KOPI HITAM

1 0 0
                                    

Setelah pertemuannya kemarin dengan pak gatot, seorang mantan ketua MPR.Zul merasa bahwa dewi orangnya.Paginya, ia masuk ke kantor seperti biasa, masuk ke ruangannya dan memeriksa beberapa database yang ada di depan layar komputernya itu.Selang setengah jam, zul masih belum melihat dewi datang, akhirnya dia duduk saja, sambil menunggu."Palingan telat."ucap zul pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba, daun pintu bergeser, zul langsung mengalihkan perhatiannya ke pintu itu.Ia dikejutkan dengan keadaan dewi yang kacau.Nafas yang masih tersengah-sengal, dan busananya yang agak tidak rapi, serta hijabnya yang berantakan.

Dengan mata melotot keheranan, zul bertanya,"Kamu kenapa?Kacau gitu.".Setelah merapikan keadaannya, lantas dewi menjawab,"Tadi pas mau berangkat, tiba-tiba anjing punya tetangga ngejar, ya aku langsung tingkatin kecepatanku dong"ujarnya, dengan nafas yang masih tersengal-sengal sedikit."Mana telat juga lagi."sahut zul sindir."Iya nih, udahlah, lanjutin kerja aja, aku juga mau siapin program dulu."ujar dewi.

Saat istirahat, mereka berdua langsung ke kantin untuk makan siang.Setelah selesai, zul memulai percakapan singkat,"Oh ya na, nanti setelah pulang kerja, aku mau ajak kamu ke kafe yang deket hotel itu."ajak zul."Ooo itu, mau, nanti barengan aja ya."jawab dewi senang."Ok deh."timpal zul.

Jam kerja habis, dewi keluar dari ruangannya, disusul zul yang kemudian keluar juga.Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran, mengambil sepeda dan mengayuhnya pergi.

Setelah sampai di tempat, mereka menyandarkan sepeda pada tempat parkir khusus sepeda, yang sudah disediakan oleh pengelola kafe .Setelah masuk, zul memesan kopi hitam saja, dan juga jus alpukat.

Selang beberapa menit, seorang pelayan membawakan yang nampan yang diatasnya jus dan kopi tadi.Setelah tahu bahwa yang di depannya adalah jus alpukat, dewi hanya berdalih singkat,"Kamu ternyata tahu."ujar dewi dengan santai namun ada perasaan senang.

Sambil meneguk minuman yang mereka pesan tadi, zul memulai pembicaraannya,"Gimana desainnya?."."Ya, lumayan, aku rapiin dikit tadi, kalau datanya gimana?."tanya balik dewi."Ya, aman aja sih, tapi sempat ada virus mau masuk, langsung kupanggil si joma, akhirnya bersih."jelas zul.Dewi hanya menganguk mengerti.

Setelah minumannya habis, zul melanjutkan ke masalah orang yang kemarin,"Na, aku mau ngomongin soal orang yang kemarin."."Oh, yang itu, ya, sebenarnya aku juga lihat sih."ujar dewi takut."Lah, gitu.Kamu kenal dia siapa?."tanya zul penasaran.Namun, dewi hanya terdiam tertunduk tidak berkata apa-apa."Ya, gapapa lah, gapapa kok."ujar zul meyakinkan dewi, karena ia tak ingin mental dewi terguncang, apalagi mereka juga lelah.

Tiba-tiba, pak gatot lewat di samping mereka, zul tahu karena ada gambar club basket favoritnya, yang ada di bagian punggung jaket pak gatot itu.Sementara zul sedang memastikan, pandangannya teralihkan, karena dewi tiba-tiba berdiri dan keluar dari kafe.Dengan reflek, zul langsung keluar juga, untuk mengejar dewi.

Sebelum dewi mengambil sepedanya, zul memanggil,"Na, kenapa sih?."tanya zul heran kesal."Aku..aku cuma mau pulang."jawab dewi dengan menahan sesak tangisnya."Oh iya, maaf ya, na."ujar maaf zul, karena merasa bersalah, akhirnya zul masuk kembali, dan mengambil tasnya, lalu menaruh uang dibawah gelas kopinya, lalu keluar.Pak gatot yang melihat itu dari ujung, hanya tersenyum heran.

Zul yang tadinya berniat mengejar dewi, langsung memutuskan untuk pulang saja.Zul juga paham, apa yang dewi rasakan saat ini.

Setelah sampai teras, ia memasukkan sepedanya ke dalam garasi, lalu masuk lewat pintu belakang.

Cinta 0 Dan 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang