Cap.21

0 0 0
                                    

"Kalau kau adalah Azilos berarti dia?" Tanya Rio

"Benar sekali dia adalah ibumu, Lia" Ucap Azilos

Rio memegang kepalanya

"aku tidak percaya, kenapa semuanya jadi seperti ini" Ucap Rio

Tiba-tiba Rio di peluk oleh ibunya

"Kau sudah besar ya ternyata, aku tidak menyangka kau sudah sebesar ini, seingatku kau itu masih berusia 8 tahun" Ucap Lia

Rio menatap tajam ke arah Azilos

"Hey, apa-apaan tatapan penuh amarah itu, tidak sopan menatap Ayahmu sendiri seperti itu" Ucap Azilos

"Memangnya aku pernah mengakui kalau kau itu ayahku?" Tanya Rio

Azilos tersenyum

"Hmph... Sudah aku duga kau akan bersikap seperti itu kepadaku" Ucap Azilos

"Gara-gara kau aku harus hidup di dalam penderitaan, aku harus menahan kekuatan sebesar ini di dalam tubuhku, kau pikir itu mudah, kalau kekuatanku meledak kau tau sendiri apa yang akan terjadi pada bumi kan, jadi kalau kau tidak tau apa yang aku rasakan selama ini sebaiknya jangan pernah mengaku sebagai ayahku" Ucap Rio

Lia menatap wajah Rio

"Rio dengarkan ibu, ibu tau apa yang kau rasakan, kekuatan yang kau miliki saat ini bukan milik ayahmu, kekuatan itu milik ibu, ibu memberikannya padamu, ibu ingin kau terus bertahan hidup walaupun banyak yang mengincar nyawamu, sedangkan ayahmu hanya memberikan kutukan kepadamu, kutukan itu membuatmu abadi dan tidak akan bisa mati, itu semua agar kau bisa menjaga saudaramu yang lain, jadi ibu mohon jangan benci ayahmu, kalau kau mau membenci silahkan benci ibumu ini" Ucap Lia dengan berlinang air mata

"Sudahlah Lia, dia memang terlahir untuk membenciku" Ucap Azilos

Lia kembali memeluk Rio dengan erat

"Ibu ingin memelukmu lebih lama lagi tapi sayangnya waktu kita bertemu sudah tidak lama lagi, pesan ibu hanya satu, jangan pernah menyerah dengan keadaanmu, kau bisa mengubah keadaanmu saat ini menjadi lebih baik" Ucap Lia

"Karena aku ini sangat kau benci maka aku hanya akan memberikan satu pesan untukmu, jangan pernah kalah, kalau kau kalah aku tidak akan pernah memaafkanmu" Ucap Azilos

Lia melepaskan pelukannya dari Rio

"Rio, ibu senang bisa bertemu denganmu di sini, ibu harap kita bisa bertemu lagi di suatu saat" Ucap Lia

Azilos dan Lia melambaikan tangannya

"Berjuanglah anakku" Ucap Lia

Cahaya menyilaukan muncul dan tidak lama kemudian cahaya itu menghilang

Rio membuka matanya dan kini dia telah berada kembali di bumi

Pedang yang ada di tangannya telah hancur dan sebagian pakaian yang di kenakannya sobek

"Sepertinya aku terlalu lama pingsan" Ucap Rio

Tidak jauh dari tempatnya terlihatlah Darkside yang mencoba berdiri kembali walaupun sempoyongan

"Tidak aku sangka, dia sekuat itu, seharusnya kekuatan kami sama" Ucap Darkside

Rio kembali berdiri, rasa sakit dan perih masih terasa di seluruh tubuhnya

Rio melepas jubahnya lalu melemparkan jubah itu ke samping

Jubah itu berkibar tertiup angin

"Sepertinya kau sudah melemah ya" Ucap Rio

"Kau tau aku saat ini lebih unggul darimu, kau sudah tidak memiliki senjata sedangkan aku masih memiliki senjata" Ucap Darkside

"Senjata bukanlah kunci penentu kemenangan" Ucap Rio

Energi gelap kembali keluar dari dalam tubuh Rio

Tubuh Rio mulai mengeluarkan darah karena kelebihan energi

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan saat ini hah?" Tanya Darkside

"Mungkin hanya hal kecil" Ucap Rio

Darkside berlari ke arah Rio sedangkan Rio berlari ke arah Darkside

Setelah jarak mereka cukup dekat Rio langsung memeluk Darkside

Sedangkan Darkside berhasil menancapkan pedangnya di punggung Rio

"Aku menang bwahahaha" Ucap Darkside

Sayap berwarna putih muncul di punggung Rio

Sayap itu langsung mengunci pergerakan Darkside

"Aku belum bilang kalau aku sudah kalah" Ucap Rio

Mata Rio berubah menjadi berwarna hitam pekat

"Ini adalah kekuatan terakhirku, aku tidak yakin kalau aku masih hidup setelah menggunakan ini" Ucap Rio

"Phantom eye: Suicude blast" Ucap Rio

Energi yang berada di dalam tubuh Rio mulai berkumpul di satu titik

"Maafkan aku Airin, aku tidak bisa menyusulmu, selamat tinggal" Ucap Rio

Tubuh Rio meledak, ledakan yang terjadi sangat besar sehingga menghancurkan seluruh planet yang ada di tata surya

Setelah ledakan berakhir muncullah sebuah cahaya yang sangat menyilaukan

Cahaya itu menghapus seluruh sistem tata surya yang lama dan membentuk sistem tata surya yang baru

-Di dalam dimensi buatan Airin

Sebuah pedang jatuh dari langit dan menancap di hadapan Airin

"Bukannya itu pedang milik rio?" Tanya Gin

-Bersambung-

EYE HOLDER (SEASON 5)Where stories live. Discover now