~~Delapan~~

35 18 1
                                        

"Selamat siang Nona Florencia, kami membawakan hidangan makan siang untuk anda..."
Suara bariton itu membuat Flo menengadah mencari sumber suara...
Dan ternyata suara itu membuatnya sangat kaget....

Tidak salah lagi...

Laki-laki itu...

Diaaaaaaaaaa adalah...

_____________Chapter Delapan______________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____________Chapter Delapan______________

"Juan? What are you doing here?". Flo heran mengapa mengapa lelaki bernama lengkap Juan
Aradhana Butt ini tiba-tiba muncul dihadapannya. Apa yang sedang iya lakukan??

Juan melangkah mendekati Flo, menyajikan satu porsi tenderloin steak lengkap dengan mash potato dan salad serta cranberry juice.
Juan Mengambil wine glass yang digenggam Flo dengan segera.

"Apa kabar Flo?" Ucapan itu terdengar kembali dari bibir juan, dia memeluk Flo dengan erat sambil berbisik tepat di telinga Flo.
"I really miss you Flo".

Flo tertegun mendengar suara lembut Juan, apakah ia berada dalam mimpi? Atau ini kenyataan? Bukankah dia ada di Hongkong beberapa tahun ini?

"Ehm...." suara seseorang membuat Flo dan Juan saling melepaskan pelukan.

"Welcome to my paradise Mr.Butt". Senyuman tersungging di wajah Arvino "Sudah lama sekali tidak berjumpa denganmu, Bagaimana bisa anda masuk ke mansionku dengan sangat mudah?" Ucap Arvino dengan satu alisnya terangkat.

 Senyuman tersungging di wajah Arvino "Sudah lama sekali tidak berjumpa denganmu, Bagaimana bisa anda masuk ke mansionku dengan sangat mudah?" Ucap Arvino dengan satu alisnya terangkat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Come on Mr.Wilson, lupakah kamu jika kita itu saudara? Apa tidak boleh kau mengijinkanku masuk ke mansionmu?" Dibalas Juan dengan senyuman tipis.

"What?? Mereka saudara?" Mulut Flo terbuka lebar. Ekspresi kaget Flo mendengar mereka saudara.
Tangannya berada dalam genggaman Arvino, dengan refleks Flo berjalan mngetikuti Vino Tanpa elakan.

Semantara Juan Berdiri memasukan dua tangannya kedalam saku celana. Benar-benar tidak berkutik.

Beberapa langkah tepat didepan Lift Flo berontak melepas genggaman Arvino.
"Apa yang kamu lakukan Vino? Aku sangat lapar. Untuk apa kamu menarikku kesini?"

Make Me AddictedWhere stories live. Discover now