CAP.1

12 2 3
                                    

Siang itu Gin dan Rio sedang bertemu di sebuah Kafe

"Jadi ada apa?, Tumben kau memanggilku seperti ini?" Tanya Rio

"Kau kenal dengan anak ini?" Tanya Gin sambil menunjukkan sebuah foto kepada Rio

Rio menatap foto itu dengan cukup serius

"Tidak, Aku tidak mengenalnya" Ucap Rio

Gin mengela napas

"Anak ini memiliki "Delete Eye", Dia mampu menghapus kekuatan para Eye Holder bahkan mampu menghapus Objek yang dia sentuh" Ucap Gin

"Lalu apa masalahnya?" Tanya Rio

"Anak itu telah di culik oleh sebuah Kelompok yang sangat anti terhadap Eye Holder, kau pasti tau anak itu akan di gunakan sebagai apa kan?" Tanya Gin

"Ya aku tau, ngomong-ngomong kenapa kau turun dari kursi Presiden?" Tanya Rio

"Aku bosan terlalu lama berada di dalam ruangan, Untungnya Fen mau menggantikanku" Ucap Gin

"Kau tau Fen itu suami dari Vi, sudah pasti dia tidak akan membantah ucapan Adik Iparnya" Ucap Rio

"Ya... Tidak aku sangka akhirnya kita menjadi Keluarga juga" Ucap Gin

"Begitulah kehidupan" Ucap Rio

"Oh ya aku dengar Kau sedang menyelidiki sebuah Kasus, Kalau boleh tau Kasus apa itu?" Tanya Gin

"Kau tau pembobolan Bank yg terjadi beberapa hari yang lalu?, Saat ini Aku dan Riho sedang menyelidiki itu dan sedang berusaha menangkap seluruh Pelaku" Ucap Rio

"Jadi Riho juga ikut dalam penyelidikan kali ini?" Tanya Gin

"Ya, Dengan kemampuan berpikir yang dia miliki pasti Kasus ini bisa di selesaikan dengan mudah" Ucap Rio

"Oh ya aku dengar waktu kasus Holder Hunter terjadi, Kau menyatukan tubuhmu dengan tubuh Riho benar kan?" Tanya Gin

"Kau benar, Kami bisa menyatukan tubuh kami dan bisa mengganti Wujud kami sesuai keadaan" Ucap Rio

"Pasti enak ya bisa menyatukan tubuh begitu" Ucap Gin

"Sama sekali tidak enak, Apalagi Riho itu orangnya Cerewet begitu, Aku tidak tahan mendengarkan omelannya terlalu lama" Ucap Rio

"Aku baru tau kalau Riho itu orangnya cerewet" Ucap Gin

"Oh ya ngomong-ngomong, Kau tadi ingin menyuruhku untuk mencari anak yang hilang itu bukan?" Tanya Rio

"Intuisimu masih sangat tajam rupanya, Ya benar sekali, Aku ingin kau mencari anak itu dan menyelamatkannya" Ucap Gin

"Apa imbalannya?" Tanya Rio

"Aku tidak memiliki imbalan yang pantas untukmu, Tapi aku akan memberikan ini padamu apabila misimu berhasil" Ucap Gin sambil menyodorkan sebuah botol kecil

Rio langsung terbelalak ketika melihat isi botol itu

"Woaaaa... tidak mungkin, Ini kan Sivertion, Logam paling langka yang pernah ada, lalu bagaimana kau bisa memiliki bubuk Logam ini?" Tanya Rio

"Rahasia, Yang jelas apabila misimu berhasil maka botol ini akan menjadi milikmu" Ucap Gin

Rio menatap Gin dengan sangat serius

"Baiklah, aku terima permintaanmu, Aku akan menyelesaikan nya dalam waktu dekat" Ucap Rio

Rio berdiri dari kursinya lalu berjalan pergi

"Aku duluan, Oh ya tolong bayar minumanku ya" Ucap Rio sambil berjalan pergi

Rio keluar dari Kafe itu lalu pergi ke tempat parkir

Setelah sampai di tempat parkir dia langsung menaiki Motornya dan langsung pergi entah kemana

Di belakang Rio terlihatlah Mobil hitam yang sedang mengikutinya

Mobil itu terus mengikuti Rio

Rio berbelok di perempatan, Ketika Mobil itu turut berbelok tiba-tiba saja mereka kehilangan Rio

Merekapun menyusuri jalan itu untuk mencari Rio

Tapi, Tiba-tiba saja sebuah Motor menabrak Mobil Hitam itu dari belakang

Bagian belakang Mobil mengalami penyok yang cukup parah, dan kaca Mobil itu hancur

Motor yang menabraknya Mobil itu tidak di kendarai oleh siapapun, Tapi yang aneh, Motor itu tidak mengalami lecet sedikitpun padahal sudah menabrak Mobil itu dengan cukup keras

Seorang Pria keluar dari dalam mobil itu dan memeriksa keadaan bagian belakang Mobil itu

Tiba-tiba saja tanpa sengaja dia melihat ke atap Mobil

Dia melihat Rio sedang berjongkok sambil tersenyum kepadanya

Ketika dia berkedip, Dia merasakan rasa sakit pada lehernya

Dan benar saja Rio memenggal Lehernya menggunakan pedang miliknya

Sebelum meninggal orang itu melihat temannya yang Tewas lebih dahulu karena terkena tusukan pedang Rio dari atap Mobil

Penglihatan orang itu menjadi gelap

Beberapa saat kemudian Dia terbangun di dalam sebuah ruangan

Dia dalam kondisi duduk di sebuah kursi dan terikat oleh Rantai Kapal yang sangat besar dan berat

Dia melihat seseorang mengenakan Jaket Putih sedang berjongkok di kursi yang berada di hadapannya

"Karena aku sedang punya banyak urusan dan tidak punya banyak waktu jadi kita percepat saja, Jawab seluruh pertanyaanku atau aku keluarkan otakmu" Ucap Riho dengan tatapan tajam

-Bersambung-

EYE HOLDER (SEASON 5)Where stories live. Discover now