TH 09

132 23 2
                                    

Kamu adalah Kamu

Mean tertidur di paha Perth, nyaman rasanya, seperti tidur di pangkuan ibu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mean tertidur di paha Perth, nyaman rasanya, seperti tidur di pangkuan ibu. Rasa nyaman yang telah lama ia lupakan. Mean tak pernah sekalipun menyangka bahwa dalam hidupnya akan merasakan jatuh cinta seperti ini pada Perth. Sungguh Perth adalah hal terindah dalam hidup Mean.

Ternyata Tuhan memang masih menyayangi dirinya, buktinya Tuhan masih mau mengirimkan Perth untuknya.

Mean begitu mencintai Perth, bahkan jika memang Perth bukan manusia.

Mean tetap mencintainya.

Meski Mean menyadari Perth hanyalah sebuah robot. Tak apa asal Perth juga mau ia cintai. Dan dia miliki.

...

Mean merasa terkejut, bagaimana tidak, Perth ternyata adalah sebuah robot.

Shock, kaget, merasa dibohongi.

"Maaf membuatmu kecewa, tapi aku memang bukan manusia." Mean terdiam saat menatap Perth menundukkan kepalanya.

"Jangan bercanda dong sayangku, kamu ngomong begini cuma buat nolak aku?" Tanya Mean gemas akan pengakuan aneh Perth

Mean baru saja mengatakan perasaannya untuk Perth.

Tapi bukannya menerima malah ia dipermainkan Perth seperti ini.

Namun Mean tidak benar-benar marah, sekalipun ditolak toh ia takkan menyerah. Meski Perth tak memiliki perasaan yang sama, akan Mean pastikan Perth jadi miliknya.

"Aku nggak lagi bercanda, aku juga sayang Phi. Tapi aku bukan manusia Phi." Kata Perth memberi pengertian.

Perth meraih tangan Mean lalu mengarahkan pada dadanya sendiri.

"Aku tak berdetak seperti jantungmu. Aku tak bernafas. Aku hidup karna mesin dan baterai Phi. Aku hanya sebuah robot." Jelas Perth.

Mean diam tak bereaksi.

Ia menutup matanya, berusaha berpikir jernih.

"Maaf karna membuat Phi Mean kecewa. Maaf karna Perth bukan manusia. Jika Phi membenci Perth, maka Perth akan menerimanya. Perth gak akan muncul depan Phi Mean lagi." Perth merasa sedih jika harus dibenci. Tapi Perth lebih sedih jika mempermainkan perasaan Mean.

Mean masih menutup matanya, berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Hingga saat dirasa Perth pergi berbalik, Mean menarik lelaki itu untuk mendekat.

Mean lalu mengecup bibir Perth dengan lembut, Perth bingung tapi ia juga merespon ciuman Mean.

Dirinya juga ingin membalas ciuman Mean.

Dan keduanya larut dalam ciuman hangat. Meski Mean hampir kehabisan nafas. Saat melepas ciuman itu, Mean menatap Perth dengan lembut. Sedangkan Perth menatap Mean tidak mengerti.

Theory (Meanperth) EndWhere stories live. Discover now