(4) Dimulai

3.4K 585 124
                                    


(Name) pov

Tempat ini aneh. Kenapa aku bisa bilang begitu? Cukup sederhana.

Aku tidak pernah mendengar suara berisik diluar seperti langkah kaki orang membawa pasien dan suara-suara lain yang seharusnya ada dirumah sakit.

Bahkan waktu itu, ketika aku pergi keluar bersama dokter misterius itu, aku tidak dapat mendengar suara orang lain.

Kamar ini juga sepertinya hanya berisi diriku. Tidak pernah ada pasien lain selain aku disini.

Perawat itu juga selalu merupakan orang yang sama. Tidak pernah aku melihat ada perawat lain yang datang kekamar ini.

Dan dokter itu adalah satu-satunya yang selalu datang untuk memeriksa keadaan ku.

Bagaimana bisa aku tidak curiga dengan semua itu? Apa aku benar-benar ada dirumah sakit? Akh ini memusingkan.

Aku mengacak-acak rambutku frustasi. Semua ini terlalu membingungkan dan aneh. Terlebih dokter itu.

Kadang aku merasa dia sangat perhatian, kadang dia juga sangat kasar dan menakutkan. Benar-benar pria yang sulit dipahami.

Tok tok tok

Sebuah ketukan ringan dipintu menyadarkanku dari lamunan tentang dokter aneh dan misterius yang merawat ku.

Sebelah alis ku terangkat, tapi kemudian aku membalas dengan santai. "Masuk,"

Aku kemudian mendengar suara pintu terbuka dan langkah kaki yang mendekat. Tapi tunggu sebentar. Dokter dan perawat itu tidak pernah mengetuk pintu jika mereka ingin masuk, jadi… Siapa yang--

"UMMMM!!"

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu mendekap mulutku. Perlahan, aku merasakan kesadaranku menghilang dan akhirnya aku benar-benar tidak sadar.

(Name) POV end

Normal POV

Sesosok pria dengan jubah putih nampak melepaskan dekapannya pada gadis yang telah pingsan didepannya. Ia perlahan mengangkat tubuh gadis itu dan menggendongnya sambil menelpon seseorang dengan earphone ditelinga kanannya.

"Bagaimana?" Suara datar langsung terdengar ketika telpon itu terhubung.

"Aku berhasil mendapatkannya tuan, aku juga sudah melumpuhkan seluruh penjaga yang ada." Sosok itu berkata santai dan berjalan keluar dari kamar itu sambil membawa gadis itu digendongnya.

"Bagus. Segera keluar dari mansion. Dokter gila itu sedang dalam perjalanan kesana."

Sosok itu mempercepat larinya sambil terus berkomunikasi dengan seseorang di sebrang telpon. "Cepat sekali, bagaimana dengan tim B yang bertugas untuk menahannya?"

"Mereka semua mati."

"Mereka semua mati."

Tubuh sosok itu membeku ditempat ketika dia mendengar suara berat yang terdengar bersamaan dengan suara orang disebrang telpon.

Ia melirik kearah kiri dan mendapati sosok bayangan hitam berjalan mendekat. Sinar bulan mengenai sosok hitam yang berjalan mendekat itu, membuatnya sekarang terlihat jelas.

Dia seorang pria dengan rambut dan mata hitam yang segelap malam. Jubah dokter yang ia pakai dan wajahnya tampak dipenuhi bercak darah.

Ditangan kanannya, ia nampak membawa sebuah pisau bedah yang penuh cairan merah.

"Shit…" Sosok pria itu segera berbalik dan berlari menjauh dari perwujudan malaikat kematian dibelakangnya.

Namun sesuatu yang keras mengenai kakinya dan berhasil membuatnya tersungkur. Gadis dipeluknya pun terhempas.

Ketika ia hendak bangkit, ia merasa punggungnya ditekan oleh sesuatu. Law mengangkat pisau bedahnya dan siap menusuk.

Tapi tiba-tiba cahaya putih keluar entah dari mana. Law langsung menusuk tubuh dibawahnya tanpa peduli apapun.

Cahaya itu memudar dan sosok pria dibawahnya sudah terbaring tak berdaya dengan beberapa luka tusuk ditubuhnya. Tepatnya dijantungnya.

Law melempar pisau itu kesembarang arah dan berjalan menuju Y/n yang terbaring tak berdaya. Ia mengusap pelan kepala Y/n.

"Kenapa kau biarkan dia menyentuhmu? Hanya aku yang boleh menyentuhmu kau tau." Law menatap sosok wanita dengan pakaian maid didekat tempat itu.

"Baby 5! Sampai kapan kau akan berbaring!??? Cepat bereskan tempat ini! Aku akan mengurus Y/n. Padahal aku baru meninggalkan tempat ini untuk beberapa jam. Tapi mereka sudah berani datang dan berniat membawa milikku. Sial!"

Law mengangkat Y/n dan berjalan menjauh. Sementara wanita yang dipanggil baby 5 hanya mendengus kesal.

"Ah…. Aku benci pekerjaanku," Dia bangkit dan mulai mengeret mayat-mayat yang tergeletak disepanjang lorong.

Sementara itu

Seorang pria dengan rambut emas berjalan dengan susah payah. Kakinya terasa patah.

"Cavendish. Apa yang terjadi?" Sebuah suara muncul diearphonenya. Pria itu hanya berdecak kesal dan menjawab.

"Misi gagal. Aku ulangi. Misi gagal. Sial dokter itu benar-benar gila!"

"Jangan kembali sampai kau mendapatkan gadis itu." Panggilan disebrang telpon terputus. Cavendish yang menyadari itu bergumam kesal dan berjalan menjauh dari Mansion dibelakang nya.

Bersambung

Maaf agak kacau. Buru-buru soalnya. Baterai sekarat~

Byeee

-END- {My Sadist Doctor} Law X Reader [Edisi Modern World]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang