terbaring diatas tempat tidur. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mendekati tempat tidur itu.

Ia akhirnya dapat melihat dengan jelas wajah dari sosok itu. Dia adalah seorang wanita yang tampak tertidur atau mungkin pingsan?

Ia berjalan kesamping tempat tidur dan memperhatikan wanita itu. Ia kemudian mengulurkan tangannya, hendak menyentuh wajah wanita itu, namun kemudian ia menarik kembali tangannya.

Gadis kecil itu akhirnya berdiri memandangi sang wanita hingga hampir 2 jam. Kaki kecilnya tampak gemetar, namun ia tampaknya enggan untuk beranjak dari tempat itu.

Tak lama kemudian, wanita itu sadar. Matanya terbuka dan ia segera bangkit dan duduk bersandar pada tempat tidur.

"Uh… kepalaku sakit sekali. Apa yang terjadi?" Wanita itu bergumam pelan. Gadis kecil yang melihat itu nampak senang, ia melambaikan tangannya didepan sang wanita namun tidak mendapatkan respon apapun.

'Dia tidak bisa melihatku?' gadis itu membatin. Ia mencoba meyakinkan dirinya dan mengulurkan tangan untuk menyentuh sang wanita.

Namun tangannya terhenti. Bukan karena ia yang menghentikannya, melainkan sebuah tangan besar dari belakangnya.

Karena kaget, gadis kecil itu langsung menarik tangannya dan segera berlari kepintu dan keluar dari ruangan itu.

(Name) yang mendengar suara langkah kaki dan suara pintu yang terbuka segera bertanya bingung.

"Siapa itu?"

Law yang berada didekat (name) segera duduk disamping tempat tidur dan berkata pelan.

"Ini aku. Bagaimana perasaanmu?" Mendengar suara yang tidak asing itu entah mengapa membuat (name) sedikit tenang.

"Um. Apa yang sebenarnya terjadi sebelumnya? Aku ingat tadi aku merasakan seseorang mendekap mulutku dan aku langsung kehilangan kesadaran." (Name) bertanya dengan bingung.

"Ah, Itu hanya serangga kecil. Tenang saja aku sudah membereskannya. Kau tidak perlu takut," Law mengatakan nya dengan santai.

Namun (name) hanya ber ekspresi datar setelah mendengar jawaban Law. "Aku lebih takut denganmu daripada serangga kecil." (Name) berucap pelan.

Namun Law yang duduk disampingnya masih dapat mendengar perkataannya, senyum Law pun terkembang. "Tenanglah aku tidak akan membunuhmu."

Perkataan Law entah kenapa tidak membuat (name) merasa lebih baik, justru sekarang dia malah semakin merasa buruk.

"Aku malah semakin tidak percaya." (Name) bergumam pelan. Namun Law tentu saja mendengar gumamannya itu.

"Tenang. Aku tidak akan menyakiti seseorang yang berharga bagiku." Law mengusap kepala Y/n pelan.

"Ugh…. Jadi apa maksudnya dengan berharga? Juga, berhentilah mengusap kepalaku. Aku bukan anak kecil," Y/n menyingkirkan tangan yang mengusap kepalanya itu.

"Artinya…" Law menggantung kalimatnya dan mendekatkan mulutnya ke telinga Y/n.

"Kau berharga bagiku. Karena aku mencintaimu." Law menjilat kuping Y/n yang berhasil membuatnya Y/n refleks menjauh dan berakhir jatuh dari tempat tidur dengan posisi yang konyol.

-END- {My Sadist Doctor} Law X Reader [Edisi Modern World]Where stories live. Discover now