12 : KOREA

1K 116 33
                                    

Hari itu, dengan sedikit mengantuk dan mata yang masih lengket karena baru bangun setelah menghabiskan semalam suntuk maraton 16 episode drama yang sudah menjadi to do list selama ia menjalani penelitian berbulan-bulan, Lia memijat pelan bahunya sendiri sambil menuangkan air dari dispenser.

Tapi benar kata orang-orang, kalau melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan, pasti akan ada sedikit culture shock. Lia yang ga biasa begadang sampai pagi (kecuali kepepet tugas) sekarang punggungnya rasanya sakit semua.

Ia menenggak airnya sampai habis. Lalu begitu ia ingin menaruh gelas ke wastafel, sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Lia reflek menyikut orang yang memeluknya itu sebagai bentuk pertahanan diri.

"AWWWW!!! Astaga yanggg, ieu teh pacar kamuuu bukan maliiinggg"

Lia menutup mulutnya "Y-ya ampun... M-maaf... Abisnya kamu ngagetin sih!! Sakit ga??" Ia mengecek perut Genta yang ia sikut tadi.

"Engga, perut aku kebal sikutan. Apalagi kamu" ucap Genta sambil tersenyum jahil.

"...." Lia hanya bisa menghela nafas. Sudah sangat hafal dengan gombalan Genta.

"Kamu mandi sana. Aku mau ajakin kamu pergi" ucap Genta sambil menyelipkan rambut Lia yang memang acak-acakan karena hanya ia ikat asal.

"Kemana?"

"Korea"

"Serius ih Genta..."

Genta mengerutkan keningnya "Ya ini aku serius sayanggg"

"....Hah?"

Kemudian Genta menunjuk koper yang entah bagaimana sudah ada di depan TV milik Lia "Udah aku siapin semuanya. Kecuali daleman sih, aku ga berani buka lemari yang itu"

"...Kamu tuh lagi nge-prank aku ya?"

Genta cemberut "Emang aku sesering itu ya ngejailin kamu? Sampe lagi serius aja kamu anggep aku bercanda..."

Lia mengerjapkan matanya "G-ga gitu... Tapi aku kaget banget kamu bilang mau ajak aku ke Korea. Kayak... Out of nowhere banget. Aku aja belom izin mama..."

"Aku udah minta izin langsung ke mama sama papa kamuuu.... Kamunya aja yang ga tau" ucap Genta sambil mencolek hidung Lia "Sekarang kamu mandi, terus kita berangkat ke bandara. Oke?"

Kemudian Genta menggiring Lia menuju ke depan pintu kamar mandi dan membiarkan perempuan itu masuk untuk membersihkan diri.

Sambil menunggu Lia, Genta melanjutkan sedikit pekerjaannya yang bisa dikerjakan sambil jalan seperti sekarang. Padahal Genta masih sibuk, hanya saja kalau bukan sekarang, ia takut rencananya malah ditunda terus dan akhirnya ga jadi.

Sebelum ia fokus bekerja, ia mengirim pesan ke grup keluarganya. Tapi tentu saja, bukannya mendapat nasihat, ia malah mendapat emosi.

Ga usah kaget kenapa Genta sengeselin itu di circle pertemanannya, soalnya keluarga dia emang ada bakat nyebelin + bacot dari sananya.

Lia keluar dengan bathrobe nya, lalu ia pergi ke kamar untuk mengambil dua setel baju untuk diperlihatkan pada Genta.

"Bagusan yang mana??" Tanya Lia.

Genta mendongak dan memperhatikan kedua setelan yang dijejerkan oleh Lia di depan tubuhnya.

"Yang kanan lebih nyaman keliatannya. Pake yang kanan aja ya?" Ucap Genta.

"Oke" jawab Lia sambil tersenyum dan kembali ke kamarnya untuk memakai baju yang sudah dipilih Genta.

Kurang lebih setengah jam lah Lia siap-siap plus make up-an. Kerjaan Genta yang tadinya ada 15 poin, udah dia kerjain 7. Lumayan, sisanya bisa dikerjain di pesawat.

Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant