Cap.22

0 0 0
                                    

"Memang benar, ini memang pedang milik Rio, kalau pedangnya berada di sini berarti dia sudah berhasil mengalahkan lawannya" Ucap Fen

Semuanya bersorak bahagia, tapi tidak dengan Airin, dia terlihat sangat sedih

Lapisan hitam pada pedang itu retak dan akhirnya hancur

Setelah lapisan hitam itu hancur, terlihatlah sebuah pedang berwarna putih yang sangat indah

Airin tersenyum sambil menitikkan air mata

"Ada apa kak Airin?" Tanya Yuna

"Rio, dia sudah tiada, dia sudah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan kita semua" Ucap Airin

"Tidak mungkin, dia kan sangat kuat mana mungkin dia kalah begitu saja" Ucap Kai

Tiba-tiba saja Gin dan yang lain kembali ke Bumi

"Hah, kenapa kita kembali ke sini?" Tanya Kai

Yuna memeluk Kai lalu menangis

"Yuna, kenapa kau menangis?" Tanya Kai

"Kak Airin, dia... Memindahkan kita, tapi dia tidak memindahkan dirinya sendiri" Ucap Yuna

Semua yang mendengar ucapan Yuna pun kaget

"Jangan bilang, dia mengerahkan semuanya untuk mengembalikan kita ke sini?" Ucap Gin

-Di tempat Airin

Airin masih berada di dalam dimensi buatan

Dia kembali memuntahkan darah dari dalam mulutnya

"Maaf semuanya, kekuatanku hanya cukup untuk memindahkan kalian, mungkin aku tidak akan bisa bersama kalian lagi" Ucap Airin

Airin memegang pedang milik Rio

"Jadi kau berubah menjadi pedang ya, dasar suami payah" Ucap Airin sambil tersenyum

Airin jatuh dan terbaring di atas rerumputan

Tubuhnya mulai berubah menjadi partikel

"Sepertinya aku memang tidak bisa hidup tanpa dirimu ya, aku memang lemah sekali" Ucap Airin

Airin menutup matanya dan tubuhnya berubah menjadi partikel seutuhnya

Partikel itu tertiup angin

-Di tempat berbeda-

Airin kembali membuka matanya

Di sampingnya terlihatlah Rio yang sedang duduk sambil memainkan sebuah ranting

Begitu melihat Rio, Airin langsung memeluknya

Airin menumpahkan rasa bahagia

"Kau kemana saja dasar suami payah, aku sangat mengkhawatirkanmu" Ucap Airin sambil menangis

Rio mengelus kepala Airin

"Maaf membuatmu khawatir" Ucap Rio

Airin melepaskan pelukannya

"Mulai sekarang aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi, itulah tugasku sebagai istrimu" Ucap Airin

"Hahaha... Tidak perlu, kau sudah menjadi bagian dari jiwaku" Ucap Rio

Rio berjalan menuju ke arah sebuah gerbang raksasa dan Airin mengikuti di belakangnya

Dari belakang airin melihat jubah yang selalu di kenakan oleh Rio berkibar tertiup angin

"Jubah itu, keren juga ya" Ucap Airin dalam hati

Di dalam gerbang raksasa itu terlihatlah Azilos dan Lia yang sudah siap menyambut Rio

Rio dan Airin masuk ke dalam gerbang itu, lalu gerbang langsung tertutup

Tidak ada yang tau apa yang terjadi setelahnya

-Di bumi-

Para manusia yang selamat kembali memulai kehidupan mereka

Kini nama Rio dan Airin tercatat dalam sejarah

Tidak akan ada yang akan melupakan perjuangan mereka

Kini Rio di kenal sebagai "The black robe" sedangkan airin di kenal sebagai "The goddes eye"

Sejarah mereka tidak akan berubah walaupun hingga bertahun-tahun

-100 Tahun kemudian-

Di tengah kota terlihatlah seorang perempuan dengan rambut biru sedang di kejar oleh seorang pria dengan setelan jas lengkap

Perempuan itu berlari ke arah gang, tapi sayangnya gang itu buntu

Pria yang mengejarnya kini sudah berada di hadapannya

"Hey, Sedang apa kalian di sana?" Ucap seorang siswa Sma

Pria yg mengejar perempuan tadi menoleh ke arah siswa Sma itu

"Siapapun kau sebaiknya jangan menggangu pekerjaanku" Ucap pria itu

Sebuah sabit mekanik berukuran besar muncul di tangan siswa sma itu

"Hooo... Begitukah?" Tanya siswa Sma

Siswa Sma itu mengayunkan sabitnya

-TAMAT-

EYE HOLDER (SEASON 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang