Rose dan Jendra mengangguk. "Oke, Tante. Makasih, Tan."

"Enjoy, sweethearts." ucap Ibu Bagas sambil mengusap pundak Rose. "Hmm what a cute couple."

Setelah Ibu Bagas pergi dari hadapan mereka, Rose segera melepas tautan tangannya di lengan Jendra. "I swear to God, aku gak mau lagi kayak gini."

"Udah, tenang aja. Mending sekarang kita masuk ke dalem." ucap Jendra sambil menggenggam tangan Rose dan membawa Rose ke dalam, tempat Bagas dan Lisa sedang mengobrol (atau lebih tepatnya berdebat?) di sudut ruangan.

Rose mengapit clutch miliknya dan melangkah mendekati Bagas dan Lisa yang belum menyadari kehadirannya dan Jendra. "Ekhm!"

Bagas dan Lisa yang tadinya sedang berdebat langsung terkesiap mendengar interupsi dari seseorang, tapi kekagetan mereka itu belum seberapa dibanding setelah melihat siapa orang yang menginterupsi mereka.

"Ochi?"

"Rose?"

Rose menatap mereka berdua tajam. "Hai!"

•••

"Halo, Jo."

"Eh, jadinya gimana, Chi?"

"Udah ketemu gue sama mereka. Tapi gue belom bisa ngajak Lisa ngobrol soalnya Lisa sama Bagas lagi ngobrol-ngobrol sama keluarganya Bagas."

"Lo sekarang masih sama Jendra?"

"Iya."

"Yaudah kalo gitu awasin terus mereka berdua. Terus kalo ada kesempatan langsung aja lo culik terus telepon gue lagi. Ini gue baru nyampe ke acara kawinan temennya Daniel. Mana tadi rada macet gara-gara ada kecelakaan."

"Emang acara lo dimana, Jo?"

"Di daerah Puncak, Megamendung."

"Lah? Ini gue juga di Megamendung."

"Hah?"

"Nama pengantinnya siapa, Jo?"

"Bentar gue liat dulu di undangan... Dita sama Tama."

"Nah, itu pengantin ceweknya adeknya Bagas, Jo."

"Eh, lo posisi dimana? Gue ini udah di depan."

"Gue ada di rada pojokan deket tempat kue-kue."

"Oke sip, nanti gue samper. Bye~"

"Bye..."

Rose meletakkan kembali handphonenya ke dalam clutch miliknya. "Joanna ternyata ada di sini." ucapnya.

"Udah sampe?"

Rose mengangguk.

Tidak lama kemudian Joanna dan Daniel datang menghampiri mereka. "Ya ampun, Chi. What a coincidence banget, gila." ucap Joanna.

"Tau gitu lo aja yang ngawasin Lisa." gerutu Rose.

"Eh, iya, Ndra. Kenalin, ini Daniel. Niel, ini Jendra, head chef di Éclat." ucap Joanna pada Jendra.

Daniel mengulurkan tangannya pada Jendra. "Daniel."

"Jendra." ucap Jendra sambil menjabat tangan Daniel.

"Anaknya sekarang dimana?"

Rose menunjuk Lisa yang sedang berbincang dengan Ibu Bagas dengan dagunya. "Tuh, lagi ramah tamah sama keluarga 'pacar'nya." jawab Rose sambil memberikan penekanan di kata 'pacar'.

"Kita kayaknya berdiri rada deketan lagi, deh, sama dia. Biar nanti begitu dia selesai langsung kita seret ke pojokan." usul Joanna.

Rose mengangguk menyetujui. "Okedeh, yuk." ucapnya sebelum menarik tangan Joanna, meninggalkan Jendra dan Daniel di tempat mereka tadi.

(un)expecting the unexpectedWhere stories live. Discover now