chapter 16: Ferly

1.2K 178 10
                                    

"ARGH!" Inara tersentak dan terbangun dari tidurnya.

Dia bernafas dengan tersengal-sengal, sedikit lega kalau itu hanyalah mimpi.

Walaupun begitu tangan dan kakinya terasa dingin, serta keringat mengucur deras dari keningnya.

Tok tok tok

"Nunaa? Kenapa?"

"Nuna? Nuna ada apa?"

Inara menghela nafas lega mendengar suara di balik pintu itu.

Dia berjalan ke arah pintu dan membukanya,

Benar saja, mereka berlima berdiri di sana dengan raut wajah khawatir mendengar teriakan Inara.

"Kenapa? Baru kali ini aku mendengar Nuna teriak begitu.." kata Renjun

"Nuna mimpi buruk?" sambung Jaemin.

"Iya.. Mimpi buruk. Buruk sekali, makanya aku teriak.." Inara mengurut pelipis kepalanya, mengingat mimpi yang benar-benar menyeramkan itu.

"Mimpi apa?" tanya Chenle.

Inara hanya menggeleng, yang jelas dia tidak mau menceritakan hal itu pada mereka.

"Mau dibikinin minum? Susu hangat? Coklat panas?" tanya Jaemin masih dengan raut wajah cemas.

"Tidak apa-apa Na, aku.. Lanjut tidur saja ya?" kata Inara.

Mereka berlima mengangguk pelan, khawatir, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Paginya, para Dreamies saling bertatapan cemas melihat Inara yang terbengong-bengong memainkan garpu di piring sarapannya.

Berkali-kali dia juga menghela nafas dan mengurut keningnya.

Benar-benar tidak.seperti.biasanya.

Jaemin menghampiri Inara sambil meletakkan cangkir berisi susu hangat di sebelahnya.

"Nuna.. Hari ini istirahat saja di rumah, bagaimana?"

Inara menoleh sekilas kepada Jaemin dan menggeleng, "Ada ujian.."

Alis para Dreamies melengkung turun, mereka lesu melihat Inara yang tidak-seperti-biasanya hari itu.

Meski sebenarnya mereka juga penasaran, Inara mimpi apa tadi malam sampai bisa membuatnya berubah drastis hari ini.

Inara mengunyah sarapannya perlahan dan meneguk susu hangat itu.

Dengan langkah gontai dia berjalan untuk memasang sepatunya dan beranjak keluar dari pintu rumah,

"Aku pergi dulu ya, semuanya.."

Cklek.

Dreamies langsung berlari ke arah balkon untuk melihat Inara yang sedang berjalan ke kampus.

"KAU DENGAR ITU? NUNA BILANG 'SEMUANYA' LOH? KAU YAKIN TIDAK ADA YANG SALAH DENGANNYAAA?!" tukas Renjun.

"Bi-biasanya Nuna bilang 'Byeee Dreamies~' sambil tersenyum, ini tidak sama sekali.. Ada apaa ini?" kata Jisung merengek.

"Mimpinya pasti buruk sekali malam tadi.." jawab Jeno.

🌙_____.

Setelah Inara sampai di kelas, dia langsung duduk dan menempelkan kepalanya ke meja.

Sebenarnya, memang beberapa hari ini firasatnya sedang tidak bagus.

Lalu ditambah mimpi buruk tadi malam, perasaannya jadi semakin campur aduk dan menjadi-jadi.

"Ra.. Inara? Inara!"

Janis mengguncang tubuh Inara dan membuatnya kembali tersadar.

Ternyata selama beberapa menit setelah mata kuliah dimulai, Inara melamun sendiri sampai akhirnya dosennya menyuruh Janis untuk menyadarkannya.

Five Luck [NCT Dream FF]Where stories live. Discover now