Flo,
Kamu itu Lebih dari sekedar Zat Adiktif.
Mencintai kamu membuat Saya Ketergantungan.
Setidaknya saya harus pastikan kamu akan benar-benar mencintai saya.
Agar saya tidak merasa sakit
Make Me Addicted.
Arvino
Itu adalah ungkapan Cinta Pria ber...
"So...Sorry Boss, tadi Boss Bilang jam 21.00 kembang api itu harus sudah diluncurkan jadi saya meminta staff untuk segera melakukannya". Zoe Mengelak
"Aku tidak dapat menemukan Flo sedari tadi, ponselnya tidak dapat dihubungi. Aku tidak mau tau, kamu dan anak buah mu susuri setiap sudut mension ini sampai Flo ditemukan. Ini perintah, no debat!". Perintah Juan.
"Ba...baik Boss akan saya lakukan".
_______________ChapterSembilan______________
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Pagi ini Flo berlari kecil di pinggir pantai meninggalkan jejak jejak kaki di pasir putih, dengan posisi berdiri ia merentangkan tangannya menikmati hembusan angin, sesekali ombak menggulung kakinya, menghapus jejak jejak mungil dipasir...
"Hello my sunshine, what are doing here?' seseorang menyapanya dari belakang
Flo menengok kearah sumber suara. Lelaki bersetelan putih tersenyum
"Hai Juan, apakah kau tidak lihat aku sedang menikmati sunrise ini ?"
"Kau masih saja sejutek dulu Flo" Juan berjalan menghampiri
"Ya,,beginilah tidak ada perubahan. Masih sama dengan Flo yang dulu".
Mereka berdua berjalan menyusuri bibir pantai, berbincang-bincang. Banyak sekali yang Flo dan Juan ceritakan mengenai kehidupan mereka.
"Bagaimana kuliah mu di London?" tanya Flo
"Biasa saja, setelah menerima gelar master diusia mudaku sepertinya aku akan menetap dijakarta untuk beberapa waktu". Jawab Juan
"Kamu serius Juan akan menetap di Jakarta lagi?"
"Yes, exactly My Sunshine". Juan menghentikan langkahnya membuat Flo melakukan hal yang sama. "Kamu pasti senang kan? I promise to always be by your side" tangan Juan menggenggam kedua bahu Flo meyakinkan.
"You promise? setelah tiga tahun hilang begitu saja?" Flo tertawa lepas.
"Aku akui aku mengambil keputusan salah Flo pada saat itu. Tapi ini demi kebaikan kita". Ucapan Juan terpotong.
"Kita? Kamu bilang kita? Ini jelas-jelas demi kamu Juan. Demi ambisi Ibu mu yang mengharuskan kamu jadi pewaris tunggalnya". Tukas Flo seraya berjalan meninggalkan Juan.
Juan menyusulnya dengan langkah lebar.
"Flo, please forgive me..beri aku satu kesempatan lagi. I promise to take care of you and love you with all my heart. Lebih dari yang aku berikan dulu, please my sunshine". Juan memohon dengan keras, raut wajahnya menunjukan banyak penyesalan. Diraihnya kedua tangan Flo kemudian Juan menekuk lututnya. Berharap Flo akan menerima permohonannya.
Perlahan-lahan air matanya meleleh bagaimanapun Juan adalah orang yang pernah ia cintai, orang yang menemaninya dalam masa sulit. Dilema bergejolak didalam hati dan pikiran Flo. Apa yang harus ia lakukan melihat lelaki ini bertekuk lutut dihadapannya.