98 : Cerita Horor

Start from the beginning
                                    

"Namun, faktanya rumor itu tidak sepenuhnya benar. Yang paling mengerikan dari manusia adalah sifat mereka untuk menghalalkan segala cara, bahkan membegal dan membunuh. Manusia-manusia ini memanfaatkan rumor ke angkeran Jalan Kabupaten untuk melakukan tindak kriminal, dan yang paling mengerikan adalah, mereka memfitnah kami dengan mengatasnamakan 'perbuatan jin penunggu'."

"Biar ku tebak, kamu adalah salah satu korban dari kriminalitas itu?" tanya Andis.

"Ya," jawab suara dalam radio.

Suara radio mulai tidak jelas, seperti kehilngan frekwensi. Api pada lilin yang berada di sebelah kanan radio tiba-tiba padam. Entah, memang suasana agak dingin karena angin misterius yang tiba-tiba muncul, tetapi matinya api pada lilin tersebut terjadi bukan karena angin misterius ini. Itu adalah sebuah isyarat, bahwa sosok yang tadi bercerita di dalam radio telah pergi.

Bagi Andis sebagai sosok manusia, setan dan jin adalah momok yang mengerikan dan sangat cocok untuk menjadi topik cerita horror side di podcast Mantra radio. Namun, Andis punya sisi yang berbeda. Dari sisinya yang 'indigo' dan bisa berinteraksi dengan para makhluk halus ternyata kisah horor yang sebenarnya itu berasal dari manusia. Tak jarang setan yang bergidik ngeri melihat ke busukan manusia, dan itu juga yang membuat para roh berubah menjadi setan. Mereka terkontaminasi dengan aura negatif para manusia.

Tempat yang paling angker itu bukanlah Jalan Kabupaten, bukan rumah tua terbengkalai, bukan bangunan bekas rumah sakit, dan bukan juga kuburan. Tempat yang paling angker adalah hati manusia yang penuh dengan ambisi kotor.

"Next."

Radio kembali tenang, sayup-sayup terdengar suara napas yang sangat pelan.

"Ini adalah cerita horor yang ku alami sendiri," ucap suara yang sepertinya adalah suara seorang wanita.

"Memiliki pria yang baik memanglah idaman bagi setiap wanita, tetapi sebetulnya masalah utamanya adalah ... kita tidak tahu isi hati mereka. Apakah memang seorang yang baik, atau sebetulnya brengsek. Semua waktu yang kami lewati terasa sangat indah, aku bahagia.  Hingga suatu saat, kami khilaf dan melakukan hubungan haram itu."

"Selang beberapa minggu, sebuah kehidupan baru mendiami tubuhku, ya ... aku hamil. Sebuah pukulan keras bagiku yang kini menjadi aib untuk keluargaku sendiri. Orang pertama yang ku beritahu soal ini adalah pria itu namun, ia tak mau bertanggung jawab dan tidak mengakui bahwa anak yang ku kandung ini adalah anaknya. Tentu saja, aku mengancamnya, akan mengadukan pada keluarga ku dan juga membawanya ke ranah hukum, jika tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya."

"Hal yang tak pernah ku duga akhirnya terjadi. Di perjalanan pulang, ia membuatku celaka dengan menabrak motor yang kukendarai dengan mobilnya. Tentu saja ia kabur dan menghilangkan jejak kebejatannya dengan sempurna, sedangkan aku--"

"Ya ya, aku tau, kalo ga begitu kamu ga akan ada di podcast ini," potong Andis.

Hal yang lebih mengerikan dari nenek-nenek menyeringai yang tinggal kolong tempat tidurmu adalah, seseorang yang lari dari tanggung jawabnya!

Lilin kedua yang berada di belakang radio padam, seketika itu pula bunyi radio menjadi tak karuan.

"Last," ucap Andis. Seketika itu suara radio kembali tenang.

"Panti asuhan merupakan tempat yang sangat mulia, mereka menampung anak-anak yatim piatu yang tak memiliki tempat tinggal, untuk mereka urus dan mereka berikan sebuah keluarga baru."

Sepertinya yang ini anak kecil, batin Andis.

"Panti asuhan tempatku tinggal memiliki donatur yang banyak, sehingga untuk kebutuhan pangan dan juga kebutuhan akademik sangat membantu semua anak-anak yang tinggal di sana. Tentu saja beberapa donatur memiliki koneksi, di mana banyak orang tua yang tak bisa memiliki anak dan memilih untuk mengadopsi seorang anak. Panti asuhan ini memiliki kualitas anak-anak unggulan dan ada banyak anak yang keluar masuk dari panti asuhan ini. Hingga tibalah saat itu, ketika aku mengetahui tentang kebenaran panti asuhan ini."

"Hari itu aku dipilih oleh sepasang suami istri untuk menjadi anak angkat mereka. Dan tibalah di mana aku akan menjalani hidup seperti layaknya keluarga sungguhan. Begitulah pikirku, seharusnya."

"Namun, tak begitu yang terjadi. Itu semua hanya omong kosong! Tidak ada donatur, tidak ada pasangan suami istri, tidak ada apapun. Hanya ruangan kecil berukuran 3x3 dengan bau amis yang menyengat. Ruangan serba putih yang memiliki banyak noda-noda merah dan melekat pada lantai-lantainya. Hal terakhir yang ku ingat adalah ketika kepala panti memegang pisau bedah."

"Mereka memalsukan data dan membuat alasan bahwa anak-anak yang telah diadopsi telah kabur dari sana dan pergi entah kemana. Mereka mengatasnamakan rasa depresi kami sebagai tindakan penolakan terhadap mereka. Mereka adalah panti asuhan terselubung yang memperjual belikan organ dalam manusia. Tidak, bukan panti asuhan, itu adalah sebuah peternakan manusia."

Pilih! Mana yang lebih menyeramkan. Wanita rambut panjang dengan pakaian berupa kain kafan putih yang sering mengintip di balik jendela kamarmu, atau sebuah kejahatan yang dibumbui dengan kebaikan? Tentu saja kejahatan yang dibumbui dengan kebaikan itu adalah sebenar-benarnya perbuatan setan.

"Dengan padamnya api pada lilin ketiga, menghakhiri perjumpaan kita pada malam hari ini. Jangan kemana-mana, tetap stay tune di chanel 66.6 FM Mantradio, Mantra radio di acara Parade Tengah Malam!"

"Bersama saya, Andis Sagara. See you."

Mantra Coffee ClassicWhere stories live. Discover now