"My Sunshine, please.." Mohon Juan lagi, ia kemudian berdiri. Menyeka air mata Flo dengan ibu jarinya

Tiba-tiba ingatan Flo mengarah pada kematian Ayahnya. Tiga tahun lalu Juan berjanji pada Flo bahwa ia akan melakukan investigasi mengenai kematian Ayah Flo setelah ia menyelesaikan study masternya di London. Benar, apakah Flo harus memberikan lagi kesempatan untuk Juan agar ia bisa tau penyebab kematian ayahnya?

"Flo.." lambaian tangan Juan bergerak kekanan dan kekiri mengusir lamunan Flo

"Ya, Juan?" jawab Flo datar.

"Apa yang kamu pikirkan?

"Beri aku waktu agar dapat mempertimbagkan permintaan mu".

"Its Ok my sunshine, aku menghormati keputusanmu" Juan tersenyum penuh harap.

***

"Hello my sunshine"

"Kenapa kau tiba-tiba memanggilku seperti itu?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa kau tiba-tiba memanggilku seperti itu?". Ucap Flo pada lelaki pemilik lesung pipi yang tengah berdiri didepan pintu kamarnya.

"Bukankah kau senang dipanggil seperti itu ?"

"Berhenti mencampuri urusanku Mr.Wilson".

"Fine" Vino mengangkat kedua tangannya memberikan jalan untuk Flo masuk ke kamarnya. "Besok pagi Saya akan pergi ke Macau, kau bisa kemasi barangmu besok Pak Jun akan mengantarmu pulang Flo". Lanjutnya.

"Tidak perlu, besok pagi aku yang akan mengantar Flo pulang". Bantah Juan

"Whatever" jawab Vino memicingkan matanya.
Vino menatap lekat wajah Flo hingga membuat Flo tertunduk. Setelah itu berjalan ke arah lift meninggalkan mereka berdua.

"Aku sudah siapkan dinner special untuk kita Flo, mau kan?". Pinta Juan

Flo hanya menjawab dengan anggukan.

Ada perasaan iba dihati Flo mendapati sikap dingin Vino yang tak seperti biasa.
"Aneh" Flo membatin.

**

Lilin-lilin mulai di nyalakan Juan.
White Wine glass pun mulai diisi, Juan menyantap makanan dengan suasana hati yang bahagia sementara Flo berusaha tersenyum untuk menutupi perasaannya. Sesungguhnya malam ini dia sangat lelah. Ingin menikmati hangatnya berendam di Bathtub tapi apalah daya jika malam ini Juan dengan tiba-tiba mengajaknya dinner. Menyebalkan.

Juan mengangkat tangannya, seorang pria berdasi kupu-kupu menghampirinya dengan medorong service stand trolley. Kemudian menaruh cheese cake cantik dengan satu lilin kecil ditengah.

Juan memegang punggung tangan Flo "Happy birthday my sunshine".
Mendengar itu Flo merasa terkejut
"Lupakah kamu dengan hari ulang tahun mu Flo?"

"Ya ampun Juan thank you so much" Flo menggegam kedua tangan Juan "aku benar-benar lupa kalo hari ini ulang tahunku, bagaimana kamu bisa ingat?".

"Tentu saja Flo, semua hal tentang kamu akan selalu dalam ingatan percayalah". Juan merogoh saku celananya "For you.." dikeluarkannya satu kotak berwarna biru.

"For me?"

Juan tersenyum "Bukalah".

"Oh my god, are you seriously juan?"

Juan mengangguk

Kemudian kotak itu ditutup kembali, Flo meletakan kembali ditangan Juan. "Are you kidding me Juan? Ini terlalu mahal aku tidak mau berhutang padamu".

"Flo ini hanya cincin berlian biasa tolong terimalah. Aku sengaja mendesign cincin ini untukmu". Juan meraih jemari Flo dan menyematkan cincin itu di jari manis Flo. Membuat Flo tertegun.

**

Tidak sengaja Vino menoleh ke arah Flo dan Juan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak sengaja Vino menoleh ke arah Flo dan Juan. Melihat pemandangan itu membuat Vino menggenggam Wine glass dengan sangat erat mungkin jika Pak Jun tidak memanggilnya wine glass itu sudah pecah ditangannya.

Pak Jun membisikan sesuatu ditelinga Vino. Mata Vino memerah, gemuruh darahnya seakan mengalir lebih deras dari hujan malam ini.
Vino memberikan wine glassnya kepada Pak Jun ia berlari dengan segera menekan tombol lift dan menghilang. Raut cemas diwajahnya tidak dapat dia sembunyikan.

***

"Terimakasih sudah membuat hari ulang tahunku indah Juan" Ucap Flo sembari memegangi daun pintu.

"Dengan senang hati my sunshine. Satu persatu janjiku akan aku tepati, percaya padaku?"

Flo tersenyum dalam anggukan.

"Masuklah, ku tahu badanmu sudah meminta untuk beristirahat".

"Baiklah aku akan masuk".

"Night Flo.."

Flo membalas dengan lambayan tangan.

Ketika pintu kamar terbuka Flo langsung menutup mulut dengan tangannya. Flo benar-benar kaget dengan apa yang terjadi dikamarnya.

"Vino".

Hallo semua, akhirnya aku bisa melanjutkan chapter selanjutnya setelah lama mencari inspirasi.
Aku sangat senang setelah 2 tahun lamanya aku tidak melanjutkan ceritaku.
Ku harap kalian semua dapat menyukai.
Ayok tebak apa yang terjadi dikamar Flo, apa yang sedang dialami Vino?
Ayok ikutilah ceritaku jika kalian penasaran😊😊 terimakasih sudah membaca ceritaku.












Make Me AddictedWhere stories live. Discover now